[ Haikyuu x Fem! Reader ]
Kata orang, ia beruntung karena memiliki darah atlet dalam dirinya, dan itu merupakan sebuah anugerah, bahkan saudara laki-lakinya sudah seringkali memenangkan Kejuaraan Nasional. Namun, [Fullname] hanya mewarisi darahnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03 - Teman
✦✦☆✦✦☆✦✦
Duar
Bam
Bam
Duar
"Hoi! Jangan melamun dong. Kemana perginya kecepatan kemarin saat menerima servis ku? Fokuslah sedikit!" pekik Kageyama menatap Hinata kesal.
"Terus-terusan latihan menerima bola, waktunya sudah mau habis nih! Aku ingin latihan smash! Aku ingin melompat!" tanggap Hinata.
"Hoi kalian." tegur Tanaka melipat kedua tangannya di dada.
"Aku perjelas dulu ya, Daichi-san biasanya sangat lembut, tapi kalau sudah marah sangat menakutkan! Sangat... Sangat!" ucap Tanaka.
"Aku tahu." tanggap Kageyama dan Hinata puas pucat.
"Pfft!" kekeh [Name].
"Jika latihan pagi ini ketahuan, maka tamatlah aku." ucap Tanaka.
"Sou desu! Aku juga akan dimarahi Kapten!" pekik [Name] di sebelah Tanaka.
"Tapi bukannya aku takut ya! Sama sekali tidak takut, sedikit pun tidak takut. Tapi yang tahu tentang latihan pagi ini hanya kita berempat, jangan sampai..." ucap Tanaka meletakan kedua tangannya di pinggang.
Kriet...
"Hiiii!!!" pekik mereka berempat yang terkejut.
'M-mati aku...' inner [Name] sembari menoleh patah-patah ke arah pintu gymnasium.
"Oh~ ternyata pagi-pagi sudah bangun untuk latihan ya." ucap Sugawara dengan santainya.
"Suga-san!" pekik Tanaka.
"Sugawara-senpai..." ucap [Name] menangis dan menyembunyikan dirinya di belakang Tanaka.
"Suga-san kenapa bisa tahu?" tanya Tanaka.
"Halo semuanya~ kau kemarin jelas-jelas sangat aneh!" tanggap Sugawara.
"Benar, isyarat yang sangat terlihat mungkin Kapten sudah tahu." ucap [Name] asal.
"HEE!!?? BENARKAH?" pekik Tanaka dan Sugawara menatap [Name] meminta penjelasan.
"Y-ya, itu baru kemungkinan. Mari berdoa agar Kapten tidak menyadarinya." balas [Name] sweatdrop ketika melihat Tanaka dengan pose Buddhanya.
"Rasanya seperti latihan rahasia saja, jadi deg-degan sekali!" ucap Sugawara tersenyum.
'Ini memang sedang latihan diam-diam, bukan?' inner [Name] menatap bingung senpainya itu.
