💜05💜

207 19 0
                                    

Call me Mpiw!











Jennifer turut tersenyum ketika melihat raut wajah Elisa yang begitu berseri-seri, tanda jika nyonya nya tersebut tengah dilanda kebahagiaan.

"Jennifer, besok kita berkunjung lagi dan bawa hadiah lebih banyak lagi supaya mereka bisa lebih bahagia!" Elisa berujar, diiringi dengan tatapan dari kedua bola matanya yang berbinar-binar.

Jennifer mengangguk sambil tersenyum, namun senyumannya mendadak luntur ketika kedua maniknya menangkap kehadiran Arjeka bersama Marsel menuju ke arah mereka. Hal itu membuat Jennifer tiba-tiba berucap, "Gaun tadi memang sangat cantik untuk nyonya, tapi sepertinya besok kita harus datang lebih pagi nyonya supaya tidak kehabisan lagi."

Elisa tentu bingung dengan arah pembicaraan pengawal pribadinya tersebut, yang tiba-tiba membahas soal gaun, padahal ia tengah membahas konteks lain.

Melihat sang nyonya yang menatapnya bingung, segera Jennifer memberi kode melalui tatapannya yang mengarah ke arah belakang Elisa, yang mana Arjeka datang dari arah sana.

Menangkap kode dari Jennifer, segera Elisa berbalik guna mencari tahu apa maksud dari kode tersebut, dan ternyata kode tersebut Jennifer berikan guna memberitahukan kedatangan suaminya.

"Hai sayang..."

Cup

Arjeka mengecup dahi Elisa begitu tiba di hadapan sang istri.

Elisa sontak tersenyum kikuk, bukan karena kecupan tersebut, melainkan ia hampir saja melakukan hal ceroboh tapi untungnya ada Jennifer yang dengan cekatan mengalihkan topik perbincangan mereka.

"Hai mas, tumben baru pulang, kerjaannya numpuk ya?" Tanya Elisa.

"Lumayan..." Ucap Arjeka, lalu ia menatap  pada Marsel dan Jennifer dengan tatapan yang seolah memerintah mereka untuk meninggalkan ruang tv tersebut.

Paham dengan tatapan Arjeka, Marsel dan Jennifer pun pergi dari sana, Marsel pergi meninggalkan kediaman Arjeka dan pulang ke rumahnya sedangkan Jennifer sendiri ia pergi ke kamarnya, karena memang Jennifer menetap di kediaman mewah sang Regaskara.

Usai kepergian dua anak buahnya, Arjeka segera duduk di samping sang istri, lalu kemudian memindahkan tubuh istrinya ke atas pangkuannya. Elisa tentu tak keberatan dengan itu, karena ia sudah terbiasa dengan segala perlakuan yang diberikan oleh sang suami.

"Gaun seperti apa memang hm?" Tanya Arjeka tiba-tiba.

Membuat Elisa lumayan tersentak dengan pertanyaan tersebut. Tapi kemudian Elisa segera menjawabnya agar Arjeka tak curiga dengan responnya tersebut. "Itu...cuma gaun sederhana tapi sedang trend dikalangan perempuan."

"Dari brand mana? Biar aku yang beli buat kamu." Ucap Arjeka.

Elisa dengan cepat menolehkan kepalanya agar bisa menatap sang suami, lalu kemudian ia menggelengkan kepalanya, "Kayanya gak perlu deh mas, setelah aku pikir-pikri kalo beli gaun itu nanti banyak yang samaan, soalnya kan lagi trend." Ucap Elisa.

"Yaudah kalo gitu, tapi lain kali kalo mau sesuatu kamu bilang ke aku aja nanti aku yang beliin, biar kamu gak perlu sampe datengin mall cuma buat beli barangnya." Ucap Arjeka.

Elisa langsung mencebik, "Kalo kaya gitu gak seru dong mas? Justru kalo beli langsung ke tempatnya bisa sekalian refreshing, jalan-jalan di mall, atau beli barang-barang lainnya."

Arjeka lantas mengangguk menanggapinya, benar juga, perempuan kan sangat senang pergi berbelanja ke mall, sebagai bentuk hiburan atau reward bagi dirinya.

"Kalo gitu sering-sering aja kamu jalan ke mall nya, atau perlu aku beliin salah satu mall sekitar sini?" Tawar Arjeka dengan santainya.

Yang langsung mendapat pukulan sayang dari Elisa di bahunya. "Apa sih mas, jangan berlebihan gitu deh."

Sang Regaskar & Violetnya [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang