#02 - Dari Mata Turun ke Hati?

60 18 0
                                    

Happy reading.
Janlup vote dan komen ya, biar saya semakin semangat.

¤¤¤

Seorang pemuda berdiri di sebelah motornya bersama keenam temannya menatap satu-persatu mahasiswa/i yang baru datang.

"Gila, cewek-cewek nya pada cantik ini mah, euy!" Seru Nevan.

"Inget cewek lo, van." Ezra menyenggol lengan Nevan, Nevan pun cengengesan.

Teman-teman nya yang lain menggelengkan kepalanya.

"Gue laper sumpah, gak mau ke kantin gitu? Gue belum sarapan, lagian kita rajin amat datang ke kampus pagi-pagi banget, padahal kelas kita cuman sebentar nanti agak siang- an." Keluh Karel.

"Gue ngikut sih, coba siapa yang malem-malen udah spam di grup chat buat datang pagi-pagi di lanjut subuh nya udah koar-koar juga?" Sindir Hugo.

"Siapa lagi kalau bukan...

Shaka!"

Shaka dibuatnya menyengir.

"Yaudah mau di kantin fakultas kita atau di warung kayak biasa?" Tanya Galen.

"Di kantin fakultas ceweknya si Nevan aja, gue denger-denger maba khususnya cewek kebanyakan ngambil jurusan DKV." Kata Ezra.

"Buaya banget ya kapten kita." Cibir Shaka.

"Yang buaya mah si Raja, noh!" Protes Ezra.

Raja yang daritadi cuman diem langsung kebingungan menunjuk dirinya sendiri seolah-olah bilang, kok jadi ke gue sih?

"Ya siapa lagi anjir yang bukan buaya selain si Raja mah! Gak cukup satu cewek." Ledek Nevan.

"Kayak sendirinya nggak aja." Timpal Raja dengan enteng. "Sekate-kate ya lo! Gue cuman setia sama cewek gue doang!"

"Heleh, van! Bullshit lo, siapa coba yang pas weekend goodain cewek ya mana di tukang cilok lagi! Gak ada tempat lain gitu?! Gak elite banget." Sahut Galen berapi-api.

"Gess, bukan apa-apa ya, ini aura nya si Raja aur-auran banget, diem daritadi, kayak anak ilang, pelanga-pelongo. Nemu target lo?" Raja menyengir. "Ada cewek cantik, kayak tipe gue banget. Ya mungkin bisalah gue gaet."

"Sudah kuduga." Gumam Hugo.

"Jadi ke kantin gak sih?" Tanya Karel dengan nada ketus, "Kelaperan lu?" Tanya Shaka.

"Ya iya lah!" Sewot Karel.

Hugo tergelak di buatnya. "Haha, yaudah ayok mending kita capcus dah kasihan anak gembel kelaperan." Karel langsung melotot menatap Hugo.

"Asu." Gumam Karel

Karena Ezra berada di sampingnya tentu ia cukup mendengar gumam- an Karel.

"Apa? Sekali lagi." Titah Ezra.

Karel yang konek langsung mengulangnya disambung Ezra.

"Asu—"

"Dahlah."

Keduanya tergelak.

***

"Jadi, target lo ada disini kagak, ja?" Tanya Galen.

Dari Mata Turun ke Hati || Jake EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang