1.04 - Das Magische

13 1 0
                                    

04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04. Das Magische
The Magical


Dulu ketika Morgan hendak mempersunting Emira, kala itu Morgan datang ke Istana Agung Frieden atas panggilan Kaisar Adalrich. Itu adalah momen pertama Morgan melihat dan bertemu sosok pemimpin Tanah Frieden ketika baru satu tahun menduduki takhta Raja Erheben. Morgan sangat menghormati Kaisar Adalrich bukan hanya karena sang pemimpin, melainkan sebagai kakak ipar yang telah memberi restu untuk Morgan mempersunting adik perempuannya, Emira.

Seseorang yang memiliki wewenang akan mudah melewati Heilige Brücke. Jika tidak, mereka yang ingin mengunjungi Eternalhall harus menaiki kapal untuk melewati Laut Kalten. Namun, kapal akan datang dari dalam lautan di waktu-waktu tertentu. Tidak setiap hari.

Di atas meja yang disaksikan oleh Morgan, Verdantorie, serta Edeleia, Emira menulis surat dengan pena bulu dan tinta hitam di atas kain kanvas putih. Dyme tengah bertugas menjaga ketertiban Erheben yang dilanda kecemasan atas menghilangnya sang Putri. Jadi Morgan mengizinkan Dyme untuk pergi saat ini.

 
Dari Putri Mama tercinta, Emira Van Jach Waterhouse-Falkenhayn.


Demikianlah baris terakhir yang tertulis pada surat itu.

Emira menggulung lalu memasukkan gulungan surat ke dalam tabung agar aman dari air dan udara kotor yang membuat tulisan suratnya cepat pudar.

Emira memberikan surat itu kepada Edeleia. "Saudariku, berikan tabung surat ini kepada Kepala Pelayan Istana. Dia akan mengirimkannya ke Pos Laut Kalten."

Edeleia mengangguk takzim seraya menerima benda itu. "Laksanakan, Ratuku." Kemudian dia pergi atas perintah saudari ipar sekaligus ratunya.

Sepeninggalan Edeleia, suasana ruangan Raja Morgan menjadi senyap sejenak.

Verdantorie bergeming di tempat. Dia sempat membaca tulisan di atas kain kanvas putih itu. "Mengapa Anda tidak meminta bantuan langsung dari kakak laki-laki Anda, Ratu Emira?" tanya Verdantorie.

Emira tersenyum simpul. "Kakakku ... Kami tidak terlalu dekat. Aku selalu takut berhadapan dengannya. Biarlah surat itu langsung diterima oleh Mama di lautan."

"D-di laut...?" Verdantorie kebingungan.

Emira terkekeh, begitu juga dengan Morgan.

Verdantorie memasang wajah polos di hadapan mereka. Penasaran.

Emira dengan senang hati menjawab, "Yang Mulia Verdantorie, ibuku pengguna sihir kelas atas, dia menguasai sihir di daratan dan perairan dan bisa berubah wujud."

Verdantorie langsung terkesiap dengan mata melebar. "Drillingshexen? Jadi dialah salah satu Drillingshexen?"

Emira tersenyum, mengangguk. "Ada tiga penyihir yang disebut Drillingshexen, tapi hanya Mama yang mampu hidup di dua dunia. Memberikan surat ini kepada Laut Kalten adalah pilihan yang tepat."

Echoes of The Winter StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang