1

142 7 0
                                    

Plak

Tamparan keras menggema di masion mewah marlin, seorang gadis cupu sedang menangis sambil memeganggin pipi nya.

"sudah saya katakan jangan melukaiii ana beby!!! "
Murka sang dedy ke pada putrinya.

"hiks.. Be.beby nggak lukain ana dedy hiks.. Ana nampar dirinya sendiri.
Bela beby menangis sesugukan. Bisa ia lihat ana menangis di lelukan momiynya.

"he!  Lo pikir kita percaya ha? Lo pasti yang sudah jahatin ana, lo emng nggak perna baik beby"
Ijar abang ketiga beby sinis.

"bener tu, sia ana yang lembut ini, mana mungkin lukain dirinya sendiri. Ngawur lo"
Sambung abg ketiga beby.

Mereka sangat menyayangin anara, padahal adik kandung mereka beby.

"hikss... Sudhhh abng..  Hiksss jngan mara" sama... Hiks beby.. Hiksss diaa ngakkk.. Sengaja hiks"
Tangis ana sesugukan.
Dengan lembut momy beby mengusap kepala ana sayang.

"mintak maaaf! "
Ucapan abang pertama beby dingin.

Beby menggeleng ia tak mau.

"ngakkk!  Beby nggak salah,  kenapa harus mintak maaf"
Ucap beby menangis pilu.

"momy kecewa dengan mu beby, lihat lah tubuh ana gemetaran, kamu aunggu kejam"
Ucap momy lirih.

Beby menangis sesugukan, dia di benci entah karna apa? Padahal dia nggak salah.

Beby mengambil pisau yabg dari tadi di sembunyikan nya, dengan cepat ia tancapapkan pisau itu ke jantung nya.

"BEBY!!! "

Melihat itu beby tersenyum keluarg nya masi ada sedikit hawatir terhadapnya.

"akhirnya penderitaan ku selesai"
Ucapnya sebelum menutup mata.










Nekx......

kesempatan kedua. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang