Request pembaca kesayanganku
Hanya 5 part. Jangan rush.
Nederlandsch Indie, 1912
"Sepertinya kita memerlukan bantuan dari angkatan laut, pak." Pria berpangkat letnan itu menundukkan kepalanya. Membawa kabar buruk untuk atasan memang selalu tidak mengenakkan bagi bawahan.
Ia paham itu. Pria yang dipanggil ‘pak’ itu tidak menjawab lebih lanjut. Tampak berpikir. Kalau situasi terus seperti ini, mereka perlu meminta bantuan angkatan laut untuk mengamankan pos mereka.
Tetapi,
Meminta tolong kepada pribumi?
Sudah sejak lama terjadi pertentangan dikalangan kemiliteran Ilander bahwa, pribumi tidak seharusnya menjadi mayor. Terlebih diusianya yang masih muda. Tetapi para atasan sangat bersikeras menobatkan dia untuk memegang posisi sepenting itu demi menekan pemberontakan pribumi. Hampir semua orang marah karena itu, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
"Bagaimanapun, Igor, sepertinya kita perlu meminta bantuan kepadanya." kata pria itu. Pria berpangkat mayor itu tampak mengetuk-ngetuk pegangan kursi dengan jarinya, berpikir. "Kemampuannya mungkin tidak seberapa, tapi untuk sekarang kita butuh izinnya untuk mengakses wilayah laut."
Semua orang yang ada di konferensi itu diam, menunduk mendengar konklusi dari mayornya itu. "Hubungi mayor Pim."
KAMU SEDANG MEMBACA
1901, The Majoors.
Historical Fiction"Mayor, anggap malam itu tidak terjadi." Mayor Pim tidak bermaksud menolak pria itu. Tapi, bangsawan sepertinya, bukanlah orang yang bisa bersatu dengan pribumi. [PROMPT]
