Twenty Five

480 50 5
                                    

      Dua belas member Seventeen hanya bisa menunggu dino pergi dari pemakaman Sohee dia tak menemui dino karena mereka tahu eomma dino sudah mewanti wanti mereka untuk tak bertemu dengan dino kembali jika waktunya sudah tepat dino akan kembali ke dorm lagi.

Dino berhenti dia melihat mobil para member ada disana lalu dino menatap kedua orang tuanya.

"Eomma appa aku mau pergi ke dorm aku rindu dengan kakak kakak ku Seventeen" ucap dino memohon.

"Aniyo eomma tak setuju kamu kembali kesana dino eomma dan appa tahu dulu kamu selalu dijahatin mereka kan sekarang kamu ingin kembali kesana apa mereka perduli dengan mu" ucap eomma dino marah.

"Eomma bukannya dulu eomma mengijinkan ku menjadi idol kenapa sekarang eomma seperti ini" ucap dino menatap eomma nya yang memalingkan wajahnya ke samping. "Eomma plis aku ingin ke dorm bertemu dengan mereka" lanjut dino.

"Eomma akan mengijinkan kamu kembali ke dorm tapi tidak menginap disana kamu pulang kerumah tidur dirumah sampai kamu bener bener sembuh paham" ucap eomma dan dino menganggukan kepalanya disana memeluk eommanya lalu dia pergi menstop taksi yang kebetulan lewat arena pemakaman itu.

"Eomma, chani kepikiran soal ucapan abeoji apakah abeoji bener bener tidak menyayangi ku dan Hyung apa abeoji ingin kita mati" ucap chani sedih.

"Chani-ya kau ini bicara apa sih tidak boleh ada yang mati di keluarga ini paham lebih baik kita pulang saja sekarang" ucap appa lalu masuk kedalam mobil dan diikuti oleh chani dan istrinya kemudian mobil appa pergi dari arena pemakaman.

Dino bukan pergi ke dorm Seventeen tapi dino pergi ke suatu tempat dimana dirinya melepaskan penat pusing di kepalanya dan dia meminta supir taksi itu untuk pulang saja nanti dia akan menelepon manager Hyung untuk menjemputnya.

Dino menatap pantai didepannya ini ada perasaan tenang yang ada di hatinya dan otaknya juga dia memejamkan matanya menikmati angin angin yang berhembusan menerpa tubuhnya tersebut dino bener bener tenang di pantai ini.

"ARGHHHHHHHHHHHHHH"  teriak dino dan seketika perasaannya kembali tenang setelah dirinya berteriak seperti itu. "Apa yang harus aku lakukan ya tuhan keduanya begitu penting untuk diri ku chani adik ku dan grup.seventeen grup yang selama ini aku inginkan tuhan apa yang harus aku lakukan" lanjut dino terduduk dibawah sambil menundukkan kepalanya ke bawah.

"Dino-ya" sayup sayup dino mendengar suara Sohee dan Dino mendongakkan kepalanya lalu mencari cari sumber suara yang memanggil namanya itu tapi tak ada orang disamping kanan kiri atau belakangnya Tapi tak ada siapa siapa.

"Kau siapa yang memanggil nama ku" teriak dino dia berdiri tapi tak menemukan orang itu.

"Dino-ya ikuti apa kata hati mu saja jika kau memiliki dua pilihan ikuti apa kata hatimu dan jangan seperti diri ku dino-ya aku begitu menyayangi mu"

Suara itu?

Suara yang dino kenali ya suara Sohee dino sangat tahu suara Sohee seperti apa dino yakin itu suara Sohee.

"Sohee-ya aku juga menyayangi mu aku meminta maaf harusnya aku membawa pun keluar dari sana aku minta maaf sohee-ya" ucap dino menundukkan kepalanya dia menangis.

"Tak apa apa dino aku justru senang kau selamat aku minta maaf karena aku belum menemukan siapa musuh Hyung mu itu aku minta maaf Dino-ya"

"Aku tak perduli soal itu Sohee aku ingin kau hidup kembali" ucap dino menangis dan suara itu hilang dari pendengaran dino lalu dia meraih ponselnya ada sebuah pesan masuk dari seseorang.

Jay
Kau tak usah ikuti keinginan abeoji Hyung lebih baik kau menjadi idol saja karena aku suka kau menjadi idol dari pada seorang mafia soal chani kau tenang saja para adik sepupu mu ini akan menyelematkan chani dari abeoji percaya pada ku Hyung

Sayangi Aku HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang