2.8

916 91 4
                                    

kini Zean dan Sean memasuki ruang rawat Freya. saat mereka memasuki ruang VVIP tersebut sudah ada Freya yang masih terkapar di bangsal rumah sakit dengan Gracia dan Christy yang duduk di bangku sebelah kanan bangsal Freya sambil Christy menenangkan Gracia

sedangkan Floren hanya berdiam diri di kiri bangsal Freya sambil menatap lirih kearah Freya

"eum, sayang?"panggil Sean pada Gracia
"eh,om?,sini om"ujar Christy dan berdiri dari duduknya
"ngga usah Christy,udah ngga apa apa kamu duduk lagi aja"ujar Sean
"udah om,om aja yang duduk biar aku sama Zean disini"ucap Christy
"bener nih?ntar kamu cape lagi"
"ngga om,udah santai aja"jawab Christy
"yaudah makasih ya"
"okeh"

Sean pun duduk di sebelah Gracia untuk menenangkan istrinya itu.

sedangkan Zean ia hanya diam merenungi kesalahan yang baru saja ia lakukan,ada rasa bersalah,rasa menyesal dan rasa bodoh yang telah melanda dirinya. ia kembali menangis saat ia menatap keadaan adiknya

"udah,dia pasti bentar lagi sadar kok,kamu jangan gini terus,aku yakin dia pasti maafin kamu,udah,jangan cengeng aku ngga suka kamu cengeng"ujar Christy,Zean pun menoleh kearahnya lalu memeluknya

"makasih ya udah selalu ada buat aku, makasih udah selalu nenangin aku,makasih buat semuanya"ucap Zean dalam pelukannya
"udah ih,jangan nangis."pinta Christy sambil mengelus surai halus milik Zean

eungh

satu lenguhan dari Freya yang bisa mengambil perhatian semua orang yang ada di ruangan itu

"sayang,ini mami dek"ujar Gracia sambil memegang tangan Freya
"mi?"panggil Freya
"iya sayang"
"F-Floren mana?"tanya Freya

"hey?aku disini sayang"ujar Floren sambil menggenggam tangan Freya
"ka-kamu ngga papa kan?"tanya Freya sambil mengelus pipi Floren, Floren pun mengangguk mendengar ucapan Freya itu
"aku ngga papa ko"ujar Floren

"a-abang mana?"tanyanya lagi
"Zee?"panggil Sean,Zean pun menoleh
"sini"

"bang?"
"dek,hiks,ma-maafin abang ya?gara gara abang kamu. jadi kaya gini"ujar Zean sambil terisak
"ngga bang,maafin aku udah nutupin semua ini,maafin aku udah bikin abang kecewa sama aku,aku nyesel bang,kenapa ngga saat itu aku bilang ke abang,maafin adek ya bang?"Zean mendengar itu pun langsung mengangguk dan memeluk adiknya itu

"maafin abang juga ya?"
"iya bang,aku udah maafin abang"

setelah beberapa saat Zean pun melepas pelukannya pada Freya

"kak Christy?"ucapnya sambil tersenyum
"iya sayang"jawab Christy sambil tersenyum

Freya pun kembali menoleh pada Floren,ia melihat beberapa luka lebam yang telah Zean buat tadi

"muka kamu?"
"udah,ngga papa, pikirin keadaan kamu sendiri dulu"ujar Floren sambil mengelus pucuk kepala Freya
"tapi ini banyak banget"ucap Freya khawatir
"ngga,ga sakit kok,udah,jangan pikirin aku dulu"
"ga bisa,ini belum kamu obatin kan?"tanya Freya seraya memegangi luka luka lebam Floren

"ash,ja-jangan di pegang"ujar Floren
"nah kan,sakit kan?"
"ngga udah,iya,nanti aku obatin"
"sekarang"
"iyaaaa"

Gracia pun berinisiatif untuk membantu Floren

"Floren?"
"i-iya tan?"
"sini tante obatin"ujar Gracia
"ngga usah tan aman,aku bisa sendiri kok"
"udah biar tante ge aja yang obatin"saut Sean
"ngga ngerepotin om?tan?"tanay Floren
"ngga kok,sini" Gracia pun mulai mengobati luka Floren

"makasih ya tan"
"sama sama"Floren pun bangkit dari duduknya dan kembali ke sebelah bangsal Freya

"udah kan?"ujarnya sambil tersenyum manis pada Freya
"iya iya,sini dulu lah temenin akuuuu"rengek Freya
"haha,iya iya"jawab Floren sedikit terkekeh

arzean dan dunia miliknya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang