Saat itu Shani baru saja terbangun dari tidur nya karena ingin buang air kecil dan disaat itu dia melihat Adel tertidur di sofa dengan nyenyak membuatnya tak tega membangunkan Adel.
Shani memberanikan diri perlahan beranjak dari kasur dan disaat baru beberapa langkah tiba-tiba perutnya terasa sangat nyeri tak tertahan dan saat hendak terjatuh badannya langsung ditahan oleh Adel yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Adel langsung menggendong Shani untuk mengembalikan nya diatas kasur
"Kamu kalau butuh apa-apa bilang jangan berusaha sendiri kamu lagi sakit sayang" ucap Adel mencoba menahan nada tingginya
"Kamu marah? " tanya Shani menundukkan kepalanya tak berani menatap Adel
"Enggak sayang, kamu mau kemana? " tanya Adel membelai rambut Shani perlahan
"Aku mau kekamar mandi" ucap Shani memberanikan diri menatap Adel
Adel dengan sigap langsung menggendong Shani lagi menuju kamar mandi lalu menurunkannya perlahan tepat didepan pintu kamar mandi
"Inget kalau mau duduk ataupun berdiri dibiasain pegangan Aku takut kamu jatuh" ucap Adel pada Shani
Shani mengangguk lalu masuk kedalam kamar mandi sedangkan Adel menunggunya diluar
Saat Shani baru saja keluar dari kamar mandi sama seperti waktu Adel mengantar Shani ke kamar mandi dia juga menggendong Shani ke kasurnya.
"Makasih ya del" ucap Shani menunjukkan senyumnya yang semanis coklat itu pada Adel
"Kamu gak perlu berterima kasih ini semua aku lakuin karena aku sayang sama kamu" jawab Adel mengelus pelan pipi yang memiliki lubang kecil di kedua sisinya
"Kamu kalau senyum manis banget" ucap Adel seraya tersenyum kearah Shani
Mendengar itu Shani langsung tersipu malu dan memalingkan wajahnya dari Adel
"Jangan gitu del aku malu"
Adel hanya tersenyum gemas melihat Shani dengan tingkah lucunya.
Tiba-tiba ada suster membawa sepiring makanan, air putih dan obat obattan untuk Shani.
"Permisi, ini makanan sekaligus obatnya ya jangan lupa diminum setelah makan" ucap dokter itu dengan senyum ramah lalu meninggalkan sepiring makanan dan obat obattan diatas meja Shani.
Shani menatap makanan itu tak berselera karena makanan rumah sakit dikenal sangat hambar dan jelasnya dia akan segera muntah setelah memakannya
"Mau aku suapin? " tanya Adel melihat Shani yang tak nafsu makan
Shani lalu mengangguk dan akhirnya Adel lah yang menyuapi Shani dengan sabar karena Shani selalu merasa mual bahkan muntah saat beberapa kali suapan
Setelah Adel selesai menyuapi Shani dia langsung memberi Shani obat untuk segera dia minum.
"Diminum ya siang ini ada terapi buat kamu" ucap Adel lalu memberikan beberapa jenis obat berbeda dan juga segelas air putih pada Shani
Shani mengangguk lalu meminum obat itu dengan cepat dan menahan rasa mual nya supaya tidak memuntahkan obat yang baru dia minum.
Saat Shani baru saja selesai minum obat tiba-tiba semua teman mereka datang dan langsung memenuhi ruangan Shani dengan kebisingan
"Kalian bisa diem gak ini rumah sakit bukan taman anak-anak" ucapan Adel langsung membuatnya terdiam
"Kalian kemarin katanya malem mau kesini gw tunggu gak ada yang nongol" ucap Adel mencoba membuka obrolan.
"Gimana kita mau dateng orang rumah sakitnya gak nerima kunjungan malam" ucap Zee berdecak kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
dangerous love (JKT48)
Romanskita adalah dua orang yang dipertemukan namun tak akan bisa disatukan, aku disini hanya sebagai orang yang menemanimu disaat kamu belum menemukan cinta sejatimu -Author