BAB 23

395 16 0
                                    


Buka aplikasi

kijang

Seorang Anak Yang Mirip Saya 23. Mereka sangat cocok satu sama lain (23/183)

27 April

Mimpi memancing keinginan. Tapi Jiheon tidak bisa bergerak. Kemarin, dia masih cukup energik, tapi hari ini, dia terlihat lelah.

Tepat ketika Jung-oh berhasil mendapatkan kembali ketenangannya, dia menjauh dari Jiheon. Dia lambat bereaksi, jadi dia bertanya.

"Apakah kamu sakit?"

"Saya baik-baik saja."

"Apakah kamu mabuk?"

"Tidak, hanya flu."

Terkejut dengan pertanyaannya, Jung-oh memberikan jawaban dan bergegas ke kantornya. 

Hmph. 

Mengapa dia bertanya tentang kesejahteraannya setelah menguliahinya tanpa ampun kemarin? 

Entah bagaimana, rasanya dia sudah menunggunya sejak lobi. Itu adalah situasi yang tidak dapat dihindari, tetapi bahkan memeluknya pun terasa canggung. 

Suara detak jantungnya yang ditransmisikan selama momen kedekatan yang singkat itu meresahkan. 

Buk, Buk, Buk. 

Meski hatinya seperti armor, ada apa dengan suara itu... Rasanya seperti kereta api lewat.

“Wakil direktur telah tiba.”

Tanpa sempat memikirkan masa lalu, dia mendapati dirinya bertukar sapa dengan Kihoon.

"Ya. Hai, Tuan Kihoon."

Kihoon berdiri dan menyerahkan tas dan payungnya kepada Jung-oh. Itu adalah apa yang Kihoon bawa dari pub atas permintaan Jung-oh tadi malam.

"Kamu benar-benar mengalami banyak hal kemarin. Kamu bahkan meninggalkan tasmu."

“Fiuh. Aku sangat berterima kasih.”

Desahan keluar sebelum dia bahkan bisa menyapanya. Hari kerja telah dimulai. Tidak ada tanda-tanda pemulihan pada tubuh Jung-oh.

Bahkan angin sejuk dari AC pun terasa melelahkan. Di hari seperti ini, dia menyesal tidak membawa mantel. 

Dia pasti terlihat sedih, saat Kihoon meletakkan obat mabuk di meja Jung-oh. 

Kihoon pasti mengira Jung-oh sedang berjuang karena mabuk.

“Terima kasih, Tuan Kihoon.”

Jung-oh memaksakan senyum. Tapi dia tidak sanggup meminum obatnya. Bahkan aura hangat minumannya pun terasa dingin. Jung-oh bergidik dan kembali bekerja. 

Selama ini, teleponnya bergetar. Jung-oh berusaha mengangkat tangannya untuk mengangkat telepon.

Datanglah ke kantor sebentar .

Sutradara Jung Jiheon. Nama yang disimpan kemarin menyiksanya. 

Mengapa mengirim pesan padanya, padahal Anda bisa saja meneleponnya? Itu membuat orang merasa aneh. Jung-oh menatap ponselnya sejenak.

'Kenapa kamu memanggilku ke kantor lagi?'

Apalagi di hari ketika dia merasa begitu berat. Kalau dipikir-pikir, dia tampak agak aneh sejak pagi ini. Sebelumnya, dia telah melakukan beberapa kesalahan tadi malam.

'Mungkin dia mencoba meminta maaf?'

Sebuah harapan kecil mulai tumbuh. 

Ya, terserah. Jika dia meminta maaf untuk tadi malam, dia akan menerimanya. Jung-oh perlahan bangkit dan menuju ke kantor. 

A Child Who Looks Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang