Episode 05

219 40 4
                                    

05 - Kombinasi gila kelas satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05 - Kombinasi gila kelas satu.

✦✦☆✦✦☆✦✦

Sabtu, pukul 07.00 pagi.

Pertandingan telah dimulai beberapa menit yang lalu, tim yang berisikan Tsukishima, Yamaguchi, dan Daichi itu memimpin skor saat ini. Sementara di tim yang lain yang berisikan Hinata, Kageyama, dan Tanaka belum terlihat kerja sama yang stabil, dengan Kageyama yang lebih sering memberikan toss kepada Tanaka.

[Name] yang berdiri di tengah-tengah antara Kiyoko dan Sugawara itu menatap Kageyama khawatir. Kageyama, anak itu begitu berambisi untuk menang, berambisi untuk menjadi kuat tanpa menyadari bahwa kegiatan yang sedang dia lakukan merupakan kegiatan tim, bukan individu.

Secara individu Kageyama memang unggul, namun keunggulan itu tidak berarti jika Kageyama tidak bisa menyelaraskan langkahnya dengan langkah teman satu tim. Dalam permainan tim, kerja sama merupakan kunci utama kemenangan.

"Kageyama..." gumam [Name] mengigit bibir bawahnya, mengundang tatapan tanya yang berasal dari netral Kiyoko dan Sugawara.

"[Name]..."

"Apa ada yang salah dengan Kageyama, [Name]?"

"Tidak ada yang salah dengan Kageyama, permainan nya stabil, pengalamannya dalam bermain voli juga cukup memumpuni. Hanya saja aku khawatir, Senpai..."

"Tentang apa?" tanya Kiyoko.

"Kageyama itu sangat berambisi untuk menang dan menjadi kuat, dirinya juga cukup bisa di katakan jenius dalam hal bola voli, namun kelebihannya itu lah yang aku khawatirkan. Kelebihannya itu dapat menjadi kelemahannya, dan pertandingan terakhirnya saat kelas tiga SMP... Pasti kejadian itu masih membekas. Berdiri di antara keinginan dan keraguan, keinginan untuk tetap bermain dan keraguan tentang hal yang ia alami saat pertandingan SMP terakhirnya akan terulang."

"Pada saat itu, aku menyaksikannya. Menyaksikan bagaimana Kageyama berdiri sendiri di lapangan tanpa kepedulian dari teman satu tim, aku melihat ke-kecewaannya terhadap dirinya sendiri dan terhadap anggota timnya. Aku khawatir karena setelah peristiwa itu, Kageyama tidak bisa melawan ketakutan dan rasa bersalah di masa itu, dan itu terus melahapnya hingga masa kini."

"[Name]..." gumam Sugawara terkejut ketika mendengar keluhan [Name] kala itu, terkejut karena manajer kelas satu itu ikut menanggung beban yang Kageyama rasakan.

"Ya, itu benar!" pekik Kageyama membuat fokus [Name], Kiyoko dan Sugawara teralihkan ke lapangan.

"Memberikan toss tapi tidak ada seorang pun yang memukulnya memang sangat menakutkan." ucap Kageyama rendah.

"Tapi, itu kejadian saat masih SMP. Aku akan merima bola mu dengan baik, jadi tidak ada hubungannya. Lagi pula apa kau tidak menyadarinya Kageyama!? [Name]-san sangat mengkhawatirkan mu di luar lapangan! Jadi tetaplah bermain dengan semangat." ucap Hinata membuat Kageyama melirik [Name].

MANAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang