| 26 | tak benar benar menjauh

44 4 0
                                    

Hallo min's, mulai sekarang aku panggil kalian min's aja yaa kalian bisa panggil aku minsraa.

Gimanaa sama chapter kemarin ada yang udah penasaran sama kelanjutan nyaa??

Ramein dong, dengan vote, like dan komen nyaa itu berharga banget buat penulis kecil kayak akuu.

Happy reading all 🌷💫

"Ketika aku sudah jatuh, sejatuh jatuh nya pada ketulusan mu, namun engkau rusak kembali dengan ke tidak percayaanmu itu"

_atlanna moara Raymond_

"Kak kamu serius ga percaya sama aku?" Tanya Anna ketika mendengar kekecewaan dari mulut zayden yang keluar.

"Udah lah, Lo emang suka kan sama Angga?" Tuduh zayden dengan mata tajam nya.

"Engga kak, aku mohon ini fitnah aku bener bener ga pernah lakuin itu" ucap Anna bergetar ketika menatap zayden yang sudah kecewa berat padanya.

Tak ingin lagi semakin runyam juga mengeluarkan kata kata kasar pada Anna, zayden pun pergi dari sana dengan marah juga dada yang bergerumuh menahan amarah.

"Bilangin sama bos Lo itu, gausah ngajak Anna pacaran kalo emang kepercayaan aja ga ada" celetuk syeina pada anggota volver yang masih berdiam disana.

Daffa kemudian yang melihat isya yang dari tadi diam seraya menatap Daffa tajam.

"Huh dahlah, kalian semua juga pastinya bela bos kalian, sana pergi muak tau ga!' ucap isya namun tatapan nya tertuju pada Daffa.

"Eh gua ga git--"

Belum sempat melanjutkan ucapannya Daffa segera dilempar tas tepat di depan wajah nya membuat Daffa kaget dan pelakunya adalah isya sendiri.

"Pergi!" Bentak isya merasa kesal dengan mereka yang nampak biasa aja.

Inti volver yang tak ingin ada keributan di kelas itu pun akhirnya mengalah dan memilih pergi dari sana kecuali farel yang masih berdiam diri disana.

"Kenapa bang?, ga percaya juga sama Anna?" Tanya Anna dengan tatapan sendu nya.

"Percaya." Jawab farel membuat Anna merasa senang karena Abang nya itu tak ikut ikutan seperti zayden.

"Jangan Nangis cengeng Lo, nanti biar gua aja yang bicara sama zayden" ucap farel dengan nada datar nya lalu mengusap puncak kepala Anna.

"Gausah bang, lagian kak zayden juga udah ga percaya kan yaudah biarin aja" celetuk Anna cemberut.

Farel tak menanggapi nya lalu pergi dari kelas itu dengan langkah santai nya.

"Gue, gapercaya kak zayden bisa bisanya ga percaya" ucap isya.

"Ya, gue juga ga tau, tapi udah lah gue cape" ucap Anna dengan lesu seraya menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Sabar, mungkin zayden lagi emosi tadi" ucap asel berusaha menetralkan suasana di sana agar tak ada api api marah lagi.

"Lo kok selalu bela KA zay sih, suka ya?' tanya isya asal asalan.

HE'S MINE [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang