00. PERSONA

800 46 3
                                    

00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00.PERSONA

"Siapa yang peduli apa yang dirasakannya. Kita hanya perlu menjalanin hidup masing-masing dengan baik. Jika kamu beruntung, kamu akan mendapatkan garis takdir hidup dengan baik. Jika tidak, kamu tetap harus hidup apapun rintangannya."


01.PERSONA

Sebuah mobil sedan berhenti tepat didepan sebuah gerbang sekolahan. Tidak lain, mobil itu berhenti didepan gerbang SMA Astra Ceoschool. Sekolah bergengsi kelas atas, hanya yang beruntung saja kamu bisa masuk sekolah ini dengan bantuan beasiswa. Selebihnya, murid disekolah ini adalah anak-anak dari seseorang penjabat tinggi ataupun pengusaha sukses.

Salah satunya adalah Sean Sajeha putra dari Seanandrean, salah satu donator terbesar di sekolah ini. Tak hanya tampan, anak laki-laki yang biasa dipanggil Jeha ini juga terkenal dengan kepintaran dan kecerdasannya. Yang mana, itu adalah salah satu obsesinya agar tetap dibanggakan oleh sang Ayah.

Tapi kali ini tidak. Jeha selalu mendapat bentakkan atas kemarahan sang ayah, akibat nilai Sajeha turun dan tergeser karena kelasnya baru saja menerima murid anak laki-laki beasiswa yang berhasil menggeser ranking Sajeha. Yang mana membuat Jeha merasa sangat marah atas kehadiran anak laki-laki itu.

Apapun dilakukan Jeha kali ini agar anak laki-laki yang bernama Haru tersebut merasakan apa yang dia rasakan.

"Denger baik-baik," bisik Sajeha tepat didepan wajah Haru, "lo itu cuman anak beasiswa, hidup lo itu tergantung gue." lanjut sarkas Jeha menatap tajam mata sadu Haru.

Haru, panggil saja sosok anak laki-laki yang malang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haru, panggil saja sosok anak laki-laki yang malang ini. Dirinya hanya bisa diam, tanpa bisa menatap mata Sajeha. Dirinya cukup sadar diri. Bahwa, yang ia dapatkan semua sekarang ini semuanya hasil donator atau bantuan dari keluarga Sajeha.

"Yang miskin itu harus sadar diri!" bisik Jay salah satu teman Sajeha yang juga merupakan anak seorang petinggi kelas atas.

Haru hanya bisa menggegam tangannya sendiri dengan kuat, berharap dirinya tak terpancing emosi dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan kedua orang tadi.

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang