Awal dari segalanya

30 3 0
                                        

                                           ******

"kemanapun alur cerita hidupmu, tetaplah 
     bahagia menjadi manusia, tetaplah hidup
      sebagaimana semestinya dan tetaplah                    
        tertawa dicela gaduhnya isi kepala"

                                        ****

" ma ... mama" jibran memasuki rumahnya dengan langkah lunglai dan tangan yang gemetaran seperti menahan takut

" astaga kamu kenapa kak?" tanya wanita yang sedang duduk di ruang tamu itu dengan panik dan langsung menghampirinya

vyora nathalia wanita dengan dress selutut bermotif bunga bunga yang memiliki paras cantik dan elegan itu adalah ibundanya

" ta- tadi ka-kak " jawab jibran terbata bata

" duduk dulu ya, mama ambilin minum dulu buat kakak" setelah mendudukkan putranya vyora lalu pergi ke dapur namun saat ia hendak kedapur tiba tiba dari arah belakang tangan besar dan berurat memeluknya dari belakang

" mama jangan tinggalin ibran, mama disini aja" rengeknya sambil meneteskan air mata

karena melihat anak nya yang merengek tidak ingin ditinggalkan akhirnya vyora memutuskan untuk duduk di samping jibran

" yaudah kalo gitu sekarang kakak cerita sama mama , apa yang terjadi sama kakak?" tanya vyora lembut penuh kasih sayang

" ta tadi waktu di jalan kakak nggak sengaja nabrak orang " jawab nya takut jika sang ibu memarahi nya

" KAKAK NABRAK ORANG ? " tanya vyora takut jika ia salah dengar

" i iyaa maa, tapi ibran nggak sengaja, te terus karna ibran panik ibran nggak bisa ngendaliin diri jadi ibran kabur , tapi sebenarnya ibran nggak bermaksud kabur kok ibran minta maaf maa" ucapnya dengan air mata yang sudah keluar sejak tadi

tubuh wanita itu tiba tiba melemas ia kecewa dengan jibran namun ia juga takut jika karena masalah ini jibran bisa masuk penjara

" terus gimana kondisi orang yang kamu tabrak kak?" tanya vyora dengan lembut karena ia tahu untuk kondisi seperti ini jibran sedang membutuhkannya terlebih lagi jibran mempunyai trauma di masa lalu karena ia pernah kecelakaan hebat sebelumnya dan karena kecelakaan itulah ia kehilangan adik kecilnya

" ibran nggak tau gimana kondisi nya ma, ibran takut" jawab jibran gemetaran

" kalo gitu sekarang kita ketempat kakak nabrak orang itu ya?" tanya vyora hati hati

" tapi maa"  belum selesai jibran menyelesaikan ucapannya vyora memotongnya terlebih dulu

" kakak nggak usah takut kan disini ada mama jadi semuanya akan baik baik aja , kakak percaya sama mama kan?"

jibran melihat wajah vyora lalu mengangguk tanda setuju dengan permintaan sang ibundanya

                                     *****

" kakak beneran tadi nabrak orang nya disini?" tanya vyora memastikan karna tidak ada siapa siapa disini

" iya maa ibran yakin kok" jawab jibran dengan keyakinan

" bentar mama tanya orang yang di sana dulu" vyora mengangkat jarinya dan menunjuk seseorang yang sedang duduk di pinggir jalan dekat sana

jibran menyipitkan matanya melihat orang yang mamanya tunjukkan dan setelah ia melihat nya jibran mengangguk

sembari menunggu mama nya yang sedang bertanya jibran melihat ke arah jalan tempat dimana ia menabrak seseorang disana tanpa sengaja jibran melihat kalung tergeletak di jalan itu lalu ia berlari kecil dan mengambil nya ia memandangi kalung liontin di tangannya dan bertanya kepada dirinya sendiri , apa mungkin ini kalung orang yang ia tabrak kalau di ingat ingat memang posisi nya disitu dan orang yang ia tabrak juga seorang perempuan

JibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang