Kakak 16 'Kita SAF ye'

25 3 1
                                    

Beberapa bulan yang lalu..
Hari itu seperti biasa, Fikri sedang asyik bermain game di kamarnya. Pemuda itu nampaknya juga lupa, matahari diluar masih ada atau tidak. Akhirnya permainannya diakhiri oleh panggilan mendadak dari kontak atas nama 'BangWiel'. Ia pun segera mengangkatnya dan menyapa, "Halo!"

Setelah mendapat jawaban dari lawan bicaranya Fikri bertanya, "ngapa dah Wiel?"

"Mo ketemu?,"

"..."

"Dimana?"

"..."

"Oh, iya.. gue langsung ke rumah Lo nih!!"

"..."

"Iya, ini gue otw bang!," panggilan pun berakhir dan Fikri segera beranjak pergi dari atas kasurnya. Saat langkahnya mencapai ruang tamu, terdengar suara Papa bertanya, "Fikri? Mau kemana malem-malem gini?"

"Ke rumah Alwi, Pa," jawab Fikri sambil memakai jaketnya.

"Oh.. Alwi! Mau mabar ya kalian?," tanya Papa santai. Karena memang sejak SD mereka sering menginap di rumah satu sama lain untuk main game bareng.

"Hmm.. iya, Pa!," jawab Fikri yakin.

"Sampein salam Papa buat Alwi, ya.." titah Papa yang nampak sangat santai duduk diatas sofa sambil menonton TV itu. Setelah mengiyakan permintaan Papa, Fikri pun segera pergi dengan Scoopy kesayangannya.

Di rumah Alwi, Fikri segera masuk seperti masuk ke rumah sendiri (saking santainya). Rumah Alwi nampak sangat sepi malam itu. Wajar saja sepi, ayah Alwi sedang bekerja di luar negeri, kakak perempuan Alwi sudah menikah, dan ibu Alwi sudah tidur di kamarnya.

Alwi dan Fikri kompak menghempaskan tubuh mereka keatas sofa ruang tamu. Sofa dirumah Alwi cukup besar dan sangat empuk. Sekantung makanan ringan pun Alwi sodorkan kepada Fikri, dan Fikri langsung melahapnya dengan nikmat. Sambil mengunyah makanan ringan itu, Fikri bertanya, "Lu mau ngomong apa Wiel?"

"Gue kena skandal, Fik..," jawab Alwi berusaha menahan emosinya.

"Skandal? Skandal apa? Dimana??," tanya Fikri sangat terkejut.

"Jadi Fik, gue satu agensi sama model cewek namanya Irina Varsha, anak fakultas Matematika di UI..,"

"Hah? Udah kuliah dia?!"

"Iya Fiik!! Umurnya udah 21! G*la! Gak paham lagi gue sama tuh cewek!!,"

"Kenapa emang?"

"Dia ketauan hamil Fik!,"

"Terus?"

"Terus, gue yang dituduh.." kata Alwi sambil menggaruk-garuk kepalanya karena kesal.

"Elu yang dituduh? Dituduh ngapain?"

"Heh! Masa Lo gak ngerti si?", lalu menoyol kepala Fikri.

"Iya, iya, gua paham.. terus gimana??"

"Gue udah lapor pencemaran nama baik! Gak tau dah kelanjutannya gimana.. biarin manager gue aja yang ngurus.."

"Ais! Dasar cewek!"

"Huh! Dasar Irina si*lan!"

Setelah pembicaraan itu, Fikri berjanji kepada Alwi untuk terus menyokongnya dari belakang sampai skandal itu selesai. Dan sebagai sahabat sejati, mereka juga berjanji untuk merahasiakan skandal ini dari Sabella. Mereka cukup yakin gadis itu tidak akan bisa tenang kalau mendengar kasus ini.

Setelah beberapa bulan berlalu, skandal itu semakin memperburuk keadaan Alwi. Model muda itu bahkan tidak bisa tidur dengan tenang kalau Fikri tidak ada didekatnya. Managernya sendiri sudah melarangnya membuka ponsel untuk sementara waktu, jadi yang selama ini memanggil Fikri untuk datang dan menenangkannya Alwi adalah ibunya Alwi.

Si wanita j*lang, Irina Varsha bahkan semakin berani untuk menyudutkan Alwi. Dia terus saja nampak sebagai korban Dimata publik. Fikri sungguh tidak pernah menyangka, kalau konfliknya akan seberat itu. Sampai dia membatin, "gak nyangka gue jadi tokoh pendukung drama tragedi.."

Ayah Alwi pun habis kesabarannya, beliau meminta Alwi untuk ikut dengannya tinggal di New Zealand. Alwi sempat menolak, cukup berat baginya meninggalkan Indonesia, meninggalkan sahabatnya, sekolahnya, keluarga besarnya, dan karirnya.

Tapi wajah Irina yang nampak tak tau malu itu membuat Alwi muak. Ia sedikit bersyukur lantaran skandalnya telah terkuak. Pria yang menghamili Irina adalah seorang pria lajang yang sering menampakkan diri didekat kampus Irina. Namun Alwi merasakan gejolak besar, seperti sebuah trauma yang membuatnya tak dapat berinteraksi dengan sembarang wanita, hanya keluarganya dan Sabella sahabat masa kecilnya.

Akhirnya Alwi Zean dengan sangat terpaksa akan meninggalkan tanah kelahirannya untuk menuruti ayahnya. Mantan model itu mengabari dua sahabat masa kecilnya di grup chat 'Kita SAF ye'. Di Sana Alwi tidak menjelaskan dengan rinci alasannya pindah. Namun Fikri yang sudah tau tak dapat menahan kesedihannya.

Tadi malam, Fikri hanya diam meratapi keputusan Alwi. Pemuda itu tak dapat tidur nyenyak sampai pukul 2 pagi. Dan di sekolah, Fikri langsung lupa alasannya terjaga sampai pukul 2 pagi, karena hilang fokus.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

KAKAK ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang