ch 3 : bandung

1.4K 136 51
                                    


happy reading ya!
ada yang kangen aku? maaf ya aku baru up, baru siap nulis haha! sorry seng

"kota bandung setelah terkena guyuran hujan semakin cantik, cantik sekali."

•••••

Hawa di kota Bandung malam ini terasa sangat dingin akibat hujan yang mengguyur kota sore tadi, membuat jalanan terlihat sedikit sepi akibat orang-orang yang malas untuk keluar rumah di cuaca yang sangat dingin seperti saat ini.

Namun renaya, cewek itu saat ini berada di dalam mobil milik Jendral, mobil itu bergerak menuju kerumah nya, mengantarkan dirinya pulang kerumah. Kerja kelompoknya kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya, tidak seperti sebelum nya yang isi nya hanya orang-orang toxic yang menyuruhnya untuk mengerjakan tugas kelompok itu sendirian, sedangkan mereka, hanya asyik tertawa tidak jelas.

"Aku pikir tadi kamu belum jemput tau, ternyata udah ada di parkiran duluan" celetuk Renaya di sela-sela keterdiaman mereka.

Jendral menoleh kearah Renaya sekilas, kemudian membalas ucapan yang gadisnya itu lontarkan. "Lo ga suka nunggu"

"Padahal engga apa apa juga kok kalau aku nungguin" balas renaya bohong sambil melihat jalanan yang sedikit sepi.

*gambar pemandangan jalanan yang sedikit basah, ada lampu lampu yang memantulkan cahaya di jalanan, bangunan bangunan cantik, dan beberapa kendaraan bermotor terlihat.

Kota Bandung setelah terkena guyuran hujan semakin cantik, cantik sekali. Apalagi lampu-lampu jalanan yang memantulkan cahaya di jalanan yang sedikit basah seperti saat ini.

"Gue ga lupa sama apa yang pernah lo ucapin ke gue" ujar Jendral yang tetap memperhatikan jalan tanpa menoleh kearah Renaya sedikitpun.

Renaya menoleh kearah Jendral, menatap side profil cowok itu yang benar-benar terlihat tampan. "Aku pikir kamu ngga inget lagi. Kan, waktu itu aku bilangnya pas kamu lagi main hp, jadinya aku pikir kamu ngga terlalu dengerin aku"

"Siapa bilang? Gue denger semua yang lo omongin ke gue, gue inget apapun yang menyangkut lo. Tanpa lo bilang ke gue sekalipun, gue tetep ga akan buat lo nunggu gue. Ga ada orang yang suka nunggu sayang, cukup gue yang nunggu lo. Lo gausah" jawab Jendral panjang lebar dengan suara yang sedikit lembut.

Renaya membuang wajahnya ke sembarang arah, malu jika nanti Jendral malah menoleh ke samping dan membuat mereka eye contact, ia sedang salting saat ini.

"Mau dimsum?" Tawar Jendral untuk mengalihkan rasa salah tingkah yang dirasakan gadisnya saat ini. Renaya langsung menoleh cepat saat tau Jendral menawarkannya makanan yang ia sukai itu dan melupakan wajahnya yang masih memerah karena salah tingkah.

"Emang nya boleh? Kamu engga marah nanti?" tanya Renaya

Jendral menggeleng singkat, melihat itu Renaya langsung mengangguk antusias. "Mau! Mau!" ujarnya yang dibalas senyuman tipis dari Jendral, cowok itu memang jarang sekali tersenyum. Sekalinya tersenyum malah sangat tipis sekali, percuma saja kan?

Jendral menghentikan laju mobilnya di parkiran toko dimsum, entah kebetulan dari mana, ternyata mereka akan melewati jalan menuju toko makanan yang disukai banyak orang ini.

"Mau makan di dalam atau di mobil?" tanya Jendral setelah melepaskan seatbelt nya.

Renaya berfikir sebentar, kemudian menjawab pertanyaan Jendral barusan. "Mau makan di dalam aja deh, aku suka liat pemandangan Bandung kalau habis hujan gini. Jadi aku mau makan sambil liatin pemandangan nya dari dalam sana, kalau dari dalam mobil nanti tiba-tiba udah sampai rumah, engga kerasa dong"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JENDRALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang