Sudah beberapa bulan setelah zaf diangkat menjadi anak dari seorang teddy indra wijaya yang sekaligus membuat hati dan pikirannya sedikit terobati dengan kehadiran papa barunya
Walupun teddy sangat sibuk dengan berbagai kegiatan tetapi teddy selalu menghubungi zaf diwaktu luangnya meskipun hanya sebentar karena teddy tau zaf sangat membutuhkan bimbingan dari dirinya
"Selamat pagi zaf,semoga hari ini kita berdua harinya lancar ya"sapa teddy kepada zaf dari telepon genggam tersebut
"Pagi juga pa,iya semoga lancar lancar aja ya,dan semoga gak ada hal buruk yang akan terjadi hari ini"jawab zaf yang sedang mengerjakan PR di sekolahnya
"Aamiin,itu Abang lagi ngerjain apa?kok kayak banyak banget yang dikerjain?mau papa bantu gak bang?"
Tanya teddy yang melihat begitu banyak hal yang perlu zaf selesaikan pada hari itu"Oh gak usah pa,ini tinggal sedikit lagi aja kok,santai aja"jawab zaf sambil terus menatap buku dihadapannya tersebut
"Kenapa ngerjainnya di sekolah bang?kok gak dirumah aja?kan bisa lebih gampang dan tenang di rumah"tanya teddy pada zaf
"Semalam Abang sakit pa sekita 2 hari tapi ini udah enakan kok santai aja, tapi kalo dikerjain dirumah agak bingung,nanti kalo Abang bingung kan bisa tanya kawan kawan di sekolah"jawab zaf panjang lebar kepada teddy yang langsung membuat teddy pah dengan ucapan zaf
" Eh ada yang lagi telponan sama sugar Daddy barunya nih"ucapan itu sontak membuat zaf marah dan langsung mendatangi orang yang mengatakan hal tersebut
Dia adalah Shifa yang sekaligus adalah orang yang sangat zaf benci di kelasnya karena tingkahnya yang membuat bukan hanya zaf tapi seluruh kelas tidak menyukainya karena dia selalu yang ingin ikut campur dengan urusan orang lain
"Coba bilang sekali lagi yang kau bilang tadi pengen dengar lagi aku" ucap zaf yang mulai mendatangi Shifa dengan wajah kesal
"Lah kan betul dia sugar Daddy kau gak salah aku kan"jawaban tersebut di dengar oleh teddy tapi dia ingin melihat apa yang akan dilakukan zaf kalau ada yang mengatakan hal itu kepadanya
BUGHHH
Satu pukulan dari zaf tersebut sontak membuat teddy kaget dan bukan hanya dia tapi seluruh isi kelas juga kaget dengan apa yang zaf lakukan tersebut
Dan setelah satu pukulan dari zaf tersebut tepat mengenai wajah Shifa sontak membuat hdungnya mengeluarkan darah yang mulai mengalir cukup deras
"Kalau kau mau nyari ribut jangan samaku tapi kalau nyari mati baru bilang ke aku biar kubunuh aja kau, mau gak kubunuh kau disini biar tenang hidup semua orang di kelas ini"perkataan itu membuat teddy sangat terkejut dan akhirnya mengetahui bahwa zaf adalah anak yang cukup pemarah apalagi yang menyangkut keluarganya
"Gimana,mau mati disini kau biar ku kabulkan langsung aja"perkataan tersebut membuat Shifa langsung ciut dan ketakutan dengan pandangan dingin dari zaf
"Bawa aja dia ini ke UKS biar gak mati dia ku bikin,lagian aku udah muak liat mukanya"perkataan tersebut langsung dituruti oleh teman temannya
"Maaf ya pa,Abang gak suka kalau ada orang yang mengganggu keluarga zaf" ucapnya yang membuat teddy mengerti kenapa zaf melakukan hal seperti itu
"Iya tapi kalau ada yang nyari masalah sama zaf jangan di tatap kayak gitu,papa aja takut liatnya" jawab teddy yang dibalas anggukan oleh zaf
"Yaudah pa zaf lanjut dulu ya,papa juga kan harus kerja juga"perkataan zaf tersebut hanya dibalas anggukan oleh teddy dan zaf langsung mematikan teleponnya
Sebenarnya belum banyak yang tahu kalau zaf sudah menjadi anak seorang teddy karena hanya orangtua, keempat sahabat,dan orang orang tertentu sajalah yang di beri tahu oleh zaf sehingga kerap terjadi kesalahpahaman tentang hubungan antara teddy dan zaf
"Gimana keadaan Shifa?mati atau masih hidup dia?"tanya zaf dengan wajah dingin kepada teman temannya
"Alhamdulillah gak kenapa kenapa dia,tapi kau kenapa emosi kali waktu dibilang Shifa kau punya sugar Deddy?"tanya Naura yang seorang bendahara kelas
"2 Minggu lagi kita kan tamatan jadi gak bakal kukasih tau sekalian,tapi kukasih satu clue aku nanti SMA gak jadi di Medan tapi di Jawa"jawab zaf yang membuat Naura bingung
*****
Sesampainya dirumah pada jam 19:35 zaf yang sudah kecapean memutuskan untuk mandi dan bersiap tidur jauh lebih awal hari ini karena memang semua badannya sedang sangat lelah sampai dia lupa harus menelpon teddy"Siapa sih arkh nelpon waktu lagi capek gini"repet zaf pada sang penelpon
"Halo siapa"tanya zaf pada telepon genggam tersebut yang membuat matanya langsung terbelalak melihat nama si penelpon
"Capek kali ya Abang abis latihan,kalo iya yaudah papa matikan dulu ya"dan ya benar saja teddy lah yang menelponnya
"Oh gak pa,tapi Abang memang capek sih makanya ini aja lagi rebahan aja"
Jawab zaf dari sebrang telepon"VC dulu lah,rindu papa liat muka anak papa satu satunya ini"zaf yang mendengar permintaan teddy langsung menurutinya
"Lusuh kali muka anak papa ini, jangan terlalu capek latihannya ya" yang hanya dibalas anggukan oleh zaf yang memang sedang mengantuk
"2 Minggu lagi papa jemput ya biar langsung daftar di sini"perkataan teddy tersebut membuat rasa kantuk Dimata zaf seketika hilang karena kaget dengan perkataan teddy
"Serius papa mau kesini 2 Minggu lagi?"tanya zaf yang sedang berjalan kearah dapur hendak membuat segelas kopi
"Iya bang 2 Minggu lagi papa jemput" jawab teddy dengan yakin
"Yaudah lah pa,Abang mau bikin kopi dulu ini sekalian Mabar sama kawan kawan"jawab zaf yang sedang menyiapkan gelas khusus kopinya
"Tadi katanya ngantuk,kok malah Mabar sama kawan"tanya teddy dengan nada suara yang tidak pernah didengar oleh zaf karena sanking lembut dan tulusnya suara tersebut
"Gara gara papa nih ilang ngantuk Abang,yaudah assalamualaikum papa teddy"jelas dan pamit dari zaf kepada teddy
"Oke, waalaikumsalam zaf, jangan terlalu malam ya tidurnya"imbuh teddy
"Iya papaku sayang"jawaban zaf tersebut membuat teddy sedikit tersentuh karena belum pernah zaf memanggilnya dengan sebutan 'sayang' apa lagi dengan embel embel 'papa' yang membuat zaf langsung mematikan teleponnya
Bersambung.....
Agak tantrum dikit waktu ngetik 'iya papaku sayang' yang saya sendiri tidak tau kenapa saya tantrum, yaudah guys see you next part ya bye bye👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi anak sang mayor (TEDDY INDRA WIJAYA)
Fanfictionhanya khayalan belaka,jangan di bawa serius ya