06.

1.2K 178 21
                                    








"Mayor, kapal kita diserang!"

Fedderod mendapati dirinya lagi-lagi harus berhadapan dengan perang di lautan. Sesungguhnya, menerima tawaran untuk menjaga kapal yang beresiko besar akan diserang adalah pilihan bodoh.

Pim pasti berpikir begitu tentangnya.

Jari-jemarinya bergetaran saat dia melihat orang-orang berwajah menyeramkan, berusaha melempar jangkar kekapalnya untuk mendekatkan kedua kapal. Mereka menyiapkan senjata. Semua orang panik dan mendesak prajurit membadani mereka.

"Fedderod. Lakukan seperti janjimu! Jangan biarkan mereka masuk kapal." Jenderal bersiap memasuki bagian dalam kapal pesiar itu setelah melemparkan keponakannya kedalam marabahaya.

Fedderod tidak kaget. Meskipun Jenderal tahu bahwa alasan kenapa Fedderod yang kuat itu memutuskan untuk menjadi tentara adalah karena bisnis keluarganya berada disektor perikanan. Fedderod trauma pada lautan. Dia sangat tahu itu, tetapi tetap mendorongnya untuk maju.

Sudah jelas dia tidak peduli pada Fedderod. Tujuan utamanya pasti hanyalah, memihak kepada siapapun yang berkemungkinan besar jadi suksesor perusahaan. Fedderod pasti terlihat tidak terlalu berguna di matanya.

"Maaf, paman, tapi sepertinya kau harus ikut denganku."

"Apa maksudmu?" Pria itu tampak tidak senang dan kaget saat Fedderod menariknya untuk bersisian menghadapi bajak laut.

"Bukankah anda jenderal? Sebagai tentara dengan posisi tertinggi, anda tidak boleh masuk kekapal begitu saja."

"Beraninya kau berkata seperti itu pada atasanmu?" Jenderal melotot, menatap perwira muda yang selama ini dia bangga-banggakan. Meskipun dia menajaga Fedderod di kemiliteran semata-mata untuk keuntungannya, dia tidak menyangka anak yang dia ayomi itu kini menatapnya dengan tatapan mata yang dingin.

Jemari Fedderod bergetar. Bukan karena ia takut melihat tatapan tidak bersabat dari Jenderal, namun, karena ia kembali teringat trauma dimana dirinya hampir mati.

Usaha keluarganya Fedderod itu berpusat pada bisnis perikanan dan kelautan, mau tidak mau, dia jadi sering mengikuti ayahnya untuk melihat bagaimana bisnis itu berlangsung. Ia juga mengikuti serangkaian acara bisnis dikapal dan berdagang mengikuti ayahnya,

Tetapi Fedderod, hampir mati 2 kali karena orang yang sama. Saudara tirinya yang tidak menginginkan Fedderod mewarisi seluruh kekayaan ayahnya yang melimpah itu. Salah satu alasan mengapa Fedderod berbelok arah dari pengusaha dan kemudian menjadi tentara.

Benar, ia melarikan diri. Dia tidak mau menghadapi saudaranya sendiri, diadu demi kekuasaan. Ayahnya itu tidak peduli dengan pertikaian semacam itu. Dia hanya akan duduk dan melihat siapa yang menang. Fedderod tidak tertarik untuk menjadi hiburan senggangnya dan disabung seperti ayam demi sejumlah uang.

Fedderod kemudian meraih seragam militer sang jenderal yang dipenuhi pin dan logo, prestasi kebanggaannya selama di militer. Fedderod menarik putus semua pin itu dan mendorongnya untuk maju menghadapi bajak laut. Orang itu, sang jenderal selama ini sangat meyakini bahwa Fedderod adalah orang yang akan  mengawasi punggungnya. Baik di medan perang, maupun didunia sosial.

Tidak,

Baik itu ayahnya, kakaknya, ataupun gubernur-jenderal terhormat yang sekarang berdiri dihadapannya ini,

Tidak satupun,

Barang sejaripun,

Menolongnya di waktu ia hampir mati.









"Ssshh...!"

Pertama kalinya Fedderod mengalami percobaan pembunuhan, saat itu umurnya masih 10 tahun. Ia terdampar disebuah pulau terpencil setelah dilempar ke laut oleh bajak laut.

1901, The Majoors.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang