8

236 30 10
                                    


Guys, cerita ini mungkin bakalan mengandung plot twist tapi jangan berharap banyak wkwkwk
Happy Reading

°°°

Sakura menyalakan api kecil untuk membakar ikan hasil tangkapan Sasori, sementara pria itu sedang bergiliran untuk membersihkan dirinya. Untuk sejenak Sakura melamun, ia memikirkan apa yang akan di lakukan ke depannya.

Sakura berpikir apakah yang ia lakukan ini sudah benar? Apa ini yang terbaik untuknya atau justru ini akan menjadi ujung tombak baginya?

Saat tadi sedang berada di bawah guyuran air terjun, Sakura melakukan komunikasi dengan Ino walau hanya sebentar tapi itu justru membuat pikirannya semakin kacau sekarang. Ino memberitahu nya kalau Kakashi sedang mengirim tim untuk menyelamatkan Sakura.

Padahal Sakura bukanlah tahanan yang sedang di culik, tapi ia secara sukarela menyerahkan diri pada musuh.

Jika Neji menemukan mereka, kira-kira apa yang akan terjadi, itulah yang sejak tadi Sakura pikirkan, karena Sasori saat ini belum bisa bertarung dengan gesit dan Sakura tidak bisa melawan tiga orang sekaligus karena cakra nya sedang lemah.

Sejenak ia memikirkan Neji, tentang bagaimana kondisi hati pria itu sekarang setelah tau kalau Sakura bersama Sasori, kalau hati Sakura saat ini jatuh pada Sasori.

Sakura menepuk-nepuk pipinya pelan, ia harus sadar, bagaimanapun saat ini dirinya sudah menjadi penghianat bagi desanya sendiri, atau mungkin sudah terasingkan dan jadi buronan seperti Sasuke.

"Aman jika setelah makan kita melanjutkan perjalanan?" Sasori tiba-tiba sudah ada di samping Sakura, membuat gadis itu sedikit tersentak, "hei, apa yang membuatmu sampai terkejut begitu?"

Pria itu tertawa renyah melihat ekspresi wajah Sakura, lucu baginya.

"Kau tiba-tiba ada di samping ku ya jelas aku terkejut! Aku tidak dengar suara langkah kaki sedikitpun," ucap Sakura dengan kening berkerutnya karena kesal.

"Iya aku melangkah dengan cepat, tapi tanpa suara. Seperti nya kita harus segera menyelesaikan ini, ada yang sedang mengikuti kita," ucap Sasori.

•••

Neji memimpin tim ini dengan baik, ia berhasil meredam emosi sia-sia milik Naruto yang bisa saja membuang waktu mereka jika di biarkan. Ia bisa merasakan kalau mereka berhasil menyusul Sakura dan Sasori, semua berkat byakugan dan penciuman Akamaru.

Sasori nampaknya hanya menyembunyikan kediaman mereka saja namun tidak dengan kepergian mereka, ia tidak mampu menghilangkan jejak.

Neji sedikit menyeringai, mengingat ucapan Sasuke yang merendahkan dirinya tadi.

"Terlambat? Terlambat apanya? Aku bisa menemukannya, di bandingkan dia," gumam Neji.

Jejak yang masih basah terpampang jelas di atas dahan pohon yang berlumut, Akamaru mencium aromanya dan mengangguk pada Kiba, membenarkan kalau ada aroma Sakura yang menjejak. Mereka mempercepat langkah, hingga mencapai tepi sungai dan air terjun.

"Ada asap!" Naruto berseru sembari berlari ke arah pusat asap.

Itu adalah bekas pembakaran Sakura dan Sasori yang sebelumnya memasak ikan, bahkan ada 2 ikan yang belum termakan. Mereka belum lama pergi karena bekas bakaran masih hangat.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang