Chapter 18 : Tidak bisa mengelak

29 4 2
                                    

Bel istirahat berbunyi nyaring.

Keisya tampak meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah lebih dari dua jam lamanya dia hanya duduk dikursinya sembari mendengarkan gurunya yang sibuk menerangkan materi di depan kelas. Bahkan jika saja tidak ada suara bel, gurunya itu pasti akan terus berceloteh tiada henti sampai mulutnya berbusa. Keisya benar-benar tidak paham bagaimana bisa gurunya berbicara panjang kali lebar tanpa merasa kelelahan seperti itu. Ajaib sekali memang.

Keisya tampak menundukkan kepalanya untuk menggapai ponselnya yang tergeletak di laci mejanya. Kemudian dia pun segera menyalakan data seluler ponselnya yang sengaja dia matikan sejak bel masuk berbunyi.

Ting!

Ting!

Ting!

Keisya mengerutkan keningnya dalam-dalam begitu mendapatkan notifikasi pesan yang masuk secara beruntun dari nomor yang sama.

Setelah dentingan notifikasi tersebut berhenti, Keisya pun segera membuka semua pesan tersebut. Tentu saja dengan rasa penasarannya yang tinggi. Karena tumbenan sekali kan kembarannya itu sudah merecokinya via pesan sejak pagi tadi.

Tiara
Lo tau nggak sih kei tadi pagi gue dipanggil pak gibran. Tapi pak gibran nggak marahin gue, justru dia mau ngasih tau ke gue sama mila soal pelaku yang curi berkas itu
/08:02/

Si melisa ternyata pelakunya sama temen-temennya itu. Dia nggak suka sama gue dan mila, makannya tega lakuin itu. Nyebelin banget emang itu orang
/08:03/

Keisya menganggukkan kepalanya sembari ber'oh ria saat membaca dua pesan pertama yang dikirimkan Tiara. Memang sih tadi pagi Farrel mengabarkan kepadanya soal Tiara dan Mila yang dipanggil oleh pembimbing OSIS alias Pak Gibran.

Sejak awal pun Keisya dan Farrel sudah menduga kalau pemanggilan tersebut pasti ada kaitannya dengan pelaku yang sudah mencuri berkas itu, sehingga informasi yang Tiara sampaikan tidak benar-benar membuat Keisya terkejut.

Tiara
Dan dan dan lo tau ngga sih keiiiiiii
Yang buat semuanya terungkap itu nathan. Dia yang kirim video pas melisa ngerencanain niatan busuknya itu ke pak gibran
/08:04/

Keisya membulatkan matanya terkejut bukan main setelah membaca pesan ketiga yang Tiara kirimkan. Jadi video itu sebenarnya dikirim oleh Nathan.

Sumpah, Keisya benar-benar tidak pernah menyangka kalau pria yang selalu menjauh dari segala keramaian maupun masalah ternyata mau juga terlibat dengan hal seperti ini.

Yah, meskipun video itu berhasil membuat Melisa salah paham hingga berakhir melukainya, tapi Keisya tetap lega karena apa yang Nathan lakukan membongkar segala kebusukan Melisa dan dua temannya itu. Lagipula kalau kejahatan mereka tidak sampai diketahui Pak Gibran, bisa-bisa Melisa dan dua temannya terus merencanakan tindakan yang buruk pada Tiara dan Mila. Keisya benar-benar tidak ingin terjadi sesuatu lagi pada mereka.

Tiara
Gue jadi penasaran, jangan-jangan dia naksir gue sampe rela lakuin itu hehe 🤭
/08:08/

"Eum... bisa jadi sih" gumam Keisya. Karena sekali lagi sosok yang membantu Tiara adalah Nathan. Kalau bukan atas dasar suka atau mungkin tertarik agaknya mustahil sekali Nathan repot-repot melakukan tindakan semacam itu.

Setelah pesan itu, ada jeda selama satu jam lebih sebelum kemudian Tiara mengirimkannya lagi tepat beberapa menit yang lalu.

Tiara
Oh iya gue lupa kasih tau lo. Sekarang gue mau balas budi sama dia. Gue mau traktir dia makan ☺️ sekarang gue lagi di kantin, nanti gue otw ke kelas lo. Jadi lo pastiin dong dia tetep dikelas sampe gue datang. Oke?
/09:31/

CROSSROADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang