Para pelayan begitu terpukau melihat kecantikan Ayana. Mereka berpikir bahwa Ayana sangat terlihat seperti Ratu mereka ibu kandung Clovis.Gaun pengantin yang Ayana pakai begitu pas untuknya.
Namun, walaupun melihat wajah cantik dan senyum manis milik Ayana, mereka dapat melihat raut wajah yang murung dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Tetapi apalah daya, mereka hanyalah pelayan yang bahkan jika tidak menurut akan dihukum mati.Setelah hal itu, hal yang membuat para pelayan senang adalah karena dengan kedatangan Ayana, pangeran mereka sudah lebih manusiawi. Contohnya, sudah tidak lagi memenggal kepala pelayan dengan mudahnya karena tidak menurut. Dan satu hal lagi, pangeran Clovis mereka lebih manusiawi ketika tersenyum dan tertawa saat dengan Ayana. Intinya, para pelayan sangat berterima kasih dengan Ayana walaupun tidak menutup kemungkinan, Ayana telah sengsara akan hal itu.
"Mari, Ratu. Ratu sudah ditunggu oleh Pangeran. Pengucapan sumpah suci akan berlangsung saat Ratu sampai ke altar." ucap salah satu pelayan.
"Serius aku tidak bisa kabur?"
"Ratu, mohon ampun. Jika Ratu pergi atau menghilang, kami semua akan dipenggal."
"Apanya yang dipenggal?" tanya Ayana dengan wajah kagetnya.
"Kepala kami, Ratu."
Ayana terperangah, saking terkejutnya sampai ia menutup mulutnya.
"Pangeran Clovis, datang."
Para pelayan mengundurkan diri dan satu persatu pelayan keluar meninggalkan Clovis dan Ayana saja di dalam ruangan.
Ayana tak melihat Clovis namun ia bisa melihat Clovis menatapnya dengan terang-terangan. Saat Clovis mendekat tanpa sadar Ayana bergerak menjauh. Clovis terperangah, dengan kesal dia meninggalkan ruangan dengan menutup pintu dengan sangat kencang.
Pelayan menghampiri Ayana yang gemetaran. Lalu tanpa persetujuan membawa Ayana ke altar untuk mengucap janji suci, sumpah menikah.
Dengan lantang Clovis mengucapkan janji suci dengan penuh penekanan. Sedangkan Ayana harus membaca dengan ucapan terbelit. Melihat itu Clovis mencengkeram tangan kanan Ayana. Percayalah Clovis sedang menahan amarah.
Selesai sudah. Kini, Clovis dan Ayana sudah sah menjadi pasangan suami istri.
Ayana terus digenggam erat pinggangnya kemanapun Clovis pergi, mulai mengobrol dengan teman bangsawan sampai putra mahkota dari Timur hingga Barat datang. Mereka berbicara dengan tenang tanpa peduli Ayana yang kesakitan karena cengkeraman Clovis. Ia menahan sakit walau harus tetap tersenyum dengan siapapun yang mengobrol dengan suaminya.
Tiba-tiba saja, "Jangan tersenyum atau kamu akan kubunuh." bisik Clovis sekaligus mengecup telinga Ayana dengan mesra di depan para bangsawan yang mengobrol dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYGGEMALERI
Romance^Blurb^ [15+] Di sebuah Pemakaman. Terdapat dua orang yang saling tidak mengenal namun dingin yang melelehkan. Dan yang satu menginginkan yang satunya lagi. Apakah bunga akan layu atau bunga akan bermekaran? *** "Aku tidak ingin menodaimu. Percaya...