HAI SEMUA
PENASARAN DENGAN KISAH NAYA??? LANGSUNG CUS SCROLL
SELAMAT MEMBACA
***
Kehidupan mahasiswa semester 5 memang sudah saatnya berserah diri kepada tuhan. Begitulah yang dirasakan Sanaya Parmadita Chalista atau yang biasa di panggil Naya, mahasiswa semester 5 Universitas Dharmamigena (UNIDHAMI). Universitas Dharmamigena adalah salah satu Universitas Swasta terbaik dengan rangking 3 di Indonesia dan rangking 126 di Asia. Menjadi mahasiswa di universitas tersebut ternyata menambah beban hidup. Naya sering mengomeli diri di depan kaca karena dengan percaya dirinya dia mendaftar di kampus ini.
Seperti pada umumnya, Naya sama seperti anak SMA lainya yang baru lulus alias mereka memiliki banyak target kampus, mulai dari kampus impian hingga kampus jaga-jaga jika mereka tidak diterima di kampus impian mereka. Naya memiliki kampus impian, yaitu STAN, Kampus Kedinasan yang terkenal di Indonesia. Lulusan dari kampus tersebut langsung mendapatkan kerjaan PNS tanpa harus daftar dan tes. Naya gagal menggapai kampus impiannya. Untuk SNMPTN dan SBMPTN (yang sekarang telah berganti nama menjadi SNBP dan SNBT) Naya juga gagal karena kesotoyannya memilih 2 kampus yang berbeda dalam pilihannya. Padahal faktanya tidak ada kampus yang mau jadi Second Choise.
Dan berakhirlah dia di kampus swasta. Dengan jalur prestasi, Naya akhirnya bisa menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Banyak yang bilang Universitas Dharmamigena adil dalam UKT alias Uang Kuliah Tunggal. Hal tersebut membuat kampus tersebut sangat homogen dengan kondisi ekonomi masing-masing mahasiswa. Biasanya kampus swasta yang bagus cenderung terkenal mahal, tapi tidak dengan Universitas Dharmamigena.
Berhenti dulu membahas dunia perkampusan. Kini kalian harus melihat kondisi Naya yang hampir menjadi entitas yang tidak dikenal. dengan rambutnya yang berantakan, kaos oversize yang terangkat, matanya yang masing menyipit, dan kantung matanya yang terlihat jelas.
Jam di dinding kos Naya menunjukkan pukul 08.00 pagi. Jam 09.45 dia ada kelas mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bagi yang bertanya jurusan Naya, Naya mahasiswa S1 Akuntansi.
"Masih ada 3 jatah alfa, apa gue ambil yaa?" racau Naya sambil mengacak rambutnya.
"Tapi kalau gue ambil jatah alfa bisa-bisa mingdep gue di tandain sama Prof. Diana. Dosen killer serem banget nandainya."
Naya menjatuhkan badannya ke belakang, tepat di tempat tidurnya. Naya tinggal di kos yang lumayan baginya. Tidak terlalu kecil dan yang pasti kamar mandi dalam.
"Ayo Nayy, semangat. Tuhan bersama mahasiswa semester 5."
***
Tidak perlu dijelaskan cara Naya meyakinkan diri untuk ikut kelas hari ini. Intinya dia sudah ada di parkiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dia memarkirkan sepeda motornya tepat di bawah pohon. Memang tempatnya jauh, tapi Naya benci panas matahari.
Naya berjalan ke arah kampusnya. Kali ini kelasnya berada di GKB alias Gedung Kuliah Bersama dengan kode gedung F1. Dengan tidak mantap Naya melangkahkan kakinya ke kampus terebut. Outfit Naya kali ini sama seperti biasa, kemeja rapi warna putih dan celana kulot warna milo. Rambut style ponytail dengan poni belah tengah, kacamata minus, dan tote bag polos yang bisa muat laptop dan bindernya.
"Nay," panggil seseorang dari arah belakangnya. Naya membalikkan badan malas. dari intonasinya saja Naya tau siapa yang memanggilnya.
"Gilaa Nay. Gue kira lo bakal bolos hari ini. Hitung-hitung ambil jatah alfa lahh," ucap 'dia' yang tadi memanggil Naya. Naya memutar bola mata malas, "Sama aja kayak buduh diri Diannn."

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSiapa sih yang gak mau kuliah dengan tenang, punya teman yang mendukung dan lulus tepat waktu?? Siapa yang gak mau habis lulus langsung diterima di BUMN dengan gaji UMR?? Siapa sih yang gak mau hidup tenang dan tinggal menunggu lamaran dari pria y...