Dua

28 14 0
                                    

Sudah dua hari berlalu semenjak Nalini bertemu Farraz di mini market tapi kejadian itu masih terus berulang di pikiran Nalini, masih terasa pula bagaimana perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari berlalu semenjak Nalini bertemu Farraz di mini market tapi kejadian itu masih terus berulang di pikiran Nalini, masih terasa pula bagaimana perasaannya.

Setelah maghrib Nalini menyempatkan waktu untuk membeli ayam goreng depan gang untuk makan.

"Mang ayam gorengnya 20 ribueun ya."

"Siap Lini, kayak biasa?"

"Iya kayak biasa aja Mang."

Dengan santai Nalini duduk di kursi sambil melihat sekitar. Pandangan matanya langsung jatuh di pria berbaju hitam dengan celana hitam selutut datang mendekat.

"Farraz..."

Nalini langsung ke belakang, bersembunyi di balik tempat minuman dingin. Berjongkok, demi apa? Demi menghindar dari Farraz.

Aduh lagian ngapain sih dia, ada di sink mulu perasaan, kemaren kemaren gak ada, ucap Nalini dalam hatinya sambil mengintip sedikit-sedikit dari balik kotak besar itu.

"LIN!" tegur Bu Ayam yang muncul dari dalam sambil membawa teko berisi teh hangat.

Nalini terkejut, badannya terhenyak lalu menempelkan jari telunjuknya di depan mulutnya.

Bukannya paham, Bu Ayam malah mengerutkan keningnya dan kembali bertanya pada Nalini. "Mau makan di sini? Tumben Lin."

Nalini mengeluarkan gesture agar Bu Ayam segera meninggalkannya sendiri. Bahkan menyentuh kakinya agar segera berjalan.

"Linii ini ayamnya udah beres," teriak Mang Ayam.

"Lini siapa Mang?" tanya Farraz yang celingak celinguk tidak ada yang beli lagi maghrib itu.

Mang Ayam menengok ke belakang melihat Nalini yang sudah berdiri dengan cemberut dekat tempat minuman.

"Gak jadi Lin?" tanya Mang Ayam yang masih belum melihat Nalini bergerak.

Nalini berjalan seolah tidak melihat Farraz, sebisa mungkin menghindari tatap mata bahkan jalannya sedikit miring dan menunduk.

"Mang ini Mang," kata Nalini sambil memberikan uang kepada Mang Ayam tapi badannya arahnya kemana matanya kemana.

Saat Mang Ayam memberikan uang kembaliannya pun Nalini langsung menyabetnya dan berjalan secepat mungkin. Namun....

"Lin! Linii!!"

Farraz mengejarnya bahkan saat dia sudah berada di luar tempat makan Mang Ayam.

"Eh Farraz! Kirain siapa ha ha ha ketemu lagih!"

"Iya kamu sih barusan buru-buru kayaknya jadi gak liat ada aku beli juga di situ."

"Ha ha iya nih," tawa canggung keluar disetiap ucapannya Nalini. "Raz kalo gitu aku duluan ya."

"Lin sosmed sama nomer kamu gak aktif boleh minta gak?"

"Ha ha ha iya sosmed ya," kata Nalini sambil memukul lengan atas Farraz.

The Girl Is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang