1.05 - Schattenritter

4 1 0
                                    

05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


05. Schattenritter
Shadow Knight

Malam mulai menyelimuti Eternalhall. Istana Agung menyalakan lampu-lampu gantung hasil ciptaan dari teknologi dan sihir mereka.

Pada malam ini, seorang pria sedang berbahagia ketika berjalan menuju ruangan seseorang. Hal yang ia nanti-nantikan untuk menguasai salah satu perempuan incarannya akan tiba pada hari ini juga. Telah lama Adalrich mencintainya melalui lukisan dengan berbagai macam jenis. Ada yang anggun, marah, bahkan erotis.

Adalrich membuka pintu ruangan di mana Amethy ditahan setelah menemui Permaisuri Sylvaine. Adalrich cukup terkejut bahwa Amethy menerimanya. Hal itu membuat Adalrich semakin percaya diri bahwa dialah pria yang dapat menarik perhatian para kaum wanita. Ironi.

Di dalam ruangan itu, seorang gadis duduk di tepi ranjang.

Adalrich berjalan mendekat setelah kembali menutup pintu. "Aku masih tidak percaya, Amethy. Kamu menerima."

Amethy tersenyum ketika Adalrich mengikis jarak antara mereka. Peristiwa itu dimulai tidak lama kemudian. Adalrich bisa dikatakan sebagai pria yang tidak cukup satu wanita. Dia selalu berpandangan bahwa seorang Kaisar harus bisa mengendalikan wanita, seperti merebut kehormatannya, lalu membuang wanita itu, mencari yang baru lagi. Sejauh ini, wanita yang paling ia jaga adalah istrinya sendiri. Itu pun karena Sylvaine memiliki kedudukan dan gelar tinggi.

Ketika suasana mulai berubah, Adalrich menyadari sesuatu dari tatapan Amethy. Tatapan yang tidak pernah Adalrich lihat sebelumnya. Sejenak Adalrich terpaku. Dia sentuh kedua pipi Amethy yang lembab itu.

"Siapa kau?" tanya Adalrich dengan suara gentar.

Itu bukan sosok Amethy yang selama ini Adalrich bayangkan.

Sosok itu tersenyum hingga tampak gigi taringnya, kemudian dia menunjukkan wujud aslinya di hadapan Adalrich. Dia memiliki wujud penuh sisik serta memiliki mata kuning seperti ular. Dia adalah wanita pemilik kutukan

"Aku pelacurmu!" Sosok itu berteriak di hadapan wajah Adalrich, kemudian wujudnya berdiri di samping jendela.

Adalrich langsung beranjak dari kasur. "Di mana Amethy-ku? Di mana dia?!"

"Permaisuri telah melindungi Putri Erheben. Tidak seharusnya wanita terhormat sepertinya akan dikuasi oleh kau, Adal! "

Adalrich mulai geram. Sial! Dia mengumpat di dalam hati—lebih tepatnya memberi umpatan kepada Sylvaine yang telah ikut campur dalam urusannya.

Sosok bersisik itu tersenyum. "Tidak lama lagi, sang Drillingshexen akan tahu kebenarannya. Kau telah menyembunyikan sifat busukmu dari mereka."

 

***

 
Satu jam yang lalu...

Ketika malam akan datang, Amethy tidak bisa tenang. Dia bahkan berjalan mondar-mandir di ruangan luas yang menyesakkan dadanya itu. berkali-kali dia menatap jendela, berharap senja akan menetap lebih lama. Amethy tidak mau tetap berada di ruangan ini sampai malam nanti. Dia tidak kuasa jika harus berhadapan dengan pria hidung belang itu.

Echoes of The Winter StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang