Chapter 3 : Hielberg

114 9 1
                                    

Mencari cinta.





Kastil Forger begitu sibuk pagi ini walau malam tadi sangat kacau oleh sebuah kisah. Tampak tak ingin berlarut terlalu lama Nyonya Rosanne cepat bekerja agar pikiran tentang Delano tak membuatnya mogok bekerja. Hari ini hari baik, cuaca cerah sehabis badai semalam.

"Loid belum turun ya, Armand?"

"Eh, belum Nyonya tetapi Tuan sudah bersiap, walau agak lama,"

Armand masih membantu Rosanne meletakkan beberapa furnitur rumah yang tatanya akan diubah. Biasa dilakukan Rosanne untuk menciptakan suasana baru di kastilnya.

"Oh ya Armand, aku lupa memberitahu sesuatu...," Rosanne membuka laci di meja cermin ruang tengah dan mengambil sepucuk surat.

"Ini, ada surat dari Istana yang tepat setelah kalian pergi kemarin. Beri tahu Loid, aku sudah membaca isinya, itu adalah undangan pesta dari Tuan Putri Suzette malam ini," kata Rosanne sambil memberikan surat itu kepada Armand.

"Tuan Putri Suzette?... Baiklah Nyonya---"

"Tidak bu, aku tidak akan menghadirinya." Potong Loid langsung yang mendengar percakapan mereka saat akan turun tangga.

"Kenapa? Bukankah itu bagus untukmu? Siapa tahu Putri Suzette tertarik padamu. Benar kan Armand?"

"Eh... Ah... Sepertinya," Armand tak tahu harus menjawab apa, lantaran ia tahu betul bahwa Loid sama sekali tidak tertarik dengan Putri itu.

Loid tak menjawab, hanya sibuk membawa dua tas besarnya yang entah berisikan apa. Ia letakkan di sofa dan kakinya lanjut melenggang ke ruang makan untuk sarapan meninggalkan Ibunya dan Armand yang masih bingung.

"Dia mau ke mana?" tanya Rosanne menyipitkan matanya curiga pada Armand.

"Saya tidak tahu Nyonya mohon maaf," jawab Armand sambil membungkuk. Rosanne kesal. Ada apa dengan putranya sih?

KLOTAK KLOTAK

Rosanne menekan langkah sepatunya menuju ruang makan agar Loid tahu sepertinya sang Ibu agak sedikit merasa kesal. Langsung dia duduk di seberang Loid yang sedang makan.

"Apa yang kau rencanakan Loid? Ingin pergi ke mana?"

"Aku akan mencari anak itu, anaknya Delano."

DEG

Jawaban Loid cukup menohok. Rosanne ini sebenarnya menolak fakta itu, ia tak bisa membayangkan jika anak di luar nikah masuk menjadi anggota keluarga Forger yang terhormat, belum lagi citra keluarga yang lurus.

"Menurut cerita yang Delano tulis, mereka pernah tinggal di Hielberg. Walau perang kemarin tepat ada di Hielberg, tapi yang di maksud Delano pasti desanya. Ibu tahukan, Hielberg itu luas. Lalu semenjak Delano pulang ke kastil untuk persiapan perang, anaknya dia jual,"

"Apa?! Ajaran siapa dia berani begitu?! Aduh kepalaku...." Berbeda dengan kemarin, hari ini emosi Rosanne meledak-ledak dengan amarah, lagu-lagi ini soal citra keluarga. Astaga Delano.

"Maka dari itu aku harus ke Hielberg, bisa jadi ada yang tahu anak itu,"

"Jadi bagaimana dengan pesta? Kau langsung menolaknya?"

"Tentu. Ke Hielberg butuh waktu satu hari perjalanan bu, waktu tidak akan cukup untuk menghadiri pesta. Aku akan tetap pergi hari ini, tolong kali ini jangan tahan aku untuk pergi." Tekan Loid. Ibunya tak menjawab.

Seperti pesta debutante Putri Suzette beberapa tahun lalu, bukan mau Loid untuk datang tetapi dipaksa oleh Ibunya dengan alasan mencari aliansi. Aliansi macam apa yang Ibunya harapkan? Tidak ada. Bangsawan baru bukanlah teman keluarga Forger, tetapi demi Ibunya ia terpaksa hadir yang menghasilkan banyaknya undangan pesta lain yang datang sampai sekarang, satu pun tak ada yang Loid balas.

Loid And His Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang