3

73 6 0
                                    

Di meja makan keluarga marlin sedang berkumpul,  mereka tinggal menunggu si bungsu marlin untuk sarapan. Sudah jadi tradisi keluarga marlin bila satu belum datang,  belum boleh mkan dulu.

"ck lama banget si si cupu!  Gue sudah laper ini"
Ucap abg ke dua beby.

"tauuu ni, biasanya dia paling semangat,  sekarang dia paling lama huuufhh"
Sambung abg ke empat beby.

"ihhh abg jangan gitu, siapa tau beby lagi dadan"
Celetuk anara polos.

"mau dadan!  Tetap nggak cantik"
Sinis abg keempat beby si pling julit.

"jangan gitu bang, nanti beby sedih kasian tauuuukk"
Ujar anara sok membela.

"ck bik arum mana di beby"
Panggil abag kempat beby saat melihat bik arum.

"hmmm mungkin sebentar lagi den"
Jawab bik arum sopan, dan pamit untuk ke dapur.

"akhhh lamaaa"
Kesal nya lagii.

"Diam"

Suara sang kepala keluarga berucap dengan dingin.

Tap
Tap
Tap

Langka kaki mengalihkan mereka.

Deg
Deg
Deg

Mata mereka melotot dan jntung mereka berdetak dengan kencang.
Siapa gadis imut di depan mereka ini.

Memandang mereka dengan mata bulat nan gemas,  serta pipi cabiy yang hampir tumpah. Dan jangan lupakan badan mungil dan pendek serta kulit putih dan bersih.

Ya gadis itu beby, ia memutuskan meperlihat kan wujut asli nya.

"maaf beby telat"
Ucap beby datar.

Deg mereka tertegun dengan suara datar itu, dan tambah di kejutkan ternyata itu beby.
Anara mengepalkan tangan nya mara.

"sial kenapa dia ubah penampilanya, ini nggak boleh terjadi!!!  Nggak boleh ada yang gagalin rencana gue! "
Batin anara penuh tekat

Beby melangkah duduk di kursi miliknya tapi dia berhenti saat melihat kursi nya didudukin anara.
Anara melihat itu muncul sebuah ide.

Dengan wajah sok sedih dan tatapan polos.
"hmm maaf beby,  ana nggak tauu ini kursi beby. Soalnya tadi kosong,  maafin ana ya"
Ucap anara tiba tiba,  padahal beby hanya diam.

Beby melengos, ia duduk di kursi satunya, dan dengan santai nya makan. Anara yang melihat itu tak trima.

"beby kok nggak sopan si, dari tadi kamii nungguiiin kamu taukkk.tapi kamuu mla makan duluann nggak baik beby"
Nasehat anara.

Beby sekali lagi hanya diam, anara semakin kesal. Dan tambah kesal saat keluarga marlin hanya diam dan ikut makan"

"sial"

Mereka makan dengan tenang,  tapi mata mereka tak bisa lepas dari beby.
Mereka mati matian menahan gemas dengan pipi bulat itu.

"sial sejak kapan adek gue jadi gemeaiiin siii"

"akhhhhhh nggak nyangkaa di balik wajah cupunya, dia nutupin keimutan yang berlebihan"

"anak ku sangat gemesin,  klok aku dandanin pasti tambah gemesin"

"mennggemaskan"

"shitt beby gril"

"ingin rasanya aku mengurungmu"

Batin mereka kecuali anara,  seakan tak sadar dengan kelakuan mereka selama ini,  mereka seolah olah ingin mendekatin beby.

Beby sadar di perhatikan, dia tau keluarga nya pasti mau mendekatinya. Tapi semua terlambat,  karna malam nanti ia mau kabur dari rumah.

"aku selesai"
Ucap beby dia ingin melangkah pergi,  tapi sebuh tangan menggendongnya dan mendudukan nya di pangkuan orang itu.

Deg

Beby terkejut,  ternyata itu dedy nya.
Sang dedy menggit pipi bagian dalam nya, kenapa dia baru sadar anak bungsu nya sangat menggemaskan
Mereka melihat itu terkejut melihat sang dedy memperlakukan beby seperti itu,  tapi di hati kecil mereka, mereka sangat iri.
Anara mengepalkan tangan nya lagi ia benci beby.

"kenapa hmm"
Tanya sang dedy.

Beby tak mengerti,  kenapa kelakuan dedy nya seperti ini?  Seharus nya anara lah yang di posisi ini.

Cup

Bey melotot saat sang dedy mencium pipi bulat nya,  mereka terkekeh kecuali anara,  saat melihat wajah menggemaskan beby yang terkejut.

Beby mengelap bekas kecupan dedy nya,  menatap sang dedy tajam.  Yang mana jatuhnya mala menggemaskan.

"jangan cium beby dedy"
Ketus beby kesal,  ia tak mengerti dengan sikat dedy nya.

"kenapa?  Nggak boleh, kamj kan anak dedy"
Jawab sang dedy.

Anara melompat dari pangkuan dedy nya,  mereka melihat itu kagek teruma sang dedy.

"jngan berubah, tetap lah jadi seperti biasanya. Beby nggak suka"
Ucap beby daan pergi meninggalkan mereka.

Mereka menatap sendu punggug mungil itu, mereka akan berusa mendapatkan perhatian beby, dasar keluarga tak tau malu!
Anara menatap itu benci,  seharusnya dia yang di posiai beby, kenapa semua nya tak berjalan semestinya.

"hmm ana ke kamar dulu ya"
Ucapan anara tak di respon mereka, bahkan dulu sang dedy yang begitu lembut padanya tak sedikit pun menoleh,  melihat itu anara sangat membenci beby.








Lanjutt.......

kesempatan kedua. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang