Extra Chapter

489 60 4
                                    

Sementara di rumah sakit Xuan Lu sedang berjuang menyelamatkan tiga nyawa sekaligus karena semua dokter yang ada di rumah sakit gusu sakit perut semua.

Akibat ulah dari salah satu anak buah Zhu Zanji yang meracuni makanan di kantin rumah sakit saaat jam makan malam.

Dengan hati hati, di bantu oleh Ester Yu asisten Xiao Zhan. Akhirnya Xuan Lu berhasil mengeluarkan satu persatu peluru sampai pada peluru terakhir yang ada di tubuh Wang Yibo yang mengores kembali luka tembak yang dulu pernah dia dapat di Yummeng.

Tak lama Lan Wangji dan yang lain nya sampai di rumah sakit dengan pakaian masih berlumuran dengan darah. Membuat beberapa pengunjung rumah sakit menatap ngerik mereka.

"Bagaimana? " Tanya Sean kepada Haoxuan.

"Xuan Lu jie sedang menangani mereka, sedangkan Zhan ge dia ada di ruangan itu" Tunjuk Haoxuan ke salah satu kamar rawat.

"Xuan lu jie kata Zhan ge hanya syok, itu terjadi karena faktor kehamilan" Lanjut nya membuat Sean terkejut.

"Hamil! Maksud mu Xiao Zhan hamil" Ulang Sean dia tak percaya kalau adik nya hamil.

"Hm, sudah hampir 3 minggu"

Saat Sean ingin bertanya lagi Xuan lu keluar dari ruang operasi dengan senyum lega nya.

"Tuan Lan apa kita bisa bicara sebentar? " Ucap Xuan Lu kepada Lan Wangji.

"Hm"

Xuan Lu lalu membawa Lan Wangji ke ruangan nya guna membicarakan ke adalah Wei Wuxian dan kedua anak nya.

"Bagaimana keadaan mereka? " Tanya Lan Wangji saat sudah sampai di ruangan Xuan Lu.

"Mereka berhasil melewati masa kritis mereka Tuan Lan hanya saja" Ujar Xuan Lu dia tak tega harus mengatakan kabar buruk kepada Lan Wangji.

"Hanya saja apa! Katakan"

"Tenang tuan Lan saya akan jelaskan. Jadi begini peluru yang mengenai Wang Yibo itu mengores kembali luka lama Wang Yibo yang menyebabkan luka nya semakin lebar. " Jelas Xuan lu.

"Jadi?"

"Jadi kemungkinan besar Wang Yibo akan mengalami koma panjang jika 2 atau tiga hari ini tidak sadar. Mengingat luka gores di jantung nya cukup besar dan hal itu menyebabkan lambat nya detak jantung Wang Yibo"

Selesai bebicara dan ganti baju Lan Wangji pergi ke ruangan Wei Wuxian dan Lan Chen Xi sedang kan, ruangan Wang Yibo terpisah karena dia lebih membutuhkan penanganan lebih lanjut.

"Wei Ying maaf aku gagal melindungi mu lagi" Gumam Lan Wangji sambil mengenggam tangan Wei Wuxian.

Wei Wuxian sadar saat air mata Lan Wangji menetes di tangan nya, dia melihat wajah laki-laki yang selama ini menemani nya di saat dia susah dan senang.

"LanZhan kau seperti anak kecil" Gumam Wei Wuxian membuat Lan Wangji terkejut.

"Wei Ying maaf"

"Apa yang perlu aku maafkan kau tak salah seharusnya aku yang meminta maaf kepada mu, karena kau memilih ku dulu kau jadi harus menerima hukuman seberat itu" Jawab Wei Wuxian saat dia ingat bagaimana perjuangan Lan Wangji dulu membela nya di depan kakeknya sendiri.

"Wei Ying yang lalu biarlah berlalu"

"Mom dad apa sudah selesai " Ucap seseorang yang ada di ujung ruangan menganggu saja momen nya.

"Chen Xi sejak kapan kau sadar" Ucap Wei Wuxian kaget saat melihat anak nya sudah duduk.

"Sejak daddy datang"

Sementara di ruangan Xiao Zhan, Xiao Zhan masih belum sadar padahal kata Xuan Lu jie jie mereka, Xiao Zhan sebentar lagi sadar tapi ini masih belum ada tanda tanda sadar.

"Yibo" Panggil Xiao Zhan kepada Wang Yibo yang berdiri tak jauh dari nya.

Wang Yibo berbalik melihat ke arah Xiao Zhan dengan senyum manis dan tulus nya.

"Kau mau kemana? " Tanya Xiao Zhan saat menyadari Wang Yibo hendak pergi.

"Aku ingin pergi kesana Zhan" Tunjuk Wang Yibo ke sebuah tempat yang terlihat sangat sangat indah.

"Biarkan aku ikut dengan mu Yibo, kita nikmat tempat itu bersama" Ujar Xiao Zhan senang sambil menggandeng tangan Wang Yibo.

Tapi tak lama gandengan tangan itu Wang Yibo lepas, membuat Xiao Zhan bingung.

"Tidak bisa kau haruss tetap di sini, bangun lah sudah banyak yang menunggu mu bangun" Ucap Wang Yibo melarang Xiao Zhan ikut dengan nya.

"Kau mau kemana Yibo? " Tanya Xiao Zhan dengan mata yang sudah menangis.

"Aku hanya pergi sebentar Zhan, aku lelah aku butuh istirahat" Jawab Wang Yibo lalu mulai berjalan menuju tempat itu.

"Apa kau lelah dengan kami! " Teriak Xiao Zhan menghentikan langkah Wang Yibo.

"Kami? " Ulang Wang Yibo sambil melihat ke arah Xiao Zhan.

"Hm, disini dia menunggu mu menyapa nya Yibo" Jawab Xiao Zhan sambil mengelus perut rata nya.

Dengan perlahan Xiao Zhan mendekati Wang Yibo lalu memeluk nya, tapi tak beberapa lama tiba tiba Wang Yibo mendorong nya.

"YIBO!!! " Teriak Xiao Zhan saat dia sadar dari pingsan nya.

"Zhan kau sudah sadar" Ucap Sean senang akhirnya Xiao Zhan sadar juga.

"Ge bagimana keadaan Yibo ge, Yibo di mana ge?" Tanya Xiao Zhan kepada Sean.

"Tenang Zhan kau harus tenang"

"Bagaimana aku harus tenang Ge!"

"Yibo masih belum sadar sampai sekarang kalau mamah wei dan Chen Xi ge dia sudah sadar, setengah jam yg lalu" Beritahu Sean.

Mendengar ucapan Sean barusan Xiao Zhan langsung melepas infus yang ada di tangan nya lalu turun dari brangkar.

"Zhan kau mau kemana?" Tanya Sean panik.

"Aku harus menemui Yibo "

"Tapi kondisi mu belum stabil Zhan "

"Tak apa ge aku hanya perlu istirahat saja"

Karena tak tau harus bagaimana lagi mengatasi sifat keras kepala Xiao Zhan, akhirnya Sean hanya menurut dan mengikuti Xiao Zhan menuju ruangan Wang Yibo.

Di sana sudah ada wei Wuxian, Lan Wangji, dan Chen Xi yang kebetulan sedang melihat keadaan Wang Yibo juga.

"Mamah Wei" Panggil Xiao Zhan kepada wei Wuxian yang sedang bersender di dada Lan Wangji.

"Zhan bagaimana keadaan mu, apa sudah lebih baik. Aku dengar dari
Lanzhan kau pingsan?" Tanya wei Wuxian khawatir.

"Tak apa mah, aku hanya lelah mungkin ini karena dia" Jawab Xiao Zhan sambil mengelus perut rata nya.

"Maksudnya?"

"Aku hamil mah, hamil anak Yibo" Jawab Xiao Zhan dengan senyum manis nya.

"Dasar anak ini sama saja dengan ayah nya, cicip dulu kalau dah jadi baru sah nya. Kalau belum jadi buat lagi" Omel Wei Wuxian bukan nya dia senang karena Xiao Zhan hamil dia malah marah marah mengingat tingkah laku ayah dan anak sama ajah.

hidden secret ( Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang