》4. Cause, I love you! end《

273 11 2
                                    

.°•◇ Ownjay ◇•°.
Part.2 end
.
.
.
~~~~~~~~~~

Owen membuka matanya. Dia tidur sangat nyenyak malam ini. Owen duduk dari tidurnya dan menyadari kalau jay tidak ada di sekitarnya.

"Jay...?" Ucap owen pelan dengan suara khas bangun tidurnya yg ber demek. Owen bangun dari kasur lalu berjalan keluar dari kamar, dia mencium bau enak dari arah dapur.

"Pagi" sapa jay yg ternyata sedang masak.

"..." owen memperhatikan jay yg sedang masak dengan keadaan yg masih sedikit ngantuk. Lalu pikirannya kabur,

'Jay bisa masak?'

Owen berjalan mendekat ke arah jay, lalu menenggelamkan wajahnya di leher jay, tangannya memeluk pinggang jay. Awalnya jay tersentak kaget, tapi karna ini masih pagi dia tak ingin bertengkar. Jadi jay membiarkan owen melakukannya.

"Mmm... bau nya enak.." gumam owen. Jay tak menjawab dan terus memasak hingga selesai. Owen berjalan dan duduk di meja makan. Jay meletakkan masakannya di atas meja, lalu mereka makan bersama dalam diam. Tidak ada yg bicara, owen mencuri curi pandang pada jay. Begitupun sebaliknya, hingga mereka melakukan eye contact.

"-!..." jay tersentak kaget lalu kembali melihat makanannya. Owen hanya terkekeh geli sambil mengunyah makanannya.

'Too cute...'

.
.
.
.
.

Siang hari ini rasanya sangat lama bagi jay, dia bingung harus pergi kemana. Jam dinding menunjukkan pukul 10.30 jay memutuskan untuk duduk santai di sofa ruang tamu sambil menjawab pesan dari teman temannya di ponsel. Owen juga sedang duduk di sofa sambil memegang ponselnya. Tak lama owen merasa bosan, dia meletakkan ponselnya lalu melihat ke arah jay. Jay benar benar fokus dengan ponselnya.

"...fokus bnget" ucap owen. Jay tidak menghiraukan owen dan tetap fokus pada ponselnya. Lama kelamaan, owen kesal melihat jay yg tidak memberikannya respon apapun.

"Sibuk terus sama ponselnya ya. Sampe sampe aku ngomong gk di perhatiin." Ucap owen cemberut. Jay? Dia masih fokus dengan ponselnya. Itu membuat owen semakin kesal.

"Jay kamu denger aku gk sih?"

"..."

Owen mengkerutkan alisnya karna kesal. Lalu suara temannya yg tak asing kekuar dari ponsel. Jay berdiri dan berjalan sedikit menjauh untuk membalas telepon.

"Jay, lu beneran di usir lagi? Hahahhaha, hobi banget ya kayaknya" itu suara dom dari ponsel jay.

"Tck. Diam. Kamu di rumahkan? Aku mau tinggal beberaoa hari di rumahmu." Ucap jay. Owen yg mendengarnya menjadi kesal, dia tak ingin jay pergi dari rumahnya. Owen berdiri lalu meraih ponsel jay dan mengangkatnya tinggi tinggi agar jay tidak bisa mengambilnya.

"Siapa yg bolehin kamu pergi dari sini?" Ucap owen pada jay.

"Loh? Suara Owen? Jay lu dimana?" Tanya dom bingung, telponnya belum dimatikan.

"Kembaliin!" Ucap jay sambil mencoba meraih ponselnya, tapi tidak sampai.

"No. Kamu gk boleh kemana mana. Kamu harus tinggal disini."

"Hallo? Ada orang disana?" Ucap dom merasa terabaikan.

"Ya, ya, ini gue owen. Jay ada di rumah gue." Ucap owen pada ponsel.

"Oh? Jay tinggal di rumah lu?"

"Iya, dia sama gue kok jadi lu gk usah repot repot nampung dia."

"Kamu ngomong apa sih!? Kembaliin ponselku gak!" Ucap jay kesal terus melompat lompat untuk meraih ponselnya yg owen angkat setinggi tingginya.

"Aduh.. hehe, kalian udah tinggal bareng aja nieh.. yaudah deh, gue titip jay yak. Kebetulan jay juga lagi dagdigdug serr sama lu akhir akhir ini"

GGS | Ganteng Ganteng Sengklek | WINDBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang