Bab 3: Ramalan.

43 6 0
                                    

Note: Author kurang pandai kalau menyusun narasi strategi, militer, ataupun sesuatu yang ilmiah, namanya juga pemula. Mungkin bagian ini bisa agak... kurang bagus atau kurang masuk akal? Ya, ini memang cuma fanfic fantasi, tetapi tetap saja Author merasa tidak enak menjadikan itu sebagai alasan. Mohon maaf untuk setiap kekurangan, Author berusaha sebisa mungkin. Semoga kalian suka, 'ya!

***

Bab 3"Ramalan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 3
"Ramalan"

"Kakak, aku bermimpi itu lagi."

"Benarkah? Apa masih sama?"

"Iya. Sudah berulangkali, selalu sama. Aku melihat cahaya berbentuk seperti cincin, lenyap di kegelapan, lalu bersinar kembali."

"Aneh... Mungkinkah itu bukan mimpi biasa? Atau ada sesuatu yang lain?"

"Maksudmu Kak?"

"Seseorang yang bijaksana pernah berkata: mimpi adalah pesan dari dalam diri."

"Kakak sungguh berpikir begitu 'ya?"

"Jangan meledekku. Ini mimpimu, bukankah harusnya kau yang paling penasaran?"

"M-memang, tapi... bagaimana kita tahu?"

"Maka kita akan cari tahu, Adik."

***

Sebuah kapal angkasa bergerak menembus kehampaan. Fanton Ajax, salah satu kapal besar yang mereka miliki dan sudah melalui banyak peristiwa. Membawa dua paket bom ZAM-50, bom berdaya ledak besar yang bisa mencapai puluhan gigaton, senjata yang belum pernah digunakan karena dirasa terlalu sulit didapatkan. Selama ini mereka menunggu waktu yang tepat untuk menggunakannya, mungkin inilah saatnya.

Kapten kapal berdiri tegap di anjungan, tidak menunjukkan ekspresi selain keseriusan sejak mereka berangkat. Dalam hati dia bertanya-tanya, apakah rencana ini akan berhasil? Tapi dia berusaha menepis keraguan.

"Ini kapal Fanton Ajax kepada Kapal Flagship. Saat ini kami sedang mendekati komet."

"Diterima, Fanton Ajax. Lakukan tugas kalian."

"Laksanakan."

Matanya terus mengamati objek raksasa yang terus bergerak tanpa hambatan di hadapan mereka, komet Xingyu. Sementara dari kejauhan dia juga dapat melihat dengan jelas planet tempat markas mereka berada. Jauh di balik planet, sang kapten tahu, armada mereka sedang berjuang untuk bertahan hidup.

Dark KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang