HAPPY READING!!
****
"HEYY KALIAN JANGAN LARIIII!!" Teriak seorang wanita paruh baya yang memiliki badan berisi, "KALAU KALIAN MASIH TERUS BERLARI JANGAN HARAP BESOK KALIAN AKAN AMAN DARI HUKUMAN IBU." teriak wanita itu lagi sambil terus berlari mengejar anak muridnya yang sedang berlari di depan sana.
Hosh hosh hosh. wanita itu pun berhenti karena sudah ngos-ngosan mengejar keempat berandal sekolah.
'awas aja nanti besok tak ketok mereka pake sepatu pantofel ku ini.' Batin Bu Indra Rahayu. Guru BK SMA RAJAWALi.
Bu indra pun berhenti mengejar keempat anak muridnya itu. ia pun berbalik arah untuk pergi ke ruang nya, karena sudah merasa sangat lelah mengejar mereka.
***
disisi lain
Empat remaja tengah berlarian ke arah tembok belakang sekolah, mereka berlari sangat cepat sampai guru BK yang mengejar mereka tertinggal jauh di belakang sana.
"Za kayaknya, tuh guru udah ga ngejar lagi deh." Ucap Keano, sambil melirik ke arah belakangnya.
keempatnya pun langsung berhenti berlari, karena bu Indra sudah tak mengikutinya lagi. "Sekarang kita selamat, gatau besok." Ucap Dimas.
"Halah paling besok juga aman, bu Indra kan pikun, ga bakal inget kejadian hari ini." Ucap Keano membalas ucapan Keano.
"Kemana kita sekarang Za?" Tanya Arya.
"Basecamp." Ucap Rezza.
Mereka pun langsung menuju tempat yang di ucapkan oleh Rezza. Rezza dkk menaiki tembok bata yang tak terlalu tinggi di area belakang sekolah.
"Di Basecamp ada siapa aja emang?" Tanya Dimas. Setelah lompat dari pagar itu.
"Orang paling." Jawab Keano dengan asal.
Plakk Dimas menabok Keano dengan kesal. "Ya oranglah masa bidadari." Ucap Dimas.
"Ada kok bidadari di basecamp."
"Hah, serius loh?" Tanya Dimas.
"Iyee, tuh empok Jem, bidadarinya." Ucap Keano sambil tertawa menunjuk ke arah warung milik empok jem.
"Anj*ng sia, eta mah lain bidadari ti surga, tapi bidadari ti kenteng." Ucap Dimas sambil tertawa juga.
Arya dan Rezza hanya melihat kelakuan mereka saja tanpa ada niat bergabung dengan obrolan kedua bocah tengil itu.
***
"Mpok jem, Mie ayam satu, ga pake kuah." Ucap Dimas saat sudah sampai di warung milik mpok jem.
"Siap Den, mpok buatin dulu. Yang lain mau sekalian juga ga? Biar ga bulak-balik mpok bikinnya." Ucap mpok jem menawarkan kepada tiga laki-laki tampan.
"Boleh deh mpok, saya kuahnya aga banyak ya mpok." Ucap Keano.
"Saya juga, samain aja kaya Keano." Timpal Arya.
"Den Rezza, mau pesen juga sekalian?" Tanya mpok jem ke Rezza.
"Ayamnya di ganti pake baso." Ucap Rezza.
Mpok jem pun langsung pergi ke dapur yang ada di dalam warung untuk membuatkan pesanan Empat pemuda ini.
"Eh bang lo bolos juga ternyata." Ucap Langit yang baru muncul dari dalam basecamp Gang Scorpion
"Hm, gabut di sekolah, lagian jam kos ti isuk." Ucap Keano sambil memakan roti.
"Lo juga jam kos Lang?" Tanya balik Dimas.
Langit menggelengkan kepalanya. "Kagak, gue lagi males belajar bae, makannya ke sini." Jawab Langit.
"Sama siapa lo kesini?" Tanya Arya.
"Sendiri." Jawab Langit.
"Lah tumben sendiri, dua bocah kematian kemana, tumben kagak bareng, biasanya nyantol terus kaya perangko." Ucap Dimas.
"Hooh, tumben banget tuh dua bocah lepas dari induknya." Timpal Keano.
"Tadi pas mau kesini ga sengaja pas-pasan sama cewe, kaga tau siapa, tapi kayaknya si Ekem kenal deh sama tuh cewe. Terus di bawa sama tuh cewe gatau kemana kali." Ucap Langit.
"Terus si Alif kemana?" Tanya Arya.
"Si Alif tadi di panggil pak Asep, di suruh praktek susulan." Ucap langit lagi.
"Cewe kelas berapa yang bawa si Ekem?" Tanya Keano. "Lo ga kenal emangnya?"
"Kagak tau, kagak kenal juga. Tapi kayaknya seangkatan sama gue sih bang." Jawab Langit.
Keano memanggut-manggutkan kepalanya. "Tau lo No?" Tanya Dimas
"Tau ga tau sih gue, ga yakin juga." Ucap Keano.
"Kagak jelas emang nih anak." Ucap Arya.
"Pesanan dah siap." Ujar Mpok jem sambil meletakkan satu persatu mangkok pesanan mereka.
"Thank you mpok." Ucap Dimas.
"Iyaa, sama-sama Den, kalau begitu mpok balik ke belakang lagi ya Den." Pamit mpok jem dan di angguki oleh mereka berlima.
"Makan Lang." Ucap Arya menawarkan makanannya kepada Langit.
"Udah makan gue tadi di basecamp." Ucap Langit.
"WOIII, Langit, maen tinggal tinggal keun we maneh."
***
Jangan lupa vote ya teman-teman!! 😘
See you, muach😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
AREZZA RAHENDRA RAFLIK
Novela Juvenil"Lo milik gue!" Ucap Arezza kepada perempuan di depannya. "Gue ga mau!" Tolak perempuan itu. "Gue ga minta pendapat lo, gue cuma bilang." "Mana bisa kaya gitu." Ucap perempuan itu tak terima. "Sttt! Ga usah banyak komen sayang." Ucap Arezza sambil...