21. night ride.

104 9 0
                                    

Malam Minggu, malam yang sangat istimewa bagi para buciners, begitu pula dengan Giselle dan Marvel, malam Minggu ini mereka memutuskan untuk berjalan jalan mengelilingi kota menggunakan mobil milik Marvel.

"Kamu udah makan malem?" tanya Marvel.

"Belum, mama lagi pergi ke rumah Tante, jadinya gak ada yang masak, aku mau masak tapi males.. hehe." ucap Giselle di akhiri dengan cengiran.

"Yaampun.. kita beli makan dulu deh ya?" tanya Marvel.

"Pulangnya aja laaah.." tolak Giselle.

Marvel menggeleng gelengkan kepalanya. "no, kita beli martabak sama kebab, kamu tunggu di mobil biar aku yang turun." ucap Marvel mutlak.

"Ish!" kesal Giselle.

Marvel yang memang melihat ada penjual martabak dan kebab di depan pun langsung menepikan kendaraannya, lalu turun dan memesan makanan.

"Biasaan banget, maksaaa Mulu.." kesal Giselle.

"Dulu aja kaku kayak kanebo kering, serang mah boro boro, jadi clingy banget!" lanjutnya.

"Ngeselin! tapi so sweet, gue gak pernah di perlakukan kayak gini sama mantan mantan gue, sama dia doang gue di sayang dan di treat like a princess eh enggak! queen malah bukan princess.."

"Semoga kita bisa sama sama terus ya vel sampe nikah terus punya anak.."

Setelah menunggu beberapa menit Marvel kembali, melihat kekasih hatinya tengah bermain ponsel, langsung saja ia mengambil ponsel Giselle dan menaruh kebab di pangkuan Giselle.

"Nih makan dulu, main hpnya lanjut nanti." ucap Marvel.

"ih gamau.. mau sambil nonton, makan gak enak tau gak sambil nonton.." rengek Giselle.

"No no no, daripada nonton mending ngobrol sama aku." ucap Marvel.

"Mau ngobrolin apa?" tanya giselle.

"Eum.."

"Nok kan kamu aja gak tau mau ngobrolin apaa.." kesal Giselle.

"Udah makan dulu, gak ada penolakan atau kamu aku siapin?" tanya Marvel membuat Giselle bungkam dan langsung memakan kebab miliknya...
.
"Good girl." ucap Marvel menepuk nepuk kepala Giselle.

"Kwamwu mwakawn jwugwa." ucap Giselle tak jelas namun Marvel paham.

"Iya iya. Habis ini mau ke mana?" tanya Marvel lalu mulai makan.

"Eum.. keliling kota aja gimana? aku gatau mau kemana.." ucap Giselle lalu lanjut makan.

Mereka makan dalam keheningan, lalu saat ingin makan martabak Marvel menyetel kartun di ponsel miliknya, kartun kesukaan Giselle.

"Wihhhh, makasi avelllll." ucap Giselle senang.

"Sama sama cantik, nih makan martabaknya." setelah memberikan ponselnya Marvel menyuapi Giselle martabak, sedangkan Giselle sibuk nonton kartun, jangan salah Giselle tuh masih suka nonton kartun di usianya yang sudah tak muda lagi.

"Iiii wilk lucu bangettt." ucap Giselle gemas.

"Sayang makannya yang bener, kalo gitu kamu bisa belepo-tan.. kan bener kan jadi belepotan." ucap Marvel.

"Ya maaf.. abisnya itu gemes gemes banget, aku gak bisa liat yang gemes gemes.." ucap Giselle membuat Marvel geleng-geleng kepala.

"Sini mukanya, aku lap dulu." dengan telaten Marvel mengelap coklat yang ada di sekitar mulut Giselle menggunakan tissue yang selalu ada di mobilnya.

"Nih kamu makan juga.." ucap Giselle yang kini sedang menguapi Marvel.

"Avel, kita kok bisa jadian ya?" Tanya Giselle.

"Ya.. karena aku nembak kamu, kenapa emangnya?" tanya Marvel.

"Tau gak. aku kan udah suka sama kamu dari kelas 10.. hehe." jawab Giselle.

"Loh? iyakah?" tanya Marvel, Giselle mengangguk malu malu.

"Gapapa, toh ujungnya kita jadian juga kan?" tanya Marvel.

"Iyaaa." Jawab Giselle.

"Yaudah yok jalan jalan, kamu suka puding?" tanya Marvel.

"Suka.. kenapa?" tanya Giselle.

"Beli puding yok, aku tau tempat yang enak, mau?" tanya marvel.

"MAUUUUUUUU." Jawab Giselle antusias, membuat marvel tersenyum gemas lalu mencubit pipinya.

"Kamu itu anak remaja apa anak kecil sih? lucu banget deh." Tanya marvel gemas.

"Hihi.. aku tuh Ultraman yang lagi nyamar terus jalanin misi tersembunyi." jawab Giselle.

"Lucu, nikah yok. Aku gak tahan, pengen jadiin kamu milik aku supaya gak di ambil sama orang." Ajak Marvel.

"Ayok, mau nikah kapan? make adat apa?" tanya Giselle menantang.

"Besok, gausah make adat adatan, nikah biasa aja dulu, baru kapan hari di rayain." jawab Marvel serius.

"Heh! Kok beneran?" tanya Giselle.

"Kamu tadi nantangin?" tanya Marvel.

"Ya jangan besok beneran, kita belom Lulu, belom kerja malah, mau ngasih makan aku apa kamu?" tanya Giselle.

"Gampang itu mah, aku bisa kerja di perusahaan papaku, kamu tenang aja. Aku juga udah punya rumah, belom jadi sih, sebentar lagi jadi." jawab Marvel membuat Giselle melongo.

"Keren bro.." ucap Giselle.

"Bro? coba ulangi lagi." Pinta Marvel.

"Kenapa?" tanya Giselle.

"Kalo manggil gitu lagi kamu aku cium." ucap Marvel bercanda.

"IH MESUM." Pekik Giselle memukul bahu Marvel.

"Eh eh jangan, nanti oleng terus jatoh." Ucap Marvel panik, mobil yang di kendarainya oleng sedikit.

"Eh, maaf.." ucap Giselle.

"Iyaa sayang, gapapa." balas Marvel.

Mereka berdua menghabiskan malam yang indah ini dengan berkeliling kota, menjajal semua makanan yang terlihat menarik di mata mereka, barulah Marvel mengantar Giselle pulang ketika waktu sudah menunjukan pukul setengah 10 malam.

- to be continued.

HEYYOWW BROWW, ak balik lagi.

gimana sama part ini? bagus kan? oiyaa..

btw Marvel sweet banget yaa, hummm ak jadi mawu.. Giselle marvelnya boleh buat ak gaa..?

Giselle : gak, Marvel only mine.

illa : oke, baik, ak sama kak rem aja.

Giselle : boikot dulu broo.

illa : oh iya.. yaudah, aku menjanda dulu smpe aman.

Giselle : good, semangat jadi jandanya.

udah udah, makin gak beres ini, sekian, terima kasih udah mau baca sampai sini, kalian hebat.

Crush || Markselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang