Beginning

3 1 0
                                    

Di suatu malam yang dingin, 

huhh huhhh

Nafasnya yang memburu,

srekk srekk

Langkahnya yang terseok,

'hiks.. kenapa.. kenapa..'

Rintihannya yang pilu,

brukk

Serta ke-putus asaan.

Sempurna

Terduduk di atas tumpukan dedaunan, ia menunduk dalam, terisak isak sembari menyatukan tangannya.

"Kenapa?.. Kenapa?.." Tangis lirihnya menjadi lagu pengisi keheningan malam yang teramat indah. Beranjak dari posisinya, dengan langkah lesu ia menuju motornya yang terparkir di pinggir jalan. 

drtttt drtttt

Getaran handphone di saku bajunya membuat fokusnya teralihkan,

"Ha-halo yah" meski dengan nafas yang sedikit tersendat, gadis itu berusaha terdengar baik baik saja.

"Dimana kamu?! Pulang sekarang dan jelaskan padaku maksud dari foto foto menjijikkan ini!!" Suara di sebrang sana terdengar sangat keras dan kasar.

"Maksud ayah apa? A-hiks-aku tidak mengerti?" Walau takut gadis itu tetap berusaha terdengar baik baik saja. Sejujurnya kondisinya sekarang teramat tidak baik, air mata yang sudah mengering kembali dibasahi air mata baru, kaki yang tergores rerumputan juga nampak mengenaskan, bahkan baju yang sudah acak-acakan tertutup bercak-bercak lumpur.

"HA!! Dasar jalang!! Ternyata kamu lebih memilih mengikuti langkah ibumu yang lacur itu ya, audi!!-Mata audy terbelalak mendengar perkataan ayahnya-Mulai saat ini, PERGILAH SEJAUH MUNGKIN DASAR TIDAK TAU DIRI!" Bak tersambar petir, badan audy membeku sejenak

tutt

Suara panggilan telepon yang diputus akhirnya menyadarkan audy, terburu-buru, ia pun menyalakan motornya dan memacu motornya menuju rumah.

citttt

brakkk

Bak kata pepatah, terburu-buru hanya akan membawa malapetaka. Audy terlalu terpaku pada perasaannya hingga terlambat memperlambat laju motornya, kecelakaan tak dapat dihindari lagi.

Audy terkapar di pinggiran jalan, menunggu ajalnya yang terasa sangat hampa. Hanya satu pertanyaannya, kenapa? Kenapa hanya dia yang mendapat nasib sial? Andai, andai semuanya dapat dia ubah.

Mata gadis itu perlahan tertutup dan nafasnya mulai lirih.

'apa ini akhirnya?'

Tubuh yang mulai mendingin itu perlahan disinari cahaya terang, diiringi dengan suara tertawa yang sangat indah

"Malangnya gadis ini, ikutlah bersamaku, kau akan menjadi boneka paling sempurna yang kuciptakan"

Cahaya itupun mengelilingi tubuh audy dan

plop

Semuanya berubah menjadi gelap

Kematian bukanlah akhir, tapi awal mula kisah yang baru

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Travel: Audy Transmigration [Series 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang