03. Propose

2.2K 424 254
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Malam hari ketika Sashi sedang bersiap untuk menjalani hobinya —manggung bermain gitar di cafe—, gadis itu terkesiap ketika suara Mamanya terdengar nyaring memanggil namanya. Belum selesai ia bersiap, akhirnya Sashi memutuskan untuk turun menemui Mamanya karena wanita paruh baya itu terus memanggilnya tanpa henti.

"Kenapa sih, Ma, teriak-teriak? Udah kaya di hutan aja," keluhnya sedikit kesal sambil menuruni tangga.

Rengganis tak menjawab pertanyaan Sashi. Yang Sashi lihat Mamanya itu sedang mengobrol dengan seseorang di ruang tamu dengan begitu excited. Langkahnya melambat ketika melihat orang yang tengah mengobrol dengan Mamanya tersebut. Satria.

"Loh?"

Rengganis maupun Satria menoleh kearah Sashi.

"Sashi, ini ada Satria, katanya mau antar motor kamu." Rengganis berucap dengan semangat.

Loh? Beneran diantar rupanya? Memangnya Satria ingat alamat rumahnya? Sebab setelah kejadian Erina yang mengirim pesan menyebalkan pada Satria, Sashi sudah langsung menariknya walaupun Satria sudah sempat membalasnya.

Sashi memicingkan matanya kearah Satria yang duduk tenang sambil tersenyum kepadanya. Kemudian ia berlari keluar rumah dan menemukan scoopy putihnya sudah terparkir manis di dalam rumah.

Satria yang ikut keluar bersama Rengganis langsung memberikan kunci motor itu pada Sashi. "Dicoba dulu," ucapnya.

Gadis itu menerima kunci motornya lalu mencoba menyalakan motornya dan berhasil. Motornya menyala. Sebuah senyum terbit di bibir mungil Sashi, apalagi ketika menyadari motornya kini tampak lebih bersih dari sebelumnya.

"Makasih banyak, ya, Kak," ucapnya tersenyum cerah, menatap Satria.

Deg!

Manik coklat cerah itu berhasil membuat jantung Satria berdegup tidak karuan. Ia hanya tersenyum tipis sambil mengangguk. "Sama-sama."

"Em..., semuanya habis berapa, Kak?" tanya Sashi.

"Gratis."

"Loh? Kok gitu? Jangan lah, bilang aja habisnya berapa biar saya ganti."

"Nggak usah, Sashi."

"Kak, saya nggak enak. Tadi pagi Kak Satria udah bantu saya, masa saya juga nggak bayar perbaikan motor saya?"

"Bengkelnya lagi ngadain promo, jadi pelanggan pertama yang mereka tangani hari ini, dikasih gratis," jawab Satria.

"Itu bukan promo dong?"

"Anggap aja seperti itu."

"Udah lah, Shi, nggak papa. Toh Satria nggak masalah, kan? Mending sekarang kita makan malem aja, Mama baru selesai masak tadi."

Unforgettable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang