Hari hari berlalu, kedua keluarga ini semakin akrab. Setiap malam minggu, mereka akan selalu mengadakan dinner. Kadang di rumah keluarga Pram, kadang di rumah keluarga Abi. Semakin sering bertemu, semakin sering pula Didiet dan Sylva bertengkar.
Hingga suatu hari di sabtu malam
°kediaman Pramudya°
"Didiet, Sylva, bagaimana hubungan kalian?" Tanya bu Titiek
"Bagaimana apanya?" Sahut Didiet
"Kedekatan kalian, kan setelah Sylva lulus sekolah kalian tunangan." Jawab ibu Titiek
Uhukkk.......
Sylva terbatuk
"Apa tante??"
"Apa kenapa? Kan harusnya sudah tau dari kemarin?"
"Sok pura pura gatau" ketus Didiet
"Eh, enak aja." Pukulan mendarat di bahu Didiet
"Apa sih!"
"Aneh lo!"
Perdebatan di mulai, keduanya saling adu mulut hingga.
"Didiet.... Sudah! Ajarkan calon istri mu baik baik, belum menikah saja sudah banyak debat kalian." Ucap bu Titiek
"Maaf tante"
"Lanjutkan makan kalian."
Selang beberapa menit kemudian mereka selesai makan, dan berkumpul di ruang tamu.
Mereka berbincang bincang banyak hal
"Sylva tau tidak? Tante mu ini dulu kelakuan bikin geleng geleng kepala, ga habis pikir mama." Ucap mama Giva
"Aneh gimana ma?? Emang tante dulu ngapain?" Tanya Sylva
"Dulu tante pernah ga pake bra ke kampus, untung mama yang jemput dan mama sadar kok bentuknya beda."
"Eh Giv, udah lah malu." Mohon bu Titiek
"Gapapa tante, kenapa malu si? Lanjutin ma"
"Hhah, gapapa kali Tiek. Biar anak gue tau nanti ga kejadian lagi."
"Jadi dulu waktu Didiet umur 8 bulan, tante mu sangat sangat kewalahan. Sampe sampe mama suruh jagain Didiet, dan mama mu kerjain tugas semester. Ada 1 kejadian, tante Titiek mu benar benar sibuk sekali. Karena ga bisa nyetir sendiri, tantemu suruh tante jemput. Di tengah jalan, mama bingung kok punya tantemu aneh, kirain mama emang busanya tipis(bra), pas mama toel ternyata ga pake. Duh.... Disitu mama putar balik, tante mu bingung kenapa, mama suruh toel coba, disitu lah kaget malu sendiri." Tepat saat itu, tawa mereka pecah.
"Ahahhahaha, astaga tante aduhh sakit ni perut."
"Dekk dekk, kamu kok ga pernah cerita?? Haahha, ya Allah."
"Yaampun Tiek"
"Ada lagi nih, tantemu pernah bawa Didiet ke kampus. Saat itu Didiet belum lepas ASI, mama di suruh temenin ke wc untuk tantemu susuin Didiet, disitu mapel pak Witro(mertua Titiek/ayah Pram. Karena telat masuk mungkin ada kendala, soalnya pak Witro itu selalu tepat waktu. Jadi, mama sama tante mu ga izin. Mama sama tante di pergok pak Witro, untung mama tutupin jadi ga keliatan. Pak Witro kaget, 'sorry nak, papi tidak tau kamu bawa Didiet.' nah disitu pak Witro keluar dan mengizinkan untuk mama dan tantemu untuk terlambat."
"Untung waktu itu papi baik" timpal bu Titiek
"Jadi kangen papi" ucap pak Bowo
"Eh sudah sudah, kita bahas yang lain" ucap Sylva dan mengalihkan topik
"Didiet..... Kenapa selalu fokus pada ponselmu. Heyyy..... Kita berbicara disini" tegur bu Titiek
Ahhhh..... Desahnya kemudian menaruh ponselnya di atas meja
"Ayo, mau berbincang apa?" Tanya Didiet
"Rencana pernikahan kalian" jawab bu Titiek
"Selalu saja soal pernikahan, apa ibu dan bapak tau kami saling mencintai atau tidak??"
"Iya tante, lagi pula aku masih sekolah. Didiet juga 10 tahun lebih tua dari aku, harusnya dia sudah menikah sekarang. Terlalu lama jika menunggu ku, toh juga keinginan ku kuliah dulu sebelum menikah, aku mau sukses dulu tan, mau berkarir dulu." Ucap Sylva panjang lebar
"Apa salahnya kalian mencoba?? Lagian Sylva bisa kok kuliah setelah menikah, toh tante juga gitu kan?" Ucap bu Titiek
"Iya itu kan tante, aku beda lagi. Aku mau kaya mama"
"Shuttt.... Jalani dulu" celetuk mama Giva
Ceckkk.....
"Eh, sudah jam 10. Kami pulang dulu" ucap papa Abi
"Kalian boleh pulang, tapi Sylva menginap disini yaa." Pinta bu Titiek
"Tapi tante, kan ku ga bawa baju ganti buat besok?"
"Ada baju tante, tenang aja. Kita satu size kan?"
"Iyaaaa.... Tapi...."
"Sudah..... Kamu nginap saja Syl. Mama sama papa balik ya"
"Yaudah deh, tapi Sylva tidur bareng tante yaaa." Pintanya
"Tenanggggg......"
Mama Giva dan Papa Abi pun pamit
*
Sori ya manteman lama upnya, sibuk soale. lop al muah, salam dari menantu bu Tiekcin.🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Matang itu Jodohku
FantasiBenar kata ayah, "jika tidak denganmu, maka tidak dengan yang lain."