Jangan ragu.
•
•
•
CIP CIP CIP
Kicauan burung menemani pagi khas di pedesaan, wilayah Hielberg satu ini sangat sibuk di pagi hari. Orang banyak berlalu-lalang melakukan kegiatan rutin seperti bercocok tanam, memanen beberapa buah dan menjualnya ke wilayah Hielberg lain yang terdekat. Begitulah mereka melanjutkan hidup di pasca perang.
Tepat di kediaman pendeta Darrel, Tuan Duke mereka alias Loid meminjam salah satu kamar di rumahnya untuk beristirahat. Dua prajuritnya berisirahat di sebuah gudang dekat kuil yang sudah diperlayak untuk mereka. Tak masalah, mereka tak lama tinggal, kok.
"Anda yakin mengikuti saran saya, Tuan?" Tanya pendeta Darrel di ujung pintu rumahnya, sambil melihat Loid dengan pakaian lengkapnya.
"Benar. Mungkin aku harus memetik beberapa tangkai bunga di taman belakang, dia sepertinya suka bunga," jawab Loid berlenggang tak peduli.
"Benar, Anya suka bunga. Tapi saya sarankan, Tuan Duke lebih baik bertemu dengan nona Yor dahulu,"
"Itu ide bagus. Aku temui dia dan berkenalan sambil menyerahkan bunga. Bagus kan?"
Darrel terkekeh, Loid pun begitu.
Matahari pagi menyingsing hangat dengan suasana desa yang sangat asri. Loid menyukainya. Pagi ini tidak ada yang mampir bermain di taman kuil, kesempatannya memetik beberapa tangkai bermacam bunga yang tumbuh acak di pekarangan. Sembari memikirkan seperti apa kata yang cocok untuk menyapa Nona Yor.
Masih asyik berkutat dengan bunga yang hendak ia rapihkan, sepasang mata menangkapnya basah. Manik merahnya sedikit terbelalak karena ia terkejut sambil menyerukan, "Sedang apa Yang Mulia Duke di sana?". Rasanya ingin sekali ia hampiri dan menyapa.
Menyapa?
Ternyata mereka memiliki niat yang sama.
Tadinya Yor ingin mengampiri kamar Anya yang ada di kamar khusus anak di belakang kuil, memang lokasinya berdekatan dengan taman yang biasa mereka datangi untuk bermain. Sebuah keberuntungan bisa bertemu Duke tanpa sengaja sepeti ini. Yor melangkah mendekatinya.
STEP STEP
Suara sepatu boots Yor berbunyi keras saat melangkah. Dengan kewaspadaan yang tinggi Loid langsung menyadari ada yang mendekat, ia spontan berdiri dan menyodorkan buket bunga sederhananya dengan hentakan keras.
SREK
"Kya!" Pekik Yor.
"No-nona Yor!" Loid pun terkejut.
Posisi yang sempurna. Bunga-bunga segar itu tersusun cantik, berurutan dengan jenis warnanya dan pastilah harum. Yor menghirupnya sebentar. Bunga itu tepat di depan wajahnya.
"Harum...," kata Yor dengan senyumannya.
Loid masih mematung, bisa tepat sekali kejadian tak terduga ini seperti harapannya tadi. Sadar ia sedikit keterlaluan, Loid menyembunyikan buket bunganya di balik punggung. Malu.
"Maaf Nona Yor, aku tak bermaksud kasar seperti tadi, dan aku kebetulan sekali ingin bertemu denganmu," kata Loid meminta maaf dan melangkah lagi untuk mendekat.
"Tidak, tidak masalah Tuan Duke. Maafkan saya juga karena sudah datang diam-diam dan sebuah kehormatan bahwa Tuan sedang mencari saya," balas Yor sambil membungkuk hormat ala Lady, mengangkat sedikit gaunnya dan menyilangkan kaki ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loid And His Problem
Romance[SPY X FAMILY by ENDO TATSUYA] Genre: Fanfiction, Drama, Historical, Romance, Mature. Loid Charles Hagh Forger putra kedua dari keluarga bangsawan Forger, naik menjadi Duke memimpin keluarga menggantikan Ayahanda bahkan Kakaknya yang telah gugur di...