~SELAMAT MEMBACA~
(banyak typo)
***
Prof Diana membereskan alat pembelajaran beliau lalu pamit undur diri. Setelah Prof Diana keluar kelas barulah mahasiswa bernafas lega. Jantung mereka yang bekerja keras akhirnya bisa istirahat sebentar.
"Gue harus self reward untuk hari ini," ucap Dian semangat sambil menata isi tasnya dengan cepat. Dia sudah tidak sabar untuk memilih makan enak apa hari ini.
"Dikit-dikit self reward padahal kagak ada pencapaian."
"Ada yaa."
"Apaa?"
"Pencapaian hari ini adalah gue masih hidup setelah 2,5 jam menghirup udara AC yang sama bersama Prof Diana."
Naya memukul pelan lengan Dian gemas. Ada aja ide Dian.
Naya menoleh ke Qila, "Lo kemana?"
"Cari makan."
"Kantin?"
"Gas."
Dian tersenyum kecut, "Kalian ke kantin?"
Naya dan Qila mengangguk bersamaan. Dian kembali tersenyum kecut.
"Yahhh."
"Self reward lo setelah mata kuliah Risiko Manajemen aja. Kita ke kantin ada dulu," tawar Naya. Dian tidak bisa menolak mengingat sekarang Naya dan Qila sedang menampakkan wajah memohon yang menggelikan. Ketiganya berjalan ke kantin bersama.
***
Kantin FEB - 12.10 WIB
Kantin FEB memang kantin terbagus kedua setelah kantin FK. Dengan desain modern klasik membuat beberapa mahasiswa betah duduk lama di sana, entah hanya sekedar kebutuhan instastory, menikmati makanan hingga mengejarkan tugas.
Ketiganya memesan makanan masing-masing. Dian dan Qila memiliki selera yang sama yaitu makanan untuk Sweet Tooth Person. Sedangkan Naya lebih suka makanan Savory.
Di meja mereka terdapat sepotong Red Velvet Cake milik Dian, Croissant milik Qila, Salad milik Naya, dan 3 air putih. Mereka memilih untuk duduk di kantin lantai 2 dengan view terbuka dan cocok untuk mahasiswa yang doyan mengisap nikotin.
Mereka menikmati makanan ringan mereka sambil berbincang penuh canda. Di kantin FEB makanan memang terlihat mewah tapi harganya sangat sesuai dengan kantong mahasiswa.
Waktu makan siang mereka yang awalnya penuh suka cita jadi bencana saat Naya dengan tidak sengaja menumpahkan minumannya ke arah samping kanan. Di waktu yang sama terdapat seseorang tepat berdiri di samping kanan meja Naya. Seisi kantin seketika menoleh secara bersamaan ke arah meja Naya. Dian menunjukkan ekspresi terkejut sambil menutup mulutnya.
'Naya dalam bahayaa' ucap Dian dalam hati.
Naya menoleh ke seseorang tersebut. Dia tau siapa dia.
"Maaf kak, saya gak sengaja," ucap Naya pelan sambil mengambil tisu dan mengusap almamater 'Dia'.
Namanya adalah Deva Maharth Rahardian, atau sering di panggil Deva. Mahasiswa semester 7 yang viral karena menjadi anggota BEM dan video dia viral saat mengikuti demo Penurunan UKT beberapa tahun yang lalu. Dengan kecerdasan, ketampanan, dan jiwa kepemimpinan yang dia miliki membuatnya terkenal hingga saat ini.
Naya tau Deva. Semua orang di kantin tau siapa Deva. Yang membuat terkejut lagi adalah diamnya Deva saat seorang adik tingkat sedang membersihkan almamaternya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSiapa sih yang gak mau kuliah dengan tenang, punya teman yang mendukung dan lulus tepat waktu?? Siapa yang gak mau habis lulus langsung diterima di BUMN dengan gaji UMR?? Siapa sih yang gak mau hidup tenang dan tinggal menunggu lamaran dari pria y...