Selamat datang di kisah Romansa Raina.
Mari ikuti kisah Raina dan perjalanannya di masa putih abu-abu.
Sang pengagum rahasia. Mungkin itu sebutan yang cocok untuk Raina.
"Boleh jadi pertemuan yang lalu akan menghadirkan kisah indah selanjutnya" ~Ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict by pinterest)
Malam, selalu dipenuhi berjuta bintang di angkasa Malam, selayaknya menghadirkan cerita romantisme Malam, seperti tempat bercerita layaknya seorang teman Dan Malam, dipenuhi kegelapan di kesunyian nya Wahai malam, perasaan ku padanya masih sama Hanya saja, aku tak bisa mengutarakannya Saat mataku melihat sosoknya, berdebar kencang menghujam jantungku Sosoknya selalu indah dimataku Bagaimana bisa aku lupa, sedangkan kita masih dalam atap pendidikan yang sama? Sebenarnya aku masih berharap lagi, agar kita dipertemukan di Universitas yang sama Bolehkan, malam? Izinkan aku memanggil namanya lagi, walau sudah sering ku sebutkan saat aku bercerita padamu, semoga kau tak bosan mendengarkan... Terimakasih untuk malam ini dan malam-malam sebelumnya, aku senang bisa mengutarakan ini pada mu, langit malam.
"Oh! Look at me, aku harus bercerita kepada siapa lagi wahai Langit Malam? Aku bingung, sangat dan sangat. Bolehkah kau menjawab pertanyaan ku? Kau selalu diam tanpa merespon ku, Langit Malam. Bahkan, angin sepoi-sepoi mu tak menerpa wajahku kali ini . Dan.. oh, aku tak melihat bulan dimana, kemana kau bulan? Kau bersembunyi dan tak ingin mendengar celotehanku ? Jangan-jangan kau sudah bosan, OMG ! Big no!" ucap Raina yang panik sambil memegang kepala menggunakan kedua tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict by pinterest)
Glarrr "AAAAaaaa" teriak Raina setelah mendengar petir bergema. Suara petir yang menggelegar terdengar, mungkin tanda hujan akan tiba sebentar lagi pikirnya.
"Sepertinya aku harus segera masuk dan tidur", kata Raina yang mulai beranjak ke kasur setelah dari balkon kamar dan menutup jendela kamar serta membereskan buku yang tadi ia gunakan menulis.
Menulis adalah kegemaran dari seorang Raina. Ayyara Raina Beatrice. Sekaligus sang penggemar hujan. Bagi Raina, keduanya adalah kebahagiaannya yang paling sederhana.
Ngomong-ngomong soal menulis, baru saja Raina menggoreskan tintanya untuk menceritakan seseorang yang masih sama. Seseorang yang dikagumi di masa putih abu-abu. Ia menceritakan hal-hal yang terjadi saat ia bertemu dengan sosok yang dikagumi, di buku diary nya. Dari awal bertemu mungkin hingga saat ini, perasaan untuk dia masih sama. Hanya saja Raina selalu menyimpannya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict by pinterest)
Tak apa, "Mengagumi dalam diam, mendoakan dia dalam-dalam, dan melangitkan semua tentangnya adalah part terindah dalam mencintai ", kata Raina. Sang pengagum rahasia.