✧
•
•
•
▶
"Shell, bangun Shell. Lu ga sekolah shel?"
"Mmm..., ya.. nanti dulu..."
"Nanti nanti pala lu, udah jam 5.30 ini, bangun!"
"HAH, ADUUH."
Segera aku bangun dari tidur ku dan duduk di atas kasur sambil menyingkirkan selimut yang ada di kakiku. Melihat Dervin yang sudah memakai seragam sekolahnya dan sudah ada tas yang ada di punggungnya, siap untuk berangkat.
"TUNGGU GW, GW BAKAL CEPET INII"
Ucapku sambil berlari ke arah kamar mandi.• Beberapa menit setelahnya •
"Eeii udah siap nih, ayo budal."
Aku menghampiri Dervin yang sudah duduk di motor miliknya, Papa dan Mamaku belum kembali dari rumah Mbah Darti. Sebelum tidur tadi malam, mereka mengirimkan ku pesan agar Dervin mengantarkan ku ke sekolah hari ini.Kami pun berangkat dari rumah menuju sekolahku, Meskipun Aku dan Dervin sudah sedekat ini, tapi sekolah kami berbeda.
—
Setibanya di sekolah, Dervin meninggalkan ku di gerbang setelah aku mengucapkan terimakasih padanya. Setelah berjalan tak jauh dari gerbang menuju ke dalam sekolah, aku mendengar suara yang tak asing memanggilku.
"MISHEELLL WOII MISHEELLL"
Aku memalingkan badanku ke belakang, mencari sumber suara tersebut. Ternyata Weira, sahabatku di sekolah, kami sudah bersahabat dari SMP hingga SMA, sifat dan selera kami cukup mirip.Hanya tinggi badan saja yang berbeda, aku lebih pendek dari Weira.
"UWAAAAA SAYANGKU WEIRRAAA"
"HUG!!"
Teriakku sambil berlari menuju Weira, kami berpelukan satu sama lain. Kami cukup akrab sampai aku bisa menyebut Weira dengan sebutan yang aku suka, yaitu Sayangku."Heummm kangen bangett sama kamuu." Ucapku sambil mengeratkan pelukanku pada Weira.
"Aduuh, baru juga sehari ga ketemu udah sekangen ini??"
"Btw lepas dulu laa, sesek tau."Aku melepaskan pelukanku, dan kami berjalan bersama menuju kelas. Sudah 4 tahun bersama Weira, kami selalu berada di kelas yang sama.
Waktu istirahat pun tiba.
Weira yang duduk di bangku yang sama denganku, membalikkan badannya menghadap ke arahku, mengajakku keluar untuk membeli makan di kantin.
Di perjalanan menuju kantin kami membahas hal-hal yang dilakukan saat hari Minggu kemarin."Eh shel, emang ML itu seru ya? Kecanduan banget lu keknya, sampe setiap story chat lu selalu ada ML."
Tanya Weira kepadaku."Iyaa seru banget looh, ayolah Weii coba download ML sanaa, nanti kita Mabarr."
Jawabku pada Weira penuh semangat, dengan menoelkan jariku pada lengan Weira."Em... Tapi gw ga bisa mainnya, kelihatannya susah deh.."
Ucap seorang Weira yang tidak pernah memainkan game seperti ML, karena dia orang yang rajin, dan suka belajar. Jadi Ku hasut lah dia agar memasuki dunia Game Online."Udalaah download ajaa, nanti aku ajarin main, sama ku gendong rank muu."
"Emm yauda deh, nanti coba ku download."
Mendengar hal itu dari Weira membuatku bersemangat, akhirnya temanku bermain ML.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Her? Not Me
RomanceMishella, Gadis SMA yang memiliki perasaan kepada sahabat kecilnya yang sudah bersahabat selama 10 tahun. Tidak ingin merusak persahabatan, akhirnya terpaksa menyembunyikan perasaannya selama 4 tahun pada sahabatnya. . . . . . Akankah Aku berakhir m...