Hubungan backstreet kesannya "Gak boleh ada yang tau kita jadian. Aku masih mau bebas nge-repost foto bareng temen-temen yang lain tanpa dicap sudah punya pacar." Jahat ya, hehe.
***
Alih-alih menghabiskan waktu untuk galau sebab putus cinta di kamar, Medina memilih untuk keluar rumah. Terlebih hari ini ia dan Kiana sama-sama bolos.
Dengan mata bengkaknya, Medina mengendarai motor sambil bercerita dengan Kiana.
"Kita mau kemana nih, Ki?" Tanya Medina sedikit berteriak.
"Terserah lo aja, Me."
"Kalau terserah gue mah, gue pengennya naik gunung." Ucap Medina, ngawur.
"Gila lo, capek!"
"Ke wisata alam? Air terjun?" Tanya gadis itu lagi.
"Jauh, Me. Lo sanggup bawa motor ke sana?"
"Gas ajasih. Ntar kalau gak sanggup, baru kita pikirin lagi caranya." Jawab gadis itu enteng.
Kiana tak bisa berkata-kata. Padahal tadi pagi niatnya hanya ingin menghibur Medina yang sedang patah hati. Ternyata gadis itu memilih mengobatinya dengan healing sejauh-jauhnya. Mau gimana lagi. Semua orang punya caranya masing-masing untuk melampiaskan patah hati.
***
Sesuai prediksi, belum sampai ke lokasi, mereka kini sudah berhenti sebab kelelahan. Terlebih Medina. Sejak tadi ia sibuk menggoyangkan kedua lengannya. Keduanya kini sedang berhenti di sebuah rumah makan.
"Pasti pegel banget ya, Me. Sorry ya, gue gak bisa gantian bawa motornya."
Medina nyengir sambil kembali melahap makanannya. "Gapapa, kan gue yang minta."
"Yaudah, kalau gitu makanannya biar gue yang bayarin ya." Ujar Kiana.
"Makasih loh, padahal gue gak maksa. Boleh nambah gak nih?" Tanya gadis itu. "Canda, Ki. Gue kesini cuma pengen ngambil foto doang kok."
"Astaga, gue kira lo pengen liburan."
"Sekalian cuci mata. Ya mau gimana, wisata alam di daerah kita pada jauh semua. Nanti bantuin gue cari view yang bagus ya."
Kiana yang sudah selesai makan kini beralih mengecek ponselnya. Hari sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Butuh setengah jam lagi untuk mereka bisa sampai ke air terjun.
"Perjalanan kita setengah jam lagi. Lo sanggup?" Tanya Kiana. Baru kali ini ia melakukan perjalanan jauh dengan Medina naik motor berdua.
"Sanggup gak sanggup sih. Demi sebuah postingan story."
"Nyiksa diri banget lo." Ucap Kiana.
"Gue gak bisa diem aja dong, Ki. Mantan gue keliatan baik-baik aja setelah putus. Malah makin rajin posting story bareng temen-temennya. Gue gak mau kalah!"
Kiana hanya bisa pasrah.
"Intinya kita pulang sebelum gelap ya. Gue gak mau diomelin nyokap lagi." Pinta Kiana.
"Okey!"
***
Mereka telah tiba di lokasi wisata alam air terjun. Baru saja menghirup udara segar khas alam, Medina sudah memintanya untuk menjepret foto.
"Ki, tolong fotoin gue dong. View nya yang bagus ya. Menurut lo filter bagus yang mana? Yang kesannya estetik gitu."
Butuh waktu yang lama untuk Kiana mengambil jepretan sahabatnya ini. Kiana cukup sabar melakukannya, mengingat gadis itu sudah effort ke sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Pernah Berhenti (Completed)
Ficțiune generalăMengejar cita dan cinta bersamaan. Emang boleh seobsesi itu? Kiana yang memiliki nama pena Na Kia adalah gadis muda yang memutuskan mengejar mimpi untuk menjadi seorang penulis. Jika mengincar sang gebetan selalu gagal baginya, maka beralih mengejar...