Bab 17

639 52 1
                                    

Sore itu Shani dan Adel tengah berada di sebuah festival yang belum pernah mereka kunjungi dan kali ini Shani benar-benar tak mau melepas Adel sama sekali, dia selalu menggandeng tangan Adel kemana pun mereka pergi.

"Naik itu yuk" ucap Shani dengan menunjuk ke arah bianglala.

Adel hanya mengangguk mengiyakan ajakan Shani lalu mereka pun mengantri untuk menaiki bianglala itu.

Saat mereka masuk kedalamnya tak ada yang membuka pembicaraan, mereka fokus pada pemandangan yang sangat indah dari atas sana membuat mereka berdua terhanyut dalam keheningan kala itu.

Saat tepat di titik tertinggi bianglala itu Adel langsung menatap Shani yang berada dihadapannya dengan sendu. Perlahan Adel menggenggam kedua kekasihnya dan mencium kedua tangan itu dengan begitu mesra.

"Di atas sini aku mau mengaku betapa cinta nya aku pada mu" ucap Adel lalu tersenyum manis ke arah Shani.

"Aku juga mencintai kamu Adel lebih dari yang kamu tau" balas Shani dengan mengelus punggung tangan Adel untuk menyalurkan rasa sayangnya itu.

Obrolan itu ditutup dengan bibir mereka yang saling bertemu namun tak ada nafsu di keduanya, mereka hanya ingin menyalurkan rasa cinta itu kepada orang yang begitu ia cintai.

Setelah menaiki bianglala itu, Adel dan Shani sempat berjalan-jalan sebentar dan membeli beberapa jajanan yang ada di tempat itu, namun saat mereka menuju perjalanan pulang mata Shani langsung tertuju pada permen kapas yang terpajang di salah satu toko disana, Seketika matanya berbinar melihat makanan favoritnya itu berada tepat didepan nya.

Adel yang mengerti arti tatapan itu langsung memiliki ide bagus untuk mengambil kesempatan saat itu.

"Mau permen kapas? " tanya Adel tiba-tiba dan diangguki antusias oleh Shani

"Kiss dulu" ucap Adel dengan memajukan pipinya ke depan Shani.

Tanpa pikir panjang bukannya mencium pipi Adel melainkan Shani langsung mengecup bibir Adel tanpa rasa malu akan tatapan orang sekitar terhadap mereka lalu Shani menatap Adel seolah memohon.

Adel yang merasakan hal itu langsung terseyum ceria karena rencananya ternyata berhasil.

"Kamu tunggu sini ya cani, dedel mau beliin dulu buat cani" ucap Adel dengan suara yang dibuat-buat seolah imut.

Shani mengangguk dengan senyum manisnya dan ia duduk di salah satu kursi di sana sembari menunggu Adel membelikannya permen kapas itu, namun saat Adel sedang menunggu pesanannya ada dua gadis remaja yang mendekati Adel saat itu dan Shani langsung memandang tajam kedua gadis itu..

"Halo kak" sapa gadis itu pada Adel.

Adel yang di sapa hanya tersenyum singkat menatap dua gadis di sampingnya itu.

"Boleh kenalan gak" lanjut salah satu gadis itu dengan tersenyum ramah ke arah Adel.

"Boleh sih tapi kalau boleh tau kenapa ya? " tanya Adel gugup.

"Gak papa pengen kenalan aja siapa tau bisa deket" lanjut gadis itu dengan nada yang menggoda.

"Maaf kak tapi aku udah kebanyakan temen" ucap Adel mencoba menolak secara halus.

"Deket kan bukan berarti temen doang siapa tau lebih dari itu"

"Boleh dong kita minta nama media sosial nya" ucap kembali gadis itu yang kini terlihat begitu genit padanya.

"Gak punya kak kebetulan hp saya baru di banting monyet kemarin habis dari kebun binatang waktu saya cek gak bisa nyala" ucap Adel dengan nada bercanda yang ia paksakan

dangerous love (JKT48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang