》2. Cause, I love you!《

478 15 2
                                    

.°•◇ Ownjay ◇•°.
Part.1
.
.
.
~~~~~~~~~~

Pemuda bersurai mullet hitam berkacamata sedang berjalan menelusuri gang kecil sambil mendorong sepedanya, tas besar dia bawa di punggungnya. Pria itu memutuskan untuk duduk didepan salah satu ruko yg tutup. Diwajahnya terlihat sedikit kelelahan dan stress(?). Pria itu bernama jay, dia baru saja di usir dari rumah oleh ibunya karna memberontak aturan rumah. Jay menghela nafas berat lalu meletakkan tas besarnya dan duduk di sebelah tas. Dia menunduk, sebelum suara yg familiar membuatnya kembali mendangak.

"Jay? Kamu ngapain disini?" Tanya pria bersurai blonde dengan iris biru mencoloknya. Dia adalah owen, rekan sebangkunya, sekaligus PHJS alias perusak hubungan jay dan shelly (mantan pacar jay).

"..." jay tak menjawab dan kembali menunduk, tak memperdulikan owen yg bertanya padanya. Owen yg merasa pertanyaannya tak di jawab menyadari bahwa jay masih dendam padanya tentang hubungan jay dengan shelly yg 'tak sengaja' ia rusak.

"Jadi, kamu masih marah padaku?"

"..."

"Padahal ini sudah hampir 5 bulan loh jay.." ucap owen sambil duduk di sebelah jay.

"Pergi."

"Mm?" Owen bingung.

"Aku bilang pergi. Apa kamu masih gak ngerti? Per.gi." balas jay dengan sedikit nada penekanan. Owen yg mendengar jay berbicara seperti itu langsung cemberut, dia mengacak rambutnya sendiri. Lalu owen melihat tas yg jay bawa, itu pasti sangat berat.

"Kamu diusir dari rumah ya?"

"Apa kamu gak mendengarkanku? PERGI!" ucap jay membentak karna sudah emosi. Owen yg diperlakukan seperti itu ikut emosi, tapi dia berusaha menahannya.

"Kalau aku pergi kamu Mau tinggal disini?? Ini hampir senja! Langitnya mendung, diluar dingin jay!" Jawab owen. Jay yg mendengar jawaban owen terdiam, owen benar. Jay tak tau harus kemana lagi sekarang. Dia mengusap wajahnya frustasi, kenapa hal seperti ini menimpanya? Sial.

Owen meraih tas jay yg berat lalu menggendongnya di punggung.

"H-hey, itu tasku!" Ucap jay.

"Iya aku tau. Ayo.." balas owen sambil berjalan. Jay yg bingung hanya membatu dan menatap owen yg hampir jauh darinya. Owen merasa jay tak ada pergerakan lalu berbalik,

"Kamu nunggu apa? Ayo pergi!"

"..??.."

"Ayo kerumahku jay... aku gak bakal biarin kamu kedinginan di luar. Ayo cepet! Hari sudah mulai gelap." Jawab owen lalu berjalan memimpin jalan ke arah rumahnya. Entah apa yg merasuki jay, dia menerimanya dan langsung mendorong sepedanya untuk mengikuti owen dari belakang.

Sesampainya di rumah owen, mereka masuk dan owen meletakkan tas jay di atas sofa.

"Astaga... tas mu berat sekali. Apa kamu beneran di usir dalam jangka waktu yg lama?? Ugh..." owen meregangkan otot otot nya yg pegal. Lalu jay menatapnya dengan sinis dan dingin sebagai jawaban dari pertanyaannya. Owen sedikit merasa sedikit ngeri tapi disisi lain dia merasa jay sangat lucu dengan ekspresi itu. 'Cute..'

"Kamu bisa tinggal disini selama yg kamu mau, rumahku selalu terbuka untukmu jay" ucap owen dengan senyum manisnya.

"Tidak perlu. Aku disini semalam saja, Besok aku akan pergi."

GGS | Ganteng Ganteng Sengklek | WINDBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang