CFM || 4

30 14 3
                                    

Seperti janji ku di bab 3, kalau bisa nyampe 50 view, aku bakal langsung up

selamat membaca -!

Bertha yang sedang mengobati kaki nya di balkon , tiba-tiba menghentikan aktivitas nya tersebut karena mendapatkan sebuah notif

*cetting
anggep aja suara notif nya ya😅

unknown

unk: hai tha, apa kabar?

Bertha pun hanya melihat notifikasi tersebut, dan hanya membiarkan nya, karena merasa tidak penting

Bertha itu tipe orang yang kalau di chat gamau bosa basi, apalagi kalau orang yang nggak di kenal, tpi beda lagi ya kalau udah deket

dan Bertha pun melanjutkan aktivitas nya tersebut

•••

setelah terlalu lama bersemedi, wkwk becanda, ia pun merasa bosan

lalu Bertha beranjak pergi dari balkonnya, dan ingin pergi menuju ke luar rumah, tapi saat sampai di ruang tamu

sudah ada guru les bahasa inggris yang menunggu nya, ia pun membuka layar hp nya, dan benar saja, Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09.12

seharusnya sudah 12 menit yang lalu ia ada di sana, tapi tidak apa, setidaknya ayahnya tidak tau

lalu Bertha pun menghampiri gurunya tersebut

"good morning ms, sorry because Im late" sapa dan jelas Bertha

" morning , its okay Berthana, lets start learning" jawab guru mya tersebut

"okay ms"
*1 jam pun berlalu*

setelah selesai menyelesaikan belajar nya, tiba tiba Bertha teringat dengan ibunya, ia pun segera bergegas keluar rumah dan mencari supir nya, untuk menghantarkan nya ke makam sang ibu, tidak lupa ia juga sempat membeli bunga untuk ibunya

saat hampir tiba di makam sang ibu, dari jarak yang agak jauh, ia melihat seorang gadis yang seperti nya seumuran dengan nya, yang tengah berada di makam ibunya Bertha, ia pun langsung meneriaki gadis tersebut

"Heii, siapa kamuu" teriak Bertha dari kejauhan, dan segera berlari mendekati gadis tersebut

gadis tersebut yang mendengar teriakan Bertha pun sempat menoleh, tapi lagi lagi bertha tidak dapat mengenali wajahnya karena ia menggunakan topi dan kacamata hitam, yang bisa ia lihat hanya lah tahi lalat yang berada di samping bawah bibir nya

dan benar saja saat sampai di makam sang ibu, gadis tersebut sudah pergi terlebih dahulu, tapi Bertha tidak memikirkan nya terlalu panjang

Bertha pun mulai menaburkan bunga yang sempat ia beli, dan setelah nya ia pun mulai mendoakan sang ibu, supaya berada di sisi terbaik tuhan

tidak lupa Bertha juga curhat dengan sang ibu nya tersebut, tentang bagaimana kejamnya sang ayah kepadanya

"ibu.., ayah sama aja kaya dulu, dia ga pernah berubah, tapi dulu ayah engga berani main tangan, kenapa sekarang dia makin berani bu.."

"andai ibu masih ada, pasti ayah ngga akan ngelakuin semua ini, maaf in aku ya bu, aku belum bisa bikin ibu bahagia, maafin ayah juga bu , yang dulu selalu membuat ibu sengsara demi membela aku"

setelah selesai menceritakan semua keluh kesahnya, Bertha pun akan beranjak pergi, tidak lupa ia membersihkan dan mencium nisan sang ibu sebelum meninggal kan nya

•••

saat sudah berada di dalam mobil , Bertha kembali memikirkan gadis yang ia lihat di makam nya
"tahi lalat itu.., sepertinya aku pernah melihat nya, tapi dimana ya.."
gumam Bertha yang berusaha mengingat nya, tapi hasilnya nihil, bahkan sekarang kepala nya jadi pusing

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐨𝐦𝐞 𝐨𝐧, 𝐂𝐫𝐲 𝐅𝐨𝐫 𝐌𝐞 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang