Sesampainya di rumah lion langsung bergegas pergi meninggalkan kakaknya masuk kedalam rumahnya tidak mempedulikan kakaknya yg berteriak memanggil dirinya.
"El ko ninggalin kakak sih, tunggu." Teriak delyn.
"Bang el." Pekik gadis yg baru saja keluar dari kamar mamahnya.
"Adek, nganggetin aja." Ucap lion.
"Hehe, abisnya bang el dari pagi Ribka cariin kata papah lagi main." Ucap Ribka adiknya lion.
Lion terkekeh gemas melihat adiknya yg baru saja kelas 9 SMP padahal waktu meninggalkan adiknya itu adiknya baru mau memasuki SMP sekarang tak terasa adiknya sudah besar.
"Iya, maafin bang el ya udah ninggalin kamu." Ucap lion.
"Gapapa asal jangan ninggalin Ribka jauh lagi, Ribka gamau jauh jauh dari bang el." Ucap Ribka.
"Bang el ke atas dulu ya, nanti kalo ada apa apa ke kamar aja." Ucap lion. Ribka pun mengangguk.
"El berhenti gak, kalo gak berhenti kakak bilangin papah ya kamu nabrak temen kakak." Teriak delyn.
Lion pun menghentikan langkahnya saat mendengar suara dari kakaknya "Apa lagi kak." Tanya Lion.
"Kenapa bisa kamu nabrak temen kakak." Tanya Delyn.
"El gak sengaja tadi, el gak fokus lagian dia bilang tadi gpp kan Yaudah El harus gimana." Jawab Lion.
"Walaupun dia gpp tetep aja kamu salah El, gimana kalo ternyata temen kakak ada luka cuman gamau kasih tau ke kamu." Ucap delyn.
Lion menghela nafasnya lelah mendengar ocehan dari mulut kakaknya "Kalo kenapa Napa nanti el tanggu jawab." Jawab lion. Lalu pergi meninggalkan kakaknya.
skip.
Di dalam kamarnya lion segera mandi karna tubuhnya sudah lengkap karna seharian berada di luar, setelah selesai lion pun merebahkan dirinya di kasur.
"Kenapa rasanya berat banget gw tinggal lagi disini, ada apa dengan diri gw." Gumam lion.
Malam pun tiba, lion pun turun ke bawah untuk makan malam.
"Selamat malam el, sini duduk." Ucap Daniel.
"Malam pah." Jawab Lion.
"Mau makan apa bang." Tanya indah.
"Apa aja mah yg penting makan." Jawab Lion.
Indah pun mengambilkan lauk untuk anak anaknya, mereka semua makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara.
"El besok kamu sudah mulai sekolah ya." Ucap Daniel.
"Iya pah." Jawab Lion singkat.
"Bang jangan cuek cuek dong dulu Abang gak gini sama kita, bang el yg kita kenal itu orang yang selalu senyum dan ceria" Ujar Ribka dengan sedih.
"Maaf." Ucap lion berlalu pergi meninggalkan makananya yg belum habis, mereka yg melihat lion seperti itupun menghela nafasnya.
"Dia sepengaruh itu buat el mah." Ucap Daniel menatap anaknya dengan sedih.
"Semoga aja trauma el bener bener hilang ya pah." Ucap indah yg ikut sedih melihat anaknya.
Delyn dan Ribka yg melihat itupun sama sedihnya tetapi mereka tau tak mudah bagi lion untuk kembali membuka hati dan mengikhlaskan semua yang sudah terjadi, awalnya delyn tidak takut kalo lion hanya akan cuek saja terhadap semua orang tetapi lama kelamaan trauma lion membuat lion tidak bisa mengontrol emosinya apalagi dulu dia hampir ingin membunuh orang, meskipun begitu lion tetap menjaga keluarganya agar tidak ada yang terluka.