2. Obrolan Singkat di Malam Gelap

6 1 0
                                    

Hai hai! Selamat datang di cerita Partner To Lover <3

Tolong maafkan kesalahan ketik atau penulisan yang ada ya. Enjoy with my story guys!

-

"Hal yang menurutmu kecil, bukan berarti kecil juga bagi orang lain." —Partner To Lover.

-

Waktu berputar dan perannya telah terganti. Rembulan di atas sana sedang melihat pertunjukan sang bintang yang membuat dirinya tersenyum dan tertawa. Tak lupa akan cahaya yang selalu ia pancarkan, rembulan menambah kesan cantik dalam dirinya. Sedang mentari yang senantiasa memantulkan cahayanya bersembunyi dalam diam, dibalik cantiknya bulan di malam yang gelap.

Angin malam yang terasa dingin menusuk kulit, tak menjadi penghalang mereka untuk berkumpul. Seperti remaja pada umumnya, Bastian dan ketiga temannya tengah berkumpul di rumahnya. Mereka mulai berdatangan sekitar pukul 18.30, mempersilahkan Bastian untuk istirahat sejenak.

Gitar dalam pangkuannya mulai ia mainkan. Jarinya bergerak lincah memetik dawai. Membuat alunan musik akustik indah yang menusuk indra pendengaran. Juga lantunan lirik yang sesuai dengan iringannya.

Ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain
Betapa dalamnya terluka hatiku
Dan bagaimanakah ku harus meyakinkan diriku
Saat ku dengar suaramu ku tak mampu pergi

Setelah selesai bernyanyi, Bastian menghela nafas lalu menegak air mineral miliknya.

Sedangkan Rajash yang sedang berjalan dari arah pintu tampak sedang membawa dua kantong kresek.

"Anjay starboy galau," ucap Rajash menggoda.

"Bastian mah bukan starboy, tapi star in Anin's heart," sahut Selatan lalu tertawa.

"Yakali, gak usah ngaco deh," jawab Bastian.

"Disakitin cewe lo? Galau banget lagunya," timpal Arfan yang sedari tadi diam.

"Eh Bas! Nenek mana? Gue bawa roti kukus nih," tanya Rajash.

Bastian yang tadinya akan menjawab Arfan pun belum sempat.

"Di dapur deh kayanya, masuk aja," jawab Bastian.

Rajash mengangguk lalu berjalan masuk untuk menghampiri nenek Bastian.

"Gue gak disakitin cewe manapun, gue juga gak lagi galau. Cuman kepikiran lagunya aja." jawab Bastian kepada Arfan.

Kini, ketiganya berada di ruang tamu. Sedang Rajash masih berada di dapur untuk berbincang santai dengan nenek.

Rumah Bastian bisa terbilang sepi. Karena hanya berisikan Bastian dan Neneknya. Ayah Bastian adalah seorang abdi negara yang tugas diluar kota, sedangkan ibunya adalah dokter yang sangat sibuk. Kakak Bastian melanjutkan kuliahnya, ia lebih memilih tinggal di kost daripada di rumahnya. Alasannya, karena lebih dekat jika ia tinggal di kost.

Dering handphone terdengar. Selatan yang sedang tiduran di sofa melirik handphone milik Bastian. Memastikan apakah handphone milik Bastian yang berbunyi.

Bastian masih sibuk memainkan gitarnya, karena handphone nya sedang ia charger di dekat Selatan.

"Bas! Anin chat nih! Cie di chat ayang," goda Selatan ketika melihat bubble chat Anin di paling atas.

"Hah, apa?! Bastian sama Anin chatan juga?!" teriak Rajash yang keberadaanya tak terduga.

Bastian yang mendengar itu langsung sigap mengambil handphone nya.

Partner To Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang