19

1.5K 104 11
                                    

Rosie tertunduk, apakah Jayden sudah mengetahui niat nya untuk pergi? Tidak lama setelah menunduk Rosie kembali mendonggakkan kepala nya dan bersitatap dengan Jayden yang sudah berdiri tepat di depan nya dengan tatapan dingin nya

"a-aku--- aku tidak ada pilihan lain" ucap Rosie berusaha meyakinkan Jayden, mata nya sudah berair, Jayden pasti sangat kecewa dengan nya, tapi ia juga masih ragu dengan keseriusan Jayden "maaf, aku benar-benar harus pergi, aku tidak akan memaksa mu untuk mencin---"

"Bagaimana kalau aku katakan kalau aku sudah mencintai mu Rosieanne" Rosie terdiam setelah mendengar ungkapan dari Jayden, tubuh nya seakan membeku , nafas nya pun tercekat, ia meneteskan air mata nya "aku sudah lama mencintai mu, hanya saja aku bodoh! Aku terlambat menyadari nya" ungkap Jayden lagi

"Jayden, kau--- kau tidak perlu memaksakan perasaan mu" ucap Rosie lagi, ia tidak mau Jayden mengungkapkan cinta nya hanya untuk menahan nya pergi bukan karena memang ia mencintai Rosie sepenuh hati

"Rosieanne, apakah aku harus menemui orang tua mu untuk menahan mu untuk tidak pergi?" Tanya Jayden sambil menatap Rosie lamat sedangkan gadis itu terkejut dengan pernyataan dari Jayden

Rosie berjalan mendekat kearah Jayden, ia menangkup rahang Jayden dan menatap nya senduh "tolong Jayden, jangan menahan ku--- hanya 1 tahun, aku berjanji akan kembali, aku ingin mengembalikan keluarga hangat ku yang sempat mendingin karena kesibukan kami" jelas Rosie dengan air mata yang menetes dari mata kiri nya

Rosie mencium bibir Jayden dan melumat nya lembut, hanya beberapa detik lalu di lepaskan, ia lalu memeluk Jayden erat dan menangis "aku akan sangat merindukan Junghwan" ungkap Rosie, Jayden pun mendengus kesal

"Ya! Kau harus merindukan Junghwan dan aku" koreksi nya yang membuat Rosie terkekeh, ia pun melepaskan pelukan mereka dan menatap Jayden kembali "kembalilah Rosie, aku akan menunggu mu--- jika kau kembali dan aku bersama perempuan lagi, maka hajarlah aku sampai aku sadar bahwa aku pernah berjanji untuk menunggu mu"

"Jika dalam 1 tahun kau belum kembali, aku akan menghampiri mu"

"Ya, jika dalam 1 tahun aku belum kembali, culiklah aku"

Rosie pun mengangguk "i love you Jayden"

"And i love you more mrs. Jeon"

______

1 tahun 9 bulan kemudian...

Rosie sudah menetap di Australia selama 9 Bulan setelah masa tenang nya di Swiss 1 tahun, ia sangat menikmati hari-hari nya di swiss bersama kedua orang tua nya sebelum sekarang ia kembali ke kota besar dan akan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya

Setelah membujuk sang ayah dengan berbagai macam cara akhirnya Rosie di perbolehkan untuk bekerja di restauran pusat yang ada di New Zealand, ia hanya membantu saja, ia di berikan kebebasan bekerja namun Rosie memutuskan untuk menganggap diri nya sebagai pekerja yang lain

"Maaf aku terlambat" ucap Rosie sambil terengah-engah setelah berlari dari parkiran mobil ke dalam restauran, namun teman nya malah tertawa mendengar Rosie meminta maaf pada nya

"Untuk apa kau meminta maaf Rosie" ucap gadis itu masih terkekeh, ia kembali melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda yaitu mencuci piring

"Sini biar aku saja" ucap Rosie, ia ingin mengambil ahli piring yang ada di tangan teman nya Sophia. Namun teman nya malah menjauhkan piring tersebut dari nya

"Rosie sebaik nya kau bantu di bagia kasir, aku lihat Grace sepertinya kesulitan" ucap Sophia sambil menunjuk kearah kasir dari sebuah kaca, benar kasir nya terlihat sangat ramai tapi hanya di layani oleh 1 orang saja

Rosie pun langsung menghampiri Grace dan membantu gadis itu menulis pesanan para tamu "eh Rosie" ucap Grace terkejut dengan kedatangan Rosie di sebelah nya "syukurlah kau datang, Zoe sepertinya dia akan terlambat"

"Grace, apakah meja nomor 16 sudah membayar?" Tanya Rosie saat mengecek tablet yang berisi daftar-daftar meja yang sudah di booking. "Disini tertulis mereka sudah masuk dari 3 jam yang lalu"

Grace menghampiri Rosie dan melihat kearah Tablet, ia pun memanggil teman pelayan nya yang baru saja kembali dari meja pelanggan "Nora, tolong cek meja nomor 16" ucap Grace, Nora pun mengangguk dan langsung pergi

"Grace, apakah Nora sudah kembali?" Ucap Koki mereka yaitu Ingrid , ia keluar dari dapur sambil mendorong sebuah baki yang berisi hidangan

"Aku baru saja menyuruh nya mengecek meja nomor 16"

"Mari sini Ingrid , biar aku yang antar... meja nomor berapa?" Tanya Rosie, ia mengambil alih baki dari tangan Ingrid

"VIP 5" jawab Ingrid

Rosie pun mengangguk, perlahan ia berjalan untuk menuju sebuah ruangan Vip yang berada di pojok, walaupun ruangan ini di pojok namun ruangan ini adalah ruangan yang paling di incar karena diruangan ini bisa merokok maupun tidak merokok

Rosie menekan bel nya terlebih dahulu untuk memberitahukan kehadiran nya, setelah itu ia masuk, pandangan nya terus menatap kearah nampan yang ia pegang , ada menu yang berkuah jadi ia takut jika terbuang jadi nya ia terus fokus ke nampan

"Ini pesanan nya tuan, Nyonya" Perlahan ia meletakkan makanan-makanan tersebut diatas meja dengan perlahan tanpa berniat menatap para tamu nya "karena menu nya sudah lengkap sa---"

"Mommy!" Rosie terdiam, ia mendonggakkan kepala nya dan menatap seorang anak kecil yang sedang berlari kearah nya dan berakhir memeluk kaki nya. Rosie pun akhirnya mendonggakkan kepala nya dan melihat tamu nya. Nafas nya tercekat melihat ternyata tamu nya adalah sebuah keluarga kecil yang kata nya sudah bercerai

Keadaan tiba-tiba menjadi sangat hening dan canggung, Rosie mencoba melepaskan pelukan Junghwan di kaki nya namun pria kecil itu malah lebih menggeratkan pelukan nya sehingga Rosie kesulitan

"Hwanie tidak mau lepas! Kalau Hwanie lepas Mommy akan pergi lagi" ucap anak itu merajuk, mau tidak mau Rosie pun menyamakan tinggi nya dengan Junghwan dan menatap anak itu sambil tersenyum hangat

"Kembalilah pada Mommy mu pria kecil" ucap Rosie sambil merapikan rambut Junghwan yang berantakan, melihat tatapan Junghwan membuat Rosie merasa bersalah karena meninggalkan Junghwan tanpa mengatakan apapun pada pria kecil itu

"Tapi kau---"

"Kau mengerti maksud ku pria kecil" ucap Rosie , ia lalu melirik kearah seorang wanita yang sedang duduk tak jauh dari mereka dan hanya menatap mereka saja dari sana tanpa mengeluarkan suara sedikit pun "Noona harus bekerja" seperti nya ia harus membiasakan diri nya kembali saat Junghwan memanggil nya dengan sebutan Noona

Junghwan pun melepaskan Rosie, Rosie langsung beranjak pergi namun sebelum itu ia berkata "enjoy your food" setelah itu Rosie pun keluar, dan disitulah tangis Junghwan pecah, sang ayah langsung menghampiri Junghwan dan memeluk Junghwan untuk menenangkan Junghwan namun pria kecil itu malah semakin merengek

"Maafkan aku Jeon" ucap wanita itu sambil menunduk

"Aku membantu mu karena aku kasihan pada mu, dan ini bantuan terakhir dari ku, let's enjoy this food" ucap pria itu, ia mengangkat salah satu alis nya dan menatap makanan nya dengan tatapan tak berselera

Dengan keadaan Hening mereka pun menyantap makanan mereka dengan perlahan tanpa ada perbincangan, Sedangkan Junghwan ia memakan makanan nya sendiri dengan perlahan dengan air mata yang masih terus keluar

---- to be continued --------

Yaaaa Rosie nya gimana?

Pesan untuk

Rosie

Junghwan

Jayden

Yok berikan pesan kalian, keluarkan uneg-uneg kalian

DADDY J [RK] ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang