03.

5 2 0
                                    


Hii all💋

.

°

.

.

.

.

Kali ini, awali membaca dengan berbagai pikiran yang ada di otakku, ntah keluh kesah atau perasaan bahagia, dan kalimat² dramatis dari ku 💋

Support gw plz, pencet tombol bintangnya yak kalau lagi/sudah/mau baca 👿

.

Because, notifikasi dari kalian yang menekan tombol bintang sungguh membuatku bahagia dan semangat melanjutkan cerita ini 🛐

Yah sepertinya ceritaku sangatz membosankan T^T

But, Aku akan berusaha agar ceritaku berjalan lancar dan seru bagi kalian, jika ada saran, tolong tinggalkan komentar!💗


.

Okelah, Happy reading Everyone💋


.

.

.

.

.


"Kenapa? Kok keliatan ga seneng gitu.. gaada ekspresinya?"

.
.
.

"Ah ngga kok, ngelamun aja tadi hehe."
Aku keluar dari pikiranku yang tiba-tiba kosong, disadarkan oleh sentuhan jari Weira yang menoel lenganku.

"Jangan ngelamun Mulu, kemasukan setan repot nanti."
Ucap Weira, sambil menepuk pundakku perlahan dengan tangan lainnya yang menopang dagu, menghadapkan wajahnya ke arahku.

"Iya.." Jawabku pelan padanya, sambil mengangguk sedikit dengan senyuman kecil di wajahku.

.

• • •

*Aku sempat berfikir, mungkin cerita ini akan berakhir dengan memiliki belasan chapter kedepannya, karena TERKADANG AKU TIDAK MEMILIKI IDE UNTUK MOMEN KEDEPANNYA .
- Chesa

• • •

.

•.

.•

•.

Why Her? Not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang