1.02 - Grün

21 4 1
                                    

    02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 
 
02. Grün
Green
 
 
 

Semua anggota Klan Falkenhayn serta penghuni Kastel Erheben menyambut kedatangan tamu penting mereka. Raja Verdantorie datang bersama rombongannya. Tidak banyak, hanya dirinya dan sepuluh prajurit berkuda.

Dari jauh, Amethy bisa mengetahui seperti apa wajah calon suaminya. Walau dia raja yang masih terbilang muda, dia memiliki perawakan tinggi, gagah, cocok seperti seorang kesatria—tetapi dia bangsawan sekelas raja. Rambutnya panjang sebahu dan berwarna pirang, iris matanya hijau pucat.

"Selamat datang di Kerajaan Erheben, Yang Mulia Verdantorie." Raja Morgan menyambut hangat. Setelah saling berjabat tangan, kedua raja itu saling berpelukan dan menepuk punggung satu sama lain.

"Terima kasih atas sambutannya, Yang Mulia Morgan. Kami amat tersanjung. Erheben selalu beriklim sejuk." Raja Verdantorie berbicara dengan bahasa Utara—bahasa yang digunakan rakyat Erheben—hanya dialek yang menjadi pembedanya.

Amethy tidak pernah membaca buku yang menjelaskan dunia luar selain Erheben. Dia cukup terkejut mendengar penuturan raja muda itu yang sangat aneh di telinganya—di telinga rakyat Erheben.

"Etoire juga sejuk, Yang Mulia. Kita adalah Bangsa Utara yang tidak pernah lepas dari musim dingin. Schnee wird uns bedecken." Raja Morgan mengucapkan slogan Bangsa Utara yang memiliki arti: salju akan menyelimuti kami.

Raja Verdantorie tersenyum lebar. Dia menyukai slogan bangsanya itu. Sangat cocok dengan kawasan utara yang selalu dilanda musim dingin. Namun ada hal yang lebih besar, Bangsa Utara memiliki siklus musim dingin yang berjalan selama sepuluh tahun tanpa henti. Laut membeku, pasir tertutup salju, tiada bunga yang bermekaran, hanya bintang yang bersinar di langit malam. Dan Amethy lahir saat peristiwa itu.

Ratu Emira sedikit menekuk lutut kaki dan menundukkan kepala, memberi hormat kepada Raja Verdantorie. Kemudian Raja Verdantorie membalasnya dengan anggukan. Hal lumrah saat sesama Bangsawan Utara saling memberi hormat.

"Perkenalkan, anggota Klan Falkenhayn lainnya, Amethy, Dyme, dan istrinya, Edeleia," ujar Raja Morgan seraya menunjuk kedua adiknya yang berdiri sejajar dengannya.

Dyme sedikit menundukkan kepala—walau sebenarnya dia tidak tahan jika harus memberi hormat kepada orang lain. Setidaknya dia mau menghormati raja dari negeri sebelah. Sementara Amethy dan Edeleia melakukan hal yang sama seperti Ratu Emira. Raja Verdantorie berpindah tempat seraya mengangguk menerima penghormatan mereka bertiga. Kemudian pandangan Verdantorie terkunci pada sosok perempuan di sebelah Dyme 

Maka Raja muda itu berpindah tempat lagi—tepat di hadapan Amethy.

Raja Verdantorie mengulas senyum kepada perempuan di hadapannya. Amethy turut membalas senyuman seraya menatap mata hijau itu dengan intens. Kemudian Raja Verdantorie berpaling karena cukup terkesan bagaimana Amethy menatapnya.

Echoes of The Winter StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang