03. Bangku di pojok kiri

40 32 10
                                    

Hari pertama sekolah lyn sudah selesai, gadis itu tengah membereskan barang barang dan segera pulang, menurunin tangga dari lantai 3 hingga ke lantai dasar, kedua teman nya sudah pamit untuk pulang terlebih dahulu karena mereka sudah di jemput dengan orang tua nya, walaupun begitu cherlyn merupakan salah satu siswi yang selalu telat saat di jemput di karenakan ibu nya yang selalu sibuk, bahkan ibu nya bisa saja telat hingga 3 jam lebih tapi lyn tak pernah kesal dengan hal itu karena dia sudah terbiasa dengan keterlambatan ibu nya.

Semakin lama,sekolah semakin sepi dan hanya tersisa 3 orang termasuk Lyn yang belum juga di jemput. Dari kejauhan terlihat seorang satpam yang sedang berbincang dengan guru di gerbang, sekali kali lyn menunduk kepala melihat ke layar ponsel nya. Ia mencoba mencari kesibukan sembari menunggu jemputan dari ibu nya, pandangan Lyn terdiam pada salah satu status WhatsApp teman kelas nya. Siapa lagi kalau bukan algan, status algan menunjukan meja dan kursi di dalam kelas secara cepat cherlyn me replay status itu dan menanyakan keberadaan algan

"Loh? dimana? ngapain? belum pulang??"

"Belum,lagi ngelamun"

Melihat respon algan yang to the point itu,cherlyn menanyakan untuk yang kedua kalinya dimana dia sekarang.

"Dimana?"

"Kelas"

Pesan singkat kedua dari algan, ntah apa yang dipikirkan oleh gadis ini saat itu, dia serontak berlari ke lantai 3 dan memasuki kelas, melihat sosok algan yang tengah berbaring di kursi, tentu saja algan secara reflek bangun saat Lyn memasukin ruangan kelas...

Disana mereka bertatapan selama beberapa detik dan disaat ini cherlyn membuang muka, jalan seperti biasa ke arah bangku dia,berpura pura mencari barang yang tertinggal agar algan tak mencurigai dia.

. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · . · . ·

"GUE GAK COCOK BUAT LO!!KENAPA DARI SEKIAN BANYAK CEWEK HARUS GUE YANG LO PILIH"

"Jangan bilang gitu lagi ya cantik...kamu cape ya?? ada masalah apa hari ini? butuh pelukan ngak?"

"Kasa...dengerin gue,gue jahat sa...gue gak normal gue suka cewe, gue lesbi saaa"

"Iya aku tau kok, udah jangan nangis ya nanti cantik nya luntur"

Tangisan dari gadis itu membasahi seluruh area pipi, tangisan yang begitu deras dan kedua mata yang mulai lebam, kasa mencoba untuk menenangkan gadis kecil itu, mengusap air mata nya dengan tangan dan menangkup kedua pipi sang gadis. Tersenyum lebar dengan kedua bola mata yang melekat menandakan bahwa dia serius tentang hubungan ini, menatap lekat mata gadis itu yang masih mengeluarkan banyak air mata.

"Keluarkan semua emosi mu sekarang lyn, lampiaskan semuanya ke aku aja ya tapi jangan ke orang lain"

KRIIINGGGGG KRINGGGG....Jam menunjukkan pukul 05:30, Lyn terbangun dari mimpi dan berdiam diri sebentar di atas kasur, melamum memikirkan mimpi semalam. Kasa? Siapa sih dia?

"Ngapain gue nangisin orang asing coba? mana muka nya gak keliatan lagi"

Setelah berpikir beberapa menit, Lyn memutuskan untuk melupakan mimpi yang tak masuk akal itu dan bersiap diri untuk pergi kesekolah. Sesampai ia di pintu gerbang sekolah terlihat ada beberapa osis yang sedang memeriksa tas siswa siswi di gerbang masuk dia bingung dan mencoba untuk terus berjalan kedepan

"Permisi kak bisa saya cek tas nya?"

"Emmm...ini ada apa ya kok ada pemeriksaan?"

"Kemarin ada beberapa siswa yang terciduk membawa rokok dan alkohol saat kelas sedang jamkos, jadi kami melakukan pemeriksaan dadakan di hari ini"

Setelah mendengar alasan dari anggota osis, Lyn memberikan tas nya untuk di cek dengan muka santai karena dia merasa tak membawa barang seperti itu di dalam tas nya, setelah ia selesai di periksa Lyn berjalan ke lorong kelas dan memasuki kelas. Di dalam kelas seperti biasa hanya ada 3 orang termasuk cherlyn padahal jam sudah menunjukkan pukul 06:40. Cherlyn melihat ke pojok bangku sebelah kiri tempat duduk algan, terlihat bahwa lelaki itu tengah bersandar di tembok dengan menatap ke layar ponsel nya itu cherlyn menatap sinis ke arah algan walaupun raut wajah nya hampir semua di tutupi oleh ponsel itu tak sadar cherlyn sudah menatap Algan lumayan lama dengan tatapan sinis itu,algan meletakkan ponsel di atas meja melihat ke arah sekeliling dan salfok dengan cherlyn yang sedari tadi melihat ke arah nya dan timbulah eyes kontak kedua dari mereka cherlyn cepat cepat membuang muka dan menghadap ke arah depan,cherlyn membuka ponsel nya dan tiba-tiba muncul notifikasi pesan

"Lo ngeliatin gue?"

Pesan singkat dari Algan saat iti membuat Lyn menutup layar ponsel dan memilih untuk membaca novel yang ia bawa dari rumah, membuka tas lalu mengeluarkan novel yang berjudul ' meluluhkan hati cowo cuek' . Cherlyn membuka buku itu perlahan mulai membaca prolog dari cerita dan terbawa suasana kedalam cerita itu.

"Lo suka baca novel begitu ya?"

Mendengar suara itu cherlyn sontak menutup buku novel nya rapat rapat dan menutup judul buku novel itu dengan kedua tangannya lalu menoleh ke arah belakang mencari tau sumber dari suara itu. Dan ternyata algan telah berdiri dengan kedua tangan di lipat di depan dada muka yang sinis dan tatapan yang bisa dilihat dari ekspresi nya itu menunjukkan bahwa dia sedang marah.

"Lo ngapain disini? meja lo di pojok sebelah kiri sono"

"Emang kenapa kalo gue kesini? gaboleh?"

"Y-yaa b-bo-boleh si cuman... Ah sudahlah"

Algan berjalan 2 sampai 3 langkah duduk di kursi depan tepat di meja cherlyn, menatap lekat mata nya dengan tatapan sinis nya itu


"Berhubung chat gue gak di bales, gue mau tanya langsung ke lo-"

Belum sempat algan melanjutkan kata kata nya, seorang guru tiba tiba memasuki ruangan kelas membuat cherlyn lega dan bisa bernafas dengan tenang sambil mengusap kedua dada nya dengan tangan sebelah kanan. Melirik ke meja algan yang ada di pojok kiri, algan terlihat sedang bersandar di tembok sembari melihat ke arah ponsel nya dan bersiualan, algan sekilas melihat kearah cherlyn dan menunjuk ponsel seakan akan berbicara pada cherlyn untuk membalas pesan nya. Tatapan itu membuat cherlyn membuang muka dan membuka ponsel nya kembali ia berniat untuk membalas pesan itu tetapi bingung harus membalas dengan kata kata seperti apa. Dalam hati dia merasa bahwa dia penasaran dengan algan tapi dia juga suka dengan tipe cowo seperti algan, di sisi lain dia kagum dengan gadis dari teman satu kelas Dylan itu. Sebenarnya perasaan seperti apa ini?

. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · . · . ·

PERJUANGAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang