Pagi itu seperti biasa zaf yang akan berangkat sekolah bersama seorang Abang yang bernama Arief sedang dalam perjalanan pergi ke sekolah mereka bersama.Arief yang sudah memasuki masa SMA sedangkan zaf yang masih berada di bangku SMP/MTS.
Zaf dan Arief memang tidak diantar oleh kedua orangtuanya karena kedua orang tua mereka sudah bercerai sejak lama.Mereka sebenarnya pernah di rawat oleh nenek mereka,tapi sayangnya nenek mereka sudah meninggal karena sakit.
Zaf dan Arief memang memiliki sifat yang sangat berbeda satu sama lain.Zaf yang keras kepala dan sulit di atur membuat Arief sering kesulitan pada saat mengurus adik satu satunya itu.
Sedangkan Arief adalah anak yang cukup penyabar dan baik terlebih lagi pada saat bersama adiknya yang kerap membuatnya kesulitan menjaganya.
*****
Pada saat zaf sampai di sekolah dia agak kaget karena begitu banyak orang di sekolahnya,tapi bukan karena sekolahnya memang ramai melainkan karena kunjungan dari pak menteri pertahanan Indonesia yang sekaligus menjadi presiden RI tersebut.
"Oy Dzak rame kali ya"tegur zaf
"Eh kaget aku bah"sahut Dzaky Siahaan yang sekaligus sebagai sahabat dari seorang zafikar Ikhrom purba."Iya cuy rame kali ya,tapi wajar lah kan pak presiden datang kesekolah kita ya wajar aja rame"jawab Dzaky.
"Kok tumben ya pak presiden datang kesekolah kita padahal pemerintah aja agak gak perduli sama sekolah kita,lah ini langsung presiden yang datang"tanya zaf menyelidik.
"Eh anak Ahmad sama hasmidar udah datang,kupikir masih tidur kalian"sapa Baqi yang ikut nimbrung dalam obrolan ringan tersebut.
"Udah datang juga nya kau anak mama Surti"jawab mereka berdua.
"Kok tumben ya presiden datang ke Al manaar biasanya gak yakan"lanjut Baqi yang penasaran kenapa pak presiden datang kesekolah mereka.
"Permisi dek toilet di mana ya?"tanya dari ajudan pak presiden tersebut.
"Oh iya pak mari saya antar soalnya toiletnya agak dibelakang dikit hehe"jawab zaf yang dibalas anggukan oleh ajudan pak menhan tersebut.
Dalam perjalanan ke toilet mereka sedikit berbincang agar tidak terlalu sepi,karena memang masih cukup pagi dan siswa belum terlalu ramai.
"Kamu kelas berapa dek?"
"Saya kelas 8 pak"
"Oohh berarti tahun depan lulus dong ya?"
"Hehe iya pak"
"Kamu sama siapa berangkat kesekolah tadi?"
"Oh saya berangkat sama Abang saya pak"
"Gak diantar ortu ya atau ortunya udah pergi kerja duluan?"
"Maaf pak bukan sombong atau apapun itu tapi saya agak kurang suka kalau cerita soal ortu saya"
"Kenapa dek?kita duduk aja lah dulu ya biar bisa sambil cerita juga"
"Maaf pak saya gak bisa terlalu cepat percaya sama orang lain pak,bukan lancang tapi...ya begitulah"
"Oh oke lah ya dek maaf saya sudah agak memaksa tadi"
"Iya pak santai saja."****
"Eh ini adek yang tadi ya?siapa namanya saya tadi gak di kasih tau soalnya"sapa teddy
"Oh iya pak, nama saya zafikar Ikhrom purba biasa di panggil zaf"jawab zaf dengan sopan
"Oohh zaf ya namanya"
"Iya pak.Bapak gak sama rombongan yang lain tuh pak?"
"Oh enggak saya lagi istirahat iniliat aja tuh temen temen saya yang gantiin"
"Oohh gitu ya pak,BTW bapak TNI AD ya pak?"tanya zaf yang agak salfok dengan baju seragam TNI yang di gunakan teddy
"Oh iya dek saya TNI AD"
"Wiihh keren banget pak saya juga pengen jadi TNI AD kayak bapak"
"Iya kah?kalo gitu semangat ya"
"Pasti dong pak,pasti semangat. Saya permisi dulu ya pak sudah masuk kelas juga nih"
"Iya semangat belajarnya ya dek zaf"
"Siap pak" jawab zaf sambil mengangkat hormat pada teddy yang dibalas hormat juga olehnya.Bersambung....
Ini pertama kali aku bikin cerita guys.maaf agak gak jelas ya soalnya gak ada pengalaman bikin cerita nih.kalo ada saran dari kakak atau Abang boleh kasih tau ya soalnya aku bingung juga nih hehehehe.udah dulu ya ya see you 👍👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi anak sang mayor (TEDDY INDRA WIJAYA)
Fanfictionhanya khayalan belaka,jangan di bawa serius ya