VOTE dulu sebelum baca!
FOLLOW buat yang belum!
***"Hm? Taehyung tidak jadi datang? Belum ada dua jam kamu mengatakan bahwa dia akan datang, Jennie.. Tapi, jangan salah paham, Papa juga tidak mengharapkan kehadirannya ataupun oleh-olehnya."
Jennie tengah membereskan piring bekas makan malam, lalu mengambil cangkir untuk membuat teh mint yang belakangan ini menjadi favoritnya.
"Hm, dia bilang dia langsung ke kantor.."
Papa Kim menggeleng heran, "Kamu ini dokter, Papa sudah menyekolahkanmu begitu tinggi.. Alasan klasik itu, yang dibuat Kim Taehyung?" ejeknya, "paling juga selama perjalanan, dia terus berpikir, dan akhirnya memutuskan untuk menghindari Papa."
"Papa jangan terlalu kejam dengan Taehyung.. Dia tidak nyaman."
"Siapa yang kejam? Beginilah tampilan Papa, kenapa dia tidak terima? Di mana-mana, kalau seorang menantu merasa tidak sempurna untuk istrinya, dia akan mendekati mertuanya, dan mencoba membujuk atau meyakinkan, kalau dirinya itu pantas."
"Taehyung beda, dia malah menghindari Papa. Padahal, Papa tidak pernah menuntut apapun."
"Hih." Jennie mencubit pipi Papanya, gemas, "Papa itu ya.. "
"Itu bukti, kalau Taehyung benar-benar menyadari kalau dia tidak pantas untukmu." Papa Kim menahan tangan Jennie yang akan mencubitnya lagi.
Dari dulu, di keluarga Jennie, Papa Kim memang menjadi yang cerewet. Mamanya justru lebih pendiam dan cuek, jadi, tidak heran kalau Papa Kim terus mengomel. Apapun yang terasa ganjil, Papa Kim akan mengomel.
"Kami sudah menikah." Jennie mengangkat jarinya yang terselip cincin pernikahan, Papa Kim hanya mencibir.
"Papa diperbolehkan mengomel seperti ini hanya di depanku. Selain aku, big no! Apalagi di depan Taehyung. Kalau Papa tahu bahwa Taehyung itu seperti itu, maka jangan menambahnya dengan omelan Papa."
"Jennie juga ingin, keluarga kita menyatu.. Sekarang, Mama sangat jauh dan bahkan untuk membalas pesan Jennie, terkesan terpaksa, dan singkat-singkat. Jennie hanya memiliki Papa dan Taehyung, jadi, tolong akur.."
Tatapan kesal Papa Kim berubah menjadi lebih sendu, ketika tangannya terangkat untuk mengusap bahu Jennie. Ia merutuki kecerobohannya, jelas-jelas yang ia omeli itu suami Jennie, dan ia menjelek-jelekkan tepat di depan wajah Jennie, jelas Jennie tidak suka.
Papa Kim pun tersentuh dengan kata-kata Jennie. Benar, semenjak perpisahannya dengan istrinya, yang dimiliki Jennie hanya dirinya. Sekarang, putrinya ini telah menikah dengan Taehyung, otomatis, dia memilikinya dan Taehyung.
"Ya.. Maafkan Papa."
Jennie mengangguk, mencium pipi Papa Kim. "Kalau begitu, Jennie harus belajar sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍 𝐎𝐅 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 - 𝐓𝐀𝐄𝐍𝐍𝐈𝐄
Fanfiction"Jennie, kau harus ingat. Kau bukan wanita yang ingin aku ajak menaiki altar. Sejak dulu, sekarang, dan kapanpun. Gaun pernikahan yang kau kenakan, aku tidak berharap kau yang mengenakannya. Aku sudah mengatakannya, kan? Kuharap kau ingat." Ucap Tae...